Rabu, 27 Februari 2013

Jangan...

Entah ya...

Aku paling nggak suka dengan orang yang mengatakan, "aku sudah terlalu jauh dari Tuhan." atau "Bukan Tuhan yang jauh dariku, tapi aku lah yang jauh darinya.." atau kalimat-kalimat sejenisnya.

Karena aku ngerasa kalimat itu jadi kedengaran kalau yang ngomong tuh sadar dirinya 'buruk' tapi seakan-akan dia menyerah untuk bangkit atau keluar dari keterpurukannya.

Aku paling benci dengan orang yang merasa 'mungkin' dirinya sudah tak beriman, atau bahkan tak pantas bersama Tuhan..

Padahal dia menyadari 'kekurangan' yang ada pada dirinya. Lalu, kenapa dia nggak mencoba 'menutupi kekurangan' itu dengan bangkit dan menunjukkan bahwa ia bisa lebih baik lagi?

Aku juga dulu sering berpikir seperti itu, dan aku pun benci pada diriku sendiri, ketika aku berpikir, "Kayaknya aku nggak mungkin deh berhijab sekarang, karena aku masih begini, begitu..dll",

Sebenarnya aku ingin menampar diriku sendiri saat bisikan setan itu datang padaku. Yah...aku menganggap itu bisikan setan!

Karena apa? Tak seharusnya kita berpikir panjang hanya untuk 'mendekat pada Tuhan' kan? Tak seharusnya ada banyak alasan untuk menunda-nunda semuanya.. Saat ingin berhijab, beribadah,..lakukanlah.

Dan lakukan hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan.. seperti beribadah, membaca kitab, berbakti pda orang tua, berprilaku yang baik, dan tak lupa pada 'RUKUN IMAN'..dll...tanpa harus sibuk memikirkan "aku ini udah terlalu banyak keburukan dalam diriku, nggak pantas aku pakai jilbab, sholat..dll etc..." HILANGKAN deh pikiran-pikiran kayak gitu.

Itu hanyalah pikiran orang-orang yang terbisikkan oleh setan!

Kalau memang, selama masih bisa kita lakukan, lakukan lah. Kita lakukan yang terbaik agar bisa dekat pada Tuhan kita. Mulai dari yang terdekat dalam hidup kita, dan bisa kita lakukan.

Jadi, jangan lagi katakan, "Kita telah berada di tempat yang jauh dari Tuhan..." Jangan!


Kalau kita sudah sadar diri, ya maka bangkit lah, dan mendekatkan diri. Sesederhana itu..

Entah ya...

Aku paling nggak suka dengan orang yang mengatakan, "aku sudah terlalu jauh dari Tuhan." atau "Bukan Tuhan yang jauh dariku, tapi aku lah yang jauh darinya.." atau kalimat-kalimat sejenisnya.

Karena aku ngerasa kalimat itu jadi kedengaran kalau yang ngomong tuh sadar dirinya 'buruk' tapi seakan-akan dia menyerah untuk bangkit atau keluar dari keterpurukannya.

Aku paling benci dengan orang yang merasa 'mungkin' dirinya sudah tak beriman, atau bahkan tak pantas bersama Tuhan..

Padahal dia menyadari 'kekurangan' yang ada pada dirinya. Lalu, kenapa dia nggak mencoba 'menutupi kekurangan' itu dengan bangkit dan menunjukkan bahwa ia bisa lebih baik lagi?

Aku juga dulu sering berpikir seperti itu, dan aku pun benci pada diriku sendiri, ketika aku berpikir, "Kayaknya aku nggak mungkin deh berhijab sekarang, karena aku masih begini, begitu..dll",

Sebenarnya aku ingin menampar diriku sendiri saat bisikan setan itu datang padaku. Yah...aku menganggap itu bisikan setan!

Karena apa? Tak seharusnya kita berpikir panjang hanya untuk 'mendekat pada Tuhan' kan? Tak seharusnya ada banyak alasan untuk menunda-nunda semuanya.. Saat ingin berhijab, beribadah,..lakukanlah.

Dan lakukan hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan.. seperti beribadah, membaca kitab, berbakti pda orang tua, berprilaku yang baik, dan tak lupa pada 'RUKUN IMAN'..dll...tanpa harus sibuk memikirkan "aku ini udah terlalu banyak keburukan dalam diriku, nggak pantas aku pakai jilbab, sholat..dll etc..." HILANGKAN deh pikiran-pikiran kayak gitu.

Itu hanyalah pikiran orang-orang yang terbisikkan oleh setan!

Kalau memang, selama masih bisa kita lakukan, lakukan lah. Kita lakukan yang terbaik agar bisa dekat pada Tuhan kita. Mulai dari yang terdekat dalam hidup kita, dan bisa kita lakukan.

Jadi, jangan lagi katakan, "Kita telah berada di tempat yang jauh dari Tuhan..." Jangan!


Kalau kita sudah sadar diri, ya maka bangkit lah, dan mendekatkan diri. Sesederhana itu..

Selasa, 26 Februari 2013

STOP untuk membanggakan 'pengetahuanmu'

Wahai para orang-orang yang mengaku seorang fangirling boyband-boyband Korea.

Oke, aku nggak tahu kenapa selalu nggak suka dengan orang-orang yang merasa paling tahu, paling benar, banyak bacot pula...

Apalagi kalau sudah terlalu sok tau alias sotoy banget...

Aku memang bukan fangirling, dan malah udah bisa dibilang pensiun dari dunia perkorea-an dan perjepangan *?*..halaah

Tapi, aku masih suka kok sama SHINee, SuJu, dan segala apapun itu yang berhubungan dengan Korea.

Lalu, kenapa gitu kalau aku nggak lagi EXCITED dengan berita-berita tentang mereka?

Memangnya aneh?

Nggak masalah kan??

Toh, suka bukan berarti harus cari tahu apapun tentang mereka, kayak misalnya gosip Changmin dengan Victoria, dll itu.

Aku sendiri nggak tahu kenapa udah gak excited. Aku ngerasa itu bukan suatu hal yang penting, dan mungkin juga karena aku udah di dunia perKPOP-an ini udah lama, dari bertahun-tahun yang lalu. Aku udah puas banget, gila-gilaan, heboh-hebohan, ngikutin segala berita tentang mereka.

Dan mungkin sekarang aku udah masuk tahap jenuh, alias puas..karena aku sudah melewati fase 'norak' itu. Sekarang aku udah ngerasa kegiatan-kegiatan kayak gitu nggak penting banget. Tapi, walau gitu, aku masih suka kok..dan itu nggak mengurangi rasa cintaku pada SHINee dan SuJu.

Hanya saja, aku kadang sebal dengan para pencinta K-POP baru yang super norak dan super ababil.

Mereka sering sekan-akan saingan 'ilmu' seolah-olah BANGGA gitu kalau mereka lebih tahu dari yang tahu.

Misalnya gini, aku ngomong, "aku prefer Kyu dengan Yoona daripada Kyu dengan Vic..."

Trus, ada ajaaaa yang nyamber, "Ih..Vic kan udah sama Nickhun tauuu..udah klop merekaa.."

-__-

Aku juga tahuuu kaliii.

Kalau amu kuperjelas nih yaahh, "I'm a BIG FAN of Victoria, Nickhun, and KHUNTORIA."

Rrrrr...

Oke sebenarnya itu biasa aja. Sekarang kalau aku ingat-ingat...yah itu biasa aja. Malah akunya yang lebay karena dongkol sendiri..hehe.

Tapi, emang biasanya saat kejadiannya aku langsung dongkol entah kenapa..huhuhu (emosiku memang masih labil).

Tapi, biasanya sejam dua jam kemudian, setelah aku renungkan dan telaah dengan baik, aku pun bertanya-tanya 'kenapa aku harus dongkol coba? Itu kan hal biasa dan sebenarnya sama sekali nggak menjengkelkan...'

Oke...deh.. aku minta maaf, dan menyesal.

But, I can't help myself saat itu.

Aku merasa bahwa para K-POP baru itu sok lebih tahu cuma gara-gara aku memberikan pernyataan yang berbeda dengan mereka. Semisalnya mereka senang dengan pasangan Seokyu, dan aku menyatakan suka pasangan Kyuna, kayaknya mereka mati-matian ingin memperlihatkan bahwa SeoKyu lah fakta yang benar-benar real.

I mean, semua orang punya hak beropini, woyy..!!

Aku punya hak memilih pasangan Kyuna, sama kayak mereka yang punya hak memilih seoKyu couple.

Dan nggak hanya itu kekesalanku.

Kalau aku nggak tahu apa-apa tentang berita-berita boyband baru, mereka mulai mengguruiku dengan kata-kata dan nada yang menyebalkan.

Hei... aku sama sekali nggak peduli dengan gosip-gosip artis itu. Changmin mau pacaran sama Vic kek, apa kek.. I don't care more.. Nggak usah mengguruiku seakan-akan aku ini fangirl kasihan yang nggak tahu apa-apa. Kalau aku mau, aku bisa cari tahu sendiri!! Hanya saja aku memang nggak mau tahuuuu.

Dan mereka selalu mandang aku aneh saat aku nggak tahu lagi apa-apa tentang berita terbaru SHINee, padahal mengaku suka dan ngefans sama mereka.

Ya ya yaaa... aku memang SUKA SHINee! Lalu kenapa?? Memangnya dengan suka SHINee, aku musti ngikutin dan nyari tahu berita tentang mereka gitu???

Jujur aja nih yaa, aku udah gak pernah UPDATE tentang SHINee, atau apapun itu yang berhubungan dengan KOREA. Bukan karena nggak tahu, tapi MEMANG nggak mau nyari tahu.

Jadi, udah deh... please yah kalau aku tahu-tahu ngomong 'hh.. pengen deh Yoona dengan Kyu.." jangan nimpalin APAPUN! Kayak 'ihh...Yoona tuh sama Hae tauuu. Emang gak pernah dengar ya beritanya?" "Ih..Kyu tuh sama seohyun tahu..mereka real.." "Ihh...Yoona tuh lebih deketnya sama blabla tauuu".. JANGAN!

Karena aku benci diguruin seakan-akan aku orang bego. Huh!

Aku tuh tahuu! Tapi yah terserah aku dong mau ngomong apa juga. Pendapat ku dan pendapat kalian nggak mesti sama kan?

Dan lagi nih.. aku nggak update soal Korea juga bukan karena aku nggak Update atau nggak gaul. Tapi karena memang udah nggak lagi tertarik nyari tahu. Nonton drama Korea aja yang terakhir To the Beatiful You kok.

So, berhenti yah kalian para K-POP baru dan labil, berhenti sok-sok lebih tahu.

Bukannya aku sombong atau ngerasa bangga ya... tapi aku harus bilang ini, aku sudah kenal K-POP lama. Dulu juga aku sama kok kayak kalian (yang baru kenal dunia K-POP ini). Jejeritan nggak jelas, dan so excited. Saking udah lamanya aku di dunia KPOP ini, nggak heran seiring dengan bertambahnya usia, makin ke sini aku makin sadar, masih banyak hal penting lainnya dibandingkan sibuk mantauin perKOREA-an, atau perKPOP-an. Intinya, aku dah memasuki tahap yang jenuh akibat udah puas bertahun-tahun mendalami dunia ini.

Kalau aku mau, aku bisa kali nyari tahu sendiri berita-berita Korea terbaru. -__-

Ingat, pencinta K-POP itu bukan ajang kompetisi! Dan semua orang punya hak masing-masing mengapresiasikan kesukaannya dengan cara yang berbeda.

I LOVE SHINee, and I LOVE TAEMIN SO MUCH. Tapi, nggak berarti aku harus HEBOH, bahkan JEJERITAN sekalipun ntar ada SWC di Indonesia kan??

*sigh*
Wahai para orang-orang yang mengaku seorang fangirling boyband-boyband Korea.

Oke, aku nggak tahu kenapa selalu nggak suka dengan orang-orang yang merasa paling tahu, paling benar, banyak bacot pula...

Apalagi kalau sudah terlalu sok tau alias sotoy banget...

Aku memang bukan fangirling, dan malah udah bisa dibilang pensiun dari dunia perkorea-an dan perjepangan *?*..halaah

Tapi, aku masih suka kok sama SHINee, SuJu, dan segala apapun itu yang berhubungan dengan Korea.

Lalu, kenapa gitu kalau aku nggak lagi EXCITED dengan berita-berita tentang mereka?

Memangnya aneh?

Nggak masalah kan??

Toh, suka bukan berarti harus cari tahu apapun tentang mereka, kayak misalnya gosip Changmin dengan Victoria, dll itu.

Aku sendiri nggak tahu kenapa udah gak excited. Aku ngerasa itu bukan suatu hal yang penting, dan mungkin juga karena aku udah di dunia perKPOP-an ini udah lama, dari bertahun-tahun yang lalu. Aku udah puas banget, gila-gilaan, heboh-hebohan, ngikutin segala berita tentang mereka.

Dan mungkin sekarang aku udah masuk tahap jenuh, alias puas..karena aku sudah melewati fase 'norak' itu. Sekarang aku udah ngerasa kegiatan-kegiatan kayak gitu nggak penting banget. Tapi, walau gitu, aku masih suka kok..dan itu nggak mengurangi rasa cintaku pada SHINee dan SuJu.

Hanya saja, aku kadang sebal dengan para pencinta K-POP baru yang super norak dan super ababil.

Mereka sering sekan-akan saingan 'ilmu' seolah-olah BANGGA gitu kalau mereka lebih tahu dari yang tahu.

Misalnya gini, aku ngomong, "aku prefer Kyu dengan Yoona daripada Kyu dengan Vic..."

Trus, ada ajaaaa yang nyamber, "Ih..Vic kan udah sama Nickhun tauuu..udah klop merekaa.."

-__-

Aku juga tahuuu kaliii.

Kalau amu kuperjelas nih yaahh, "I'm a BIG FAN of Victoria, Nickhun, and KHUNTORIA."

Rrrrr...

Oke sebenarnya itu biasa aja. Sekarang kalau aku ingat-ingat...yah itu biasa aja. Malah akunya yang lebay karena dongkol sendiri..hehe.

Tapi, emang biasanya saat kejadiannya aku langsung dongkol entah kenapa..huhuhu (emosiku memang masih labil).

Tapi, biasanya sejam dua jam kemudian, setelah aku renungkan dan telaah dengan baik, aku pun bertanya-tanya 'kenapa aku harus dongkol coba? Itu kan hal biasa dan sebenarnya sama sekali nggak menjengkelkan...'

Oke...deh.. aku minta maaf, dan menyesal.

But, I can't help myself saat itu.

Aku merasa bahwa para K-POP baru itu sok lebih tahu cuma gara-gara aku memberikan pernyataan yang berbeda dengan mereka. Semisalnya mereka senang dengan pasangan Seokyu, dan aku menyatakan suka pasangan Kyuna, kayaknya mereka mati-matian ingin memperlihatkan bahwa SeoKyu lah fakta yang benar-benar real.

I mean, semua orang punya hak beropini, woyy..!!

Aku punya hak memilih pasangan Kyuna, sama kayak mereka yang punya hak memilih seoKyu couple.

Dan nggak hanya itu kekesalanku.

Kalau aku nggak tahu apa-apa tentang berita-berita boyband baru, mereka mulai mengguruiku dengan kata-kata dan nada yang menyebalkan.

Hei... aku sama sekali nggak peduli dengan gosip-gosip artis itu. Changmin mau pacaran sama Vic kek, apa kek.. I don't care more.. Nggak usah mengguruiku seakan-akan aku ini fangirl kasihan yang nggak tahu apa-apa. Kalau aku mau, aku bisa cari tahu sendiri!! Hanya saja aku memang nggak mau tahuuuu.

Dan mereka selalu mandang aku aneh saat aku nggak tahu lagi apa-apa tentang berita terbaru SHINee, padahal mengaku suka dan ngefans sama mereka.

Ya ya yaaa... aku memang SUKA SHINee! Lalu kenapa?? Memangnya dengan suka SHINee, aku musti ngikutin dan nyari tahu berita tentang mereka gitu???

Jujur aja nih yaa, aku udah gak pernah UPDATE tentang SHINee, atau apapun itu yang berhubungan dengan KOREA. Bukan karena nggak tahu, tapi MEMANG nggak mau nyari tahu.

Jadi, udah deh... please yah kalau aku tahu-tahu ngomong 'hh.. pengen deh Yoona dengan Kyu.." jangan nimpalin APAPUN! Kayak 'ihh...Yoona tuh sama Hae tauuu. Emang gak pernah dengar ya beritanya?" "Ih..Kyu tuh sama seohyun tahu..mereka real.." "Ihh...Yoona tuh lebih deketnya sama blabla tauuu".. JANGAN!

Karena aku benci diguruin seakan-akan aku orang bego. Huh!

Aku tuh tahuu! Tapi yah terserah aku dong mau ngomong apa juga. Pendapat ku dan pendapat kalian nggak mesti sama kan?

Dan lagi nih.. aku nggak update soal Korea juga bukan karena aku nggak Update atau nggak gaul. Tapi karena memang udah nggak lagi tertarik nyari tahu. Nonton drama Korea aja yang terakhir To the Beatiful You kok.

So, berhenti yah kalian para K-POP baru dan labil, berhenti sok-sok lebih tahu.

Bukannya aku sombong atau ngerasa bangga ya... tapi aku harus bilang ini, aku sudah kenal K-POP lama. Dulu juga aku sama kok kayak kalian (yang baru kenal dunia K-POP ini). Jejeritan nggak jelas, dan so excited. Saking udah lamanya aku di dunia KPOP ini, nggak heran seiring dengan bertambahnya usia, makin ke sini aku makin sadar, masih banyak hal penting lainnya dibandingkan sibuk mantauin perKOREA-an, atau perKPOP-an. Intinya, aku dah memasuki tahap yang jenuh akibat udah puas bertahun-tahun mendalami dunia ini.

Kalau aku mau, aku bisa kali nyari tahu sendiri berita-berita Korea terbaru. -__-

Ingat, pencinta K-POP itu bukan ajang kompetisi! Dan semua orang punya hak masing-masing mengapresiasikan kesukaannya dengan cara yang berbeda.

I LOVE SHINee, and I LOVE TAEMIN SO MUCH. Tapi, nggak berarti aku harus HEBOH, bahkan JEJERITAN sekalipun ntar ada SWC di Indonesia kan??

*sigh*

Tak lagi Sama, Tak juga Berbeda.. :)



            Langkahku terseret perlahan, menyusuri lorong yang kini tengah aku lalui. Mataku menelusuri dinding yang aku lewati, dan banyaknya jendela yang membatasi ruaangan dengan tempatku berada. Aku terus melangkah, dan semakin pelan, dan melambat. Mataku kini terpancang lurus ke depan, ke wajahmu, ke matamu yang balas menutupku lurus. Kedua tanganku yang sedari tadi memegang kedua tali ranselku, semakin erat mengencang. Semakin lambat langkahku, semakin lambat pula langkahmu. Namun, kita sama-sama terus berjalan, hingga bertemu di satu titik. Langkahku terhenti secara otomatis saat kau berdiri hanya selangkah dari hadapanku. Mata kita bersinggungan sesaat, namun….yah…hanya sesaat. Karena sedetiknya, kau melanjutkan langkahu dengan wajah menatap lurus ke depan, dan tak pernah lagi menoleh padaku yang hanya menolehkan kepala, mengikuti punggungmu yang kini semakin menjauh di belakangku.
            Aku menghela napas, dan menahannya sesaat. Dengan berat hati aku melangkahkan kaki kembali. Saat aku masuk ke kelas, aku memilih duduk menyendiri di bangku yang terletak di sudut. Kutopang dagu sambil menatap sekeliling, lalu akhirnya tertuju pada langit.
            Langit…langit…biru… Indah… damai…
            Namun, kenapa hatiku tak terasa hangat?
       Suara bel sekolah menyadarkanku untuk segera menurunkan tanganku yang masih di dagu, dan membenarkan posisi dudukku. Saat itu lah, lagi, mataku bersinggungan dengan matamu. Kau sedang melangkah masuk ke kelas, mengayunkan sebuah buku di tangan kananmu. Kutebak, kau dari perpustakaan.
         Aku tersenyum, walau kau hanya menatapku tanpa ekspresi, dan kini sibuk dengan ransel dan bukumu di salah satu meja kelas. Kau tahu kenapa aku tersenyum? Karena, walau tak lagi sama, namun kau tak berbeda. Kau masih sosok yang aku tahu, senang membaca buku di perpustakaan sebelum bel masuk berbunyi.


            Langkahku terseret perlahan, menyusuri lorong yang kini tengah aku lalui. Mataku menelusuri dinding yang aku lewati, dan banyaknya jendela yang membatasi ruaangan dengan tempatku berada. Aku terus melangkah, dan semakin pelan, dan melambat. Mataku kini terpancang lurus ke depan, ke wajahmu, ke matamu yang balas menutupku lurus. Kedua tanganku yang sedari tadi memegang kedua tali ranselku, semakin erat mengencang. Semakin lambat langkahku, semakin lambat pula langkahmu. Namun, kita sama-sama terus berjalan, hingga bertemu di satu titik. Langkahku terhenti secara otomatis saat kau berdiri hanya selangkah dari hadapanku. Mata kita bersinggungan sesaat, namun….yah…hanya sesaat. Karena sedetiknya, kau melanjutkan langkahu dengan wajah menatap lurus ke depan, dan tak pernah lagi menoleh padaku yang hanya menolehkan kepala, mengikuti punggungmu yang kini semakin menjauh di belakangku.
            Aku menghela napas, dan menahannya sesaat. Dengan berat hati aku melangkahkan kaki kembali. Saat aku masuk ke kelas, aku memilih duduk menyendiri di bangku yang terletak di sudut. Kutopang dagu sambil menatap sekeliling, lalu akhirnya tertuju pada langit.
            Langit…langit…biru… Indah… damai…
            Namun, kenapa hatiku tak terasa hangat?
       Suara bel sekolah menyadarkanku untuk segera menurunkan tanganku yang masih di dagu, dan membenarkan posisi dudukku. Saat itu lah, lagi, mataku bersinggungan dengan matamu. Kau sedang melangkah masuk ke kelas, mengayunkan sebuah buku di tangan kananmu. Kutebak, kau dari perpustakaan.
         Aku tersenyum, walau kau hanya menatapku tanpa ekspresi, dan kini sibuk dengan ransel dan bukumu di salah satu meja kelas. Kau tahu kenapa aku tersenyum? Karena, walau tak lagi sama, namun kau tak berbeda. Kau masih sosok yang aku tahu, senang membaca buku di perpustakaan sebelum bel masuk berbunyi.

Minggu, 24 Februari 2013

Euphoria of 'beli pulsa via ATM' dan 'BURYAM' :p

Heittt....

Saya baru tahu kalau bisa beli pulsa via ATM hihihihihi

Plissss dehhh...selama ini kemana aja lo??

Ya ya ya, mungkin sebagian orang akan menyerukan kalimat itu saat membaca postingan ini..heuheuheu..

Nggak usah jauh-jauh dah... malah ada seorang follower twitterku yang bilang aku 'jadul' gegara baru tahu soal ginian...hihihihi

Sialaaann..!
Hahaha..

Jadi nyesal dah update twit tentang kedodolanku
'baru tahu kalau beli pulsa bisa via ATM', jadi dibully sama follower ye kannn? (-_-!)

Berawal dari sifat 'malasku' hihihi...

Mungkin kalau nggak punya sifat buruk yang satu ini, mungkin sampai sekarang aku nggak bakal pernah tahu...dan bakal jadi makhluk 'jadul' selamanya :p

Jadi, nih seperti biasa...aku orangnya hobby menjelajahi internet dan download-download video..

Tapi...tapi... Quota kartu Hallo-ku dah nggak sanggup dipake download, maklum akhir bulan. Super lemotttttt! 1 video bisa baru kelar 2x24 jam kaliii..!

Sedangkan kartu 3 ku udah habis quotanya, kudu isi ulang.

Nah.... ngg.... sebenarnya ini bukan karena malas juga sih, cuma tempat jual pulsa langgananku yang dekat rumah kalau hari Minnu nggak buka, soalnya mereka kan keluarga Chinese , jadi mungkin ke gereja.

Dan... tempat jual pulsa lain...aku nggak tahu dimana, rata-rata jauh dari rumah dan...yah... ngomong-ngomong soal 'malas', aku tuh malas jalan ke tempat yang jauh cuma untuk ngeliat-liat dimana kira-kira ada tukang jual pulsa. Mana sudah malam pula, jam 7 lewat.

Sebenarnya.... ada sih satu konter pulsa lagi di dekat rumah.. Yah lumayan dekat lah. Cuma, aku nggak suka beli pulsa di sana, karena nggak sreg dengan yang jaga pulsanya. Semuanya jutek, apalagi yang perempuan. Dih, nggak ada senyumnya sama sekali :/

Padahal nih ya, menurutku dia cantik loh...sayang aja nggak pernah senyum. Dan menurutku nih, alangkah baiknya kalau pedagang atau penjual tuh melayani customer nya dengan ramah dan penuh senyum.

Ingat nggak pepatah yang mengatakan 'banyak senyum banyak rezeki'?? Nah, itu benar loh!! Nih, buktinya, gara-gara dia nggak pernah senyum, jadi kehilangan pelanggan kayak saya ini yang jadi ogah beli pulsa di sana :/

Bisa jadi kemungkinan kan yang berpikiran kayak saya ada berpuluhan orang lain lagi. Nah...kalau benar gimana tuh? Rezekinya yang mestinya di tangan puluhan orang itu ikut lenyap toh...terbang jadi ke konter pulsa yang lain, yang lebih ramah :p

Eh...ini kenapa jadi ngomongin orang yah?

Duh...maaf... kebablasan huhuhu... >_< Habisnya kesal jga sih..

Jadi, karena konter langgananku tutup, dan nggak ada konter pulsa lain lagi yang di dekat rumah, sedangkan aku malas jalan yang jauh-jauh, dan juga ogah beli pulsa di konter yang aku ceritakan di atas tadi... So, aku awalnya berencana ingin beli online di Internet. Walau nggak pernah beli pulsa online, tapi aku yakin pasti ada deh jasa pulsa online.

Dan....benar kan?? Bertebaran dimana-mana..

Cuma, jujur aja masih agak ragu gitu mau beli online... Akhirnya, aku cuma baca-baca saja di google tentang pulsa online..eh tahu-tahu aku dapat pengetahuan baru dari Om google, kalau bahwa beli pulsa juga bisa via ATM..!

What whit whet whot?? Kenapa saya baru tahu sekarang ya?? Huhuhu

Akhirnya dengan semangat 45 aku pergi ke ATM yang kebenaran dekat banget dari rumah, sekalian juga aku ingin ambil uang karena uang cash ku di dompet sudah habis tinggal recehan.

Sebelum ngambil uang... aku beli pulsa dulu. Dan ternyata caranya gampang banget dan nggak ribet!! Hihihihi

Oke, aku jabarin aja ya caranya... kali-kali aja ada yang kayak aku, baru tahu soal 'ginian' trus pengen coba juga beli pulsa via ATM..

CARANYA:

1. Seperti biasa, masukkan kartu ATM ke mesinnya
2. Pilih bahasa
3. Masukkan password
4. Pilih option pembayaran/pembelian
5. Pilih option pembelian voucher
6. Pilih kartu yang ingin kamu isikan pulsa. Kalau aku kan kartu 3, jadi aku pilih kartu '3prabayar'
7. Pilih nominal pulsa yang ingin kamu beli
8. Masukkan no.hape kamu

Nah, selesai dahhhh!! Bersamaan dengan keluarnya cetak resi nya.. Huhuhuhu

Nih...bukti cetak resi aku beli pulsa :p haha

Gampang kan??

Dan pulsa itu langsung masuk ke nomormu tanpa perlu lagi masukkin kode atau apa kayak beli voucher di konter :)). Pokoknya tinggal pakai dah tuh pulsa, terserah mau buat SMS kek, nelpon kek, atau kayak saya buat internet hihihi..

Duh..ini cerita apaan sih? Norak banget ya cuma gara-gara beli pulsa via ATM hahaha

Biarin dahhh... namanya juga berbagi cerita

Lalu pas jalan menuju pulang, aku mampir ke alfamart, dan mulai belanja-belanji...

Dasar emang perempuan yahhh... -_- Yang tadi awalnya di rumah aku sudah planning
CUMA mau beli BAYGON semprot, pembalut, dan minyak tawon.... Eh pas sudah di alfamartnya, entah bagaimana tahu-tahu keranjang sudah dipenuhi oleh rinso, sikat gigi, sikat closet (cuma karena warnanya PINK, tapi juga kebetulan sikat yang lama patah tangkainya), dan blueband, BIMOLI, tepung, dan berbagai bumbu masak (ada kali 6 bungkus), dan tissue dua pak (cuma gegara warnanya PINK), dan...telur 20 biji.

Oke...sebenarnya nggak masalah sih...walau di luar rencana, tapi barang-barang itu memang penting juga.

CUMAN, bagaimana dengan ini?? Ultra MILK 6 kotak ukuran sedang, susu Bear Brand 4 kaleng, BUBUR Instan 7 bungkus, Indomie 20 bungkus, 6 chiki-chiki kentang goreng, dan 4 botol teh pucuk??

-_-!

Sudahlah....nggak usah dipikir...huhuhuhuhu...

Kubawa sekeranjang penuh itu  ke kasir. Wih..antriannya lumayaaannn....

Sabar ngantri, dan saat tiba giliranku, eh seorang ibu-ibu langsung ambil tempat dan bayar di kasir. -__-;

Ya memang sih belanjaannya cuma SEBUAH botol minuman (entah apa, nggak merhatiin). Cuma yah tetap saja dongkol aku nya. Aku paling nggak suka dengan orang yang nggak tahu tata tertib.

Padahal nih ya...aku tadinya dah niat mau nyuruh ibu itu duluan karena aku kasihan, dia belanja cuma satu, tapi harus nungguin aku yang belanjanya seabrek. Cuma, sebelum aku persilahkan, dianya udah nyerobot aja. Hih. Walau pun niat awalku memang ingin dia yang duluan, tetap saja kan ya aku dongkol karena dia nggak permisi. Itu sama aja nyerobot mah! Mana lebih-lebih tampangnya cuek gitu, nggak tahu-tahu. Selesai bayar langsung melenggang gitu aja. Huh.

Pas mata kami tabrakan, aku langsung natap datar dia, dan mungkin dingin.

Huhu...

Bukannya aku marah atau apa ya...tapi itu spontan ekspresi yang kutunjukkan bahwa aku tak suka dengannya.

Dalam hati sih nggak marah, tapi dia layak aku gituin huhuh...

Lalu ketika aku taruh belanjaan di kasir, eh ada satu bapak tua lagi yang berdiri di sebelahku. Entah dia mau nyerobot atau bagaimana, tapi aku lebih kepikiran tentang kasian kalau dia nunggu aku lama-lama, karena belanjanya cuma dua botol minuman kecil. Baru saja aku mau persilahkan, eh dia dah taruh barangnya dan minta ke petugas kasir agar dia duluan.

Kali ini aku sih nggak dongkol, aku diemin aja. Tapi mungkin karena merasa nggak enak, dia ngomong, "Maaf ya nak.."

Aku langsung senyum. "Nggak apa-apa kok, Pak.."

:))

Nah... ini aku tulus langsung tersenyum lebar. Aku senang dengan bapak ini walau sebenarnya aku nggak ngarep diucapin permintaan maaf. Karena saat lihat bapak renta ini, aku sudah ikhlas dan memang niat agar dia saja duluan yang dilayani. Jadi, rasa dongkol ataupun marah, sama sekali nggak terbersit dalam diriku. Nggak nyangka Bapaknya sampai minta maaf..

Tapi, itu artinya bapaknya tetap menghormatiku walau aku jauh lebih muda dari dia (mestinya sih jadi cucunya). Dan harusnya orang Indonesia tuh gitu yaaaa... tahu tata tertib dan tata krama.

Sebenarnya kita (tepatnya aku) nggak pernah marah cuma karena hal sepele gini, dan aku bakal ngikhlasin kok kalau antrianku diserobot, asal alasannya bisa kuterima. Tapi, mbok ya mukanya jangan jutek dan tak acuh gitu (lirik ibu yng tadi). Itu yang bikin kita (yang antriannya diserobot) jadi dongkol sebenarnya... :p

Habisnya, sudah nyerobot eh sikapnya tak mau tahu menahu gitu. Kesal kan jadinyaaa..

Singkat kata...pulang-pulang aku langsung tepar di tempat tidur..hihihihi

Habisnya tas belanjaanku totalnya ada 6 lohhh! Gimana nggak kepayahan dan teler coba bawanya?



Sikat kloset yang langsung kuambil tanpa mikir lagi, karena warnanya PINK hahaha :p

Lebih jelas lagi, ini nih bentuknya hihihi



Terus, ini nih... yang LAGI LAGI berhasil bikin aku ambil dari rak dan memindahkannya ke keranjang, wkwkwk
YUP!
Karena PINK nya itu lohhh...minta banget diculik dari rak >.<



Nah kalo ini...yah memang sih warnanya nggak PINK... tapi aku suka. Karena dia gepeng tapi besar, enak dimasukkin ke tas atau dompet.
Dulu, kalau ke Gramedia, aku suka sekalian beli tissue ini hehe
Soalnya enak sih dibawa kemana-mana :))
Jadi..yang tissue PINK tadi untuk di rumah, yang ini untuk di tas yang siap dibawa kemana saja
Hehe



Ham...hemmm....ini dia nih salah satu malapetaka yang benar-benar di luar rencana...wkwkwk..

BUBUR Instan!!

Tadinya sih cuma lewatin raknya hehe

Entah kenapa ini mata ngeliat bungkusnya...wihh... "BURYAM"

Langsung dah teringat dengan percakapan dengan kak Andra paginya, ngebahas soal sarapan bubur ayam hihi

Aku kan jadi ngeces gitu -_-

Jadi pas liat judul bungkusnya bubur ayam, langsung aja ini mata jadi buta banget dah, gelap mata!!
Ambil 5 bungkus sekaligus PLUS  bungkus Super Bubur rasa lain, dan masuk keranjang dah

Aku tahu sih, bubur instan ini pasti beda lah rasanya dengan bubur ayam asli..hihi

Seenak-enaknya bubur instan, JAUUHHHH lebih enak lagi bubur ayam yang asli :))

But, namanya juga GELAP MATA yak...dah nggak mikir, membabi buta aja gitu masukkin semua bungkus bubur itu ke keranjang...pffftt

Ini bentuk lebih jelasnya.. :p



Telur 20 butir :p haha

Oh yaaa!!!

Terus, tahu nggak??

Setelah aku bongkar tas untuk kufoto-foto beberpanya :p, aku baru sadar.... BAYGON, dan minyak TAWONnya LUPA DIBELI!! Hayyyaaahhh..... -_-! Sumpah nggak ingat sama sekali malah. Ingatnya baru di rumah. ck!

Padahal nih, dua benda itu yang aku planning, eh...yang terealisasikan malah barang-barang yang nggak direncanakan awalnya ....zzz... -_-

Pasrah deh...pasrah!

Huhuhu..


Nah...mari kita bobo dulu... Jadi, besok bisa bangun pagi dan sarapan BUBUR AYAM INSTANT Hahahahaa

Heittt....

Saya baru tahu kalau bisa beli pulsa via ATM hihihihihi

Plissss dehhh...selama ini kemana aja lo??

Ya ya ya, mungkin sebagian orang akan menyerukan kalimat itu saat membaca postingan ini..heuheuheu..

Nggak usah jauh-jauh dah... malah ada seorang follower twitterku yang bilang aku 'jadul' gegara baru tahu soal ginian...hihihihi

Sialaaann..!
Hahaha..

Jadi nyesal dah update twit tentang kedodolanku
'baru tahu kalau beli pulsa bisa via ATM', jadi dibully sama follower ye kannn? (-_-!)

Berawal dari sifat 'malasku' hihihi...

Mungkin kalau nggak punya sifat buruk yang satu ini, mungkin sampai sekarang aku nggak bakal pernah tahu...dan bakal jadi makhluk 'jadul' selamanya :p

Jadi, nih seperti biasa...aku orangnya hobby menjelajahi internet dan download-download video..

Tapi...tapi... Quota kartu Hallo-ku dah nggak sanggup dipake download, maklum akhir bulan. Super lemotttttt! 1 video bisa baru kelar 2x24 jam kaliii..!

Sedangkan kartu 3 ku udah habis quotanya, kudu isi ulang.

Nah.... ngg.... sebenarnya ini bukan karena malas juga sih, cuma tempat jual pulsa langgananku yang dekat rumah kalau hari Minnu nggak buka, soalnya mereka kan keluarga Chinese , jadi mungkin ke gereja.

Dan... tempat jual pulsa lain...aku nggak tahu dimana, rata-rata jauh dari rumah dan...yah... ngomong-ngomong soal 'malas', aku tuh malas jalan ke tempat yang jauh cuma untuk ngeliat-liat dimana kira-kira ada tukang jual pulsa. Mana sudah malam pula, jam 7 lewat.

Sebenarnya.... ada sih satu konter pulsa lagi di dekat rumah.. Yah lumayan dekat lah. Cuma, aku nggak suka beli pulsa di sana, karena nggak sreg dengan yang jaga pulsanya. Semuanya jutek, apalagi yang perempuan. Dih, nggak ada senyumnya sama sekali :/

Padahal nih ya, menurutku dia cantik loh...sayang aja nggak pernah senyum. Dan menurutku nih, alangkah baiknya kalau pedagang atau penjual tuh melayani customer nya dengan ramah dan penuh senyum.

Ingat nggak pepatah yang mengatakan 'banyak senyum banyak rezeki'?? Nah, itu benar loh!! Nih, buktinya, gara-gara dia nggak pernah senyum, jadi kehilangan pelanggan kayak saya ini yang jadi ogah beli pulsa di sana :/

Bisa jadi kemungkinan kan yang berpikiran kayak saya ada berpuluhan orang lain lagi. Nah...kalau benar gimana tuh? Rezekinya yang mestinya di tangan puluhan orang itu ikut lenyap toh...terbang jadi ke konter pulsa yang lain, yang lebih ramah :p

Eh...ini kenapa jadi ngomongin orang yah?

Duh...maaf... kebablasan huhuhu... >_< Habisnya kesal jga sih..

Jadi, karena konter langgananku tutup, dan nggak ada konter pulsa lain lagi yang di dekat rumah, sedangkan aku malas jalan yang jauh-jauh, dan juga ogah beli pulsa di konter yang aku ceritakan di atas tadi... So, aku awalnya berencana ingin beli online di Internet. Walau nggak pernah beli pulsa online, tapi aku yakin pasti ada deh jasa pulsa online.

Dan....benar kan?? Bertebaran dimana-mana..

Cuma, jujur aja masih agak ragu gitu mau beli online... Akhirnya, aku cuma baca-baca saja di google tentang pulsa online..eh tahu-tahu aku dapat pengetahuan baru dari Om google, kalau bahwa beli pulsa juga bisa via ATM..!

What whit whet whot?? Kenapa saya baru tahu sekarang ya?? Huhuhu

Akhirnya dengan semangat 45 aku pergi ke ATM yang kebenaran dekat banget dari rumah, sekalian juga aku ingin ambil uang karena uang cash ku di dompet sudah habis tinggal recehan.

Sebelum ngambil uang... aku beli pulsa dulu. Dan ternyata caranya gampang banget dan nggak ribet!! Hihihihi

Oke, aku jabarin aja ya caranya... kali-kali aja ada yang kayak aku, baru tahu soal 'ginian' trus pengen coba juga beli pulsa via ATM..

CARANYA:

1. Seperti biasa, masukkan kartu ATM ke mesinnya
2. Pilih bahasa
3. Masukkan password
4. Pilih option pembayaran/pembelian
5. Pilih option pembelian voucher
6. Pilih kartu yang ingin kamu isikan pulsa. Kalau aku kan kartu 3, jadi aku pilih kartu '3prabayar'
7. Pilih nominal pulsa yang ingin kamu beli
8. Masukkan no.hape kamu

Nah, selesai dahhhh!! Bersamaan dengan keluarnya cetak resi nya.. Huhuhuhu

Nih...bukti cetak resi aku beli pulsa :p haha

Gampang kan??

Dan pulsa itu langsung masuk ke nomormu tanpa perlu lagi masukkin kode atau apa kayak beli voucher di konter :)). Pokoknya tinggal pakai dah tuh pulsa, terserah mau buat SMS kek, nelpon kek, atau kayak saya buat internet hihihi..

Duh..ini cerita apaan sih? Norak banget ya cuma gara-gara beli pulsa via ATM hahaha

Biarin dahhh... namanya juga berbagi cerita

Lalu pas jalan menuju pulang, aku mampir ke alfamart, dan mulai belanja-belanji...

Dasar emang perempuan yahhh... -_- Yang tadi awalnya di rumah aku sudah planning
CUMA mau beli BAYGON semprot, pembalut, dan minyak tawon.... Eh pas sudah di alfamartnya, entah bagaimana tahu-tahu keranjang sudah dipenuhi oleh rinso, sikat gigi, sikat closet (cuma karena warnanya PINK, tapi juga kebetulan sikat yang lama patah tangkainya), dan blueband, BIMOLI, tepung, dan berbagai bumbu masak (ada kali 6 bungkus), dan tissue dua pak (cuma gegara warnanya PINK), dan...telur 20 biji.

Oke...sebenarnya nggak masalah sih...walau di luar rencana, tapi barang-barang itu memang penting juga.

CUMAN, bagaimana dengan ini?? Ultra MILK 6 kotak ukuran sedang, susu Bear Brand 4 kaleng, BUBUR Instan 7 bungkus, Indomie 20 bungkus, 6 chiki-chiki kentang goreng, dan 4 botol teh pucuk??

-_-!

Sudahlah....nggak usah dipikir...huhuhuhuhu...

Kubawa sekeranjang penuh itu  ke kasir. Wih..antriannya lumayaaannn....

Sabar ngantri, dan saat tiba giliranku, eh seorang ibu-ibu langsung ambil tempat dan bayar di kasir. -__-;

Ya memang sih belanjaannya cuma SEBUAH botol minuman (entah apa, nggak merhatiin). Cuma yah tetap saja dongkol aku nya. Aku paling nggak suka dengan orang yang nggak tahu tata tertib.

Padahal nih ya...aku tadinya dah niat mau nyuruh ibu itu duluan karena aku kasihan, dia belanja cuma satu, tapi harus nungguin aku yang belanjanya seabrek. Cuma, sebelum aku persilahkan, dianya udah nyerobot aja. Hih. Walau pun niat awalku memang ingin dia yang duluan, tetap saja kan ya aku dongkol karena dia nggak permisi. Itu sama aja nyerobot mah! Mana lebih-lebih tampangnya cuek gitu, nggak tahu-tahu. Selesai bayar langsung melenggang gitu aja. Huh.

Pas mata kami tabrakan, aku langsung natap datar dia, dan mungkin dingin.

Huhu...

Bukannya aku marah atau apa ya...tapi itu spontan ekspresi yang kutunjukkan bahwa aku tak suka dengannya.

Dalam hati sih nggak marah, tapi dia layak aku gituin huhuh...

Lalu ketika aku taruh belanjaan di kasir, eh ada satu bapak tua lagi yang berdiri di sebelahku. Entah dia mau nyerobot atau bagaimana, tapi aku lebih kepikiran tentang kasian kalau dia nunggu aku lama-lama, karena belanjanya cuma dua botol minuman kecil. Baru saja aku mau persilahkan, eh dia dah taruh barangnya dan minta ke petugas kasir agar dia duluan.

Kali ini aku sih nggak dongkol, aku diemin aja. Tapi mungkin karena merasa nggak enak, dia ngomong, "Maaf ya nak.."

Aku langsung senyum. "Nggak apa-apa kok, Pak.."

:))

Nah... ini aku tulus langsung tersenyum lebar. Aku senang dengan bapak ini walau sebenarnya aku nggak ngarep diucapin permintaan maaf. Karena saat lihat bapak renta ini, aku sudah ikhlas dan memang niat agar dia saja duluan yang dilayani. Jadi, rasa dongkol ataupun marah, sama sekali nggak terbersit dalam diriku. Nggak nyangka Bapaknya sampai minta maaf..

Tapi, itu artinya bapaknya tetap menghormatiku walau aku jauh lebih muda dari dia (mestinya sih jadi cucunya). Dan harusnya orang Indonesia tuh gitu yaaaa... tahu tata tertib dan tata krama.

Sebenarnya kita (tepatnya aku) nggak pernah marah cuma karena hal sepele gini, dan aku bakal ngikhlasin kok kalau antrianku diserobot, asal alasannya bisa kuterima. Tapi, mbok ya mukanya jangan jutek dan tak acuh gitu (lirik ibu yng tadi). Itu yang bikin kita (yang antriannya diserobot) jadi dongkol sebenarnya... :p

Habisnya, sudah nyerobot eh sikapnya tak mau tahu menahu gitu. Kesal kan jadinyaaa..

Singkat kata...pulang-pulang aku langsung tepar di tempat tidur..hihihihi

Habisnya tas belanjaanku totalnya ada 6 lohhh! Gimana nggak kepayahan dan teler coba bawanya?



Sikat kloset yang langsung kuambil tanpa mikir lagi, karena warnanya PINK hahaha :p

Lebih jelas lagi, ini nih bentuknya hihihi



Terus, ini nih... yang LAGI LAGI berhasil bikin aku ambil dari rak dan memindahkannya ke keranjang, wkwkwk
YUP!
Karena PINK nya itu lohhh...minta banget diculik dari rak >.<



Nah kalo ini...yah memang sih warnanya nggak PINK... tapi aku suka. Karena dia gepeng tapi besar, enak dimasukkin ke tas atau dompet.
Dulu, kalau ke Gramedia, aku suka sekalian beli tissue ini hehe
Soalnya enak sih dibawa kemana-mana :))
Jadi..yang tissue PINK tadi untuk di rumah, yang ini untuk di tas yang siap dibawa kemana saja
Hehe



Ham...hemmm....ini dia nih salah satu malapetaka yang benar-benar di luar rencana...wkwkwk..

BUBUR Instan!!

Tadinya sih cuma lewatin raknya hehe

Entah kenapa ini mata ngeliat bungkusnya...wihh... "BURYAM"

Langsung dah teringat dengan percakapan dengan kak Andra paginya, ngebahas soal sarapan bubur ayam hihi

Aku kan jadi ngeces gitu -_-

Jadi pas liat judul bungkusnya bubur ayam, langsung aja ini mata jadi buta banget dah, gelap mata!!
Ambil 5 bungkus sekaligus PLUS  bungkus Super Bubur rasa lain, dan masuk keranjang dah

Aku tahu sih, bubur instan ini pasti beda lah rasanya dengan bubur ayam asli..hihi

Seenak-enaknya bubur instan, JAUUHHHH lebih enak lagi bubur ayam yang asli :))

But, namanya juga GELAP MATA yak...dah nggak mikir, membabi buta aja gitu masukkin semua bungkus bubur itu ke keranjang...pffftt

Ini bentuk lebih jelasnya.. :p



Telur 20 butir :p haha

Oh yaaa!!!

Terus, tahu nggak??

Setelah aku bongkar tas untuk kufoto-foto beberpanya :p, aku baru sadar.... BAYGON, dan minyak TAWONnya LUPA DIBELI!! Hayyyaaahhh..... -_-! Sumpah nggak ingat sama sekali malah. Ingatnya baru di rumah. ck!

Padahal nih, dua benda itu yang aku planning, eh...yang terealisasikan malah barang-barang yang nggak direncanakan awalnya ....zzz... -_-

Pasrah deh...pasrah!

Huhuhu..


Nah...mari kita bobo dulu... Jadi, besok bisa bangun pagi dan sarapan BUBUR AYAM INSTANT Hahahahaa

Kau mengakhirinya, tanpa memulai?

   
                “Kamu dimana?”
                “Udah dekat, kok.”
                “Iya, dimana?”
                “Sekitar 15 km lagi dari rumahmu.”
 
                Kututup telepon tanpa ada firasat sedikit pun, dan melanjutkan memilah-milah pakaian yang bertebaran di atas tempat tidur. Blazer merah maroon? Maxi drezz warna pink? Kaos cantik warna putih? Aaahh… pusing!!! Malam ini pokoknya aku ingin tampil beda! HARUS! Karena ini malam istimewa, malam minggu yang berbeda dari malam minggu sebelumnya yang pernah kulalui. Dan ini yang paling kunantikan, sejak Ryan, gebetanku, akhirnya mengjakku pergi di malam minggu ini. Klise, memang. Kita sudah sangat dekat, dan aku tahu kita sama-sama mengirim signal. Sudah begitu lama aku bersabar menunggu Ryan mengakhiri signal itu, dan ... here we go… malam minggu! Malam minggu pertama kami!!

                Sekali lagi, klise! Aku tahu apa yang akan Ryan katakan malam ini padaku. Semua signal yang ia berikan selama ini sebenarnya sudah menjadi suatu kejelasan untukku. Mungkin, aku hanya menunggu peresmiannya malam ini.. Hihi. Aku senang sekali, dan sangat tidak sabar menantikannya. 
 
               Aku menyambar maxi dress warna pink-ku, dan mengenakannya dengan cepat. Kemudian, kulirik arloji. Semestinya, sekarang dia sudah tiba. Semestinya, sih..
 
                Aku segera  mendial nomornya. Tidak diangkat. Berkali-kali kuredial, tidak diangkat juga. Aku mulai kesal dan sangat kecewa, namun aku berusaha mengurungkan rasa kesalku. Ingin coba sekali lagi untuk menghubungi nomornya, namun ponselku sudah berbunyi duluan, dan nomornya terpampang di layar. Ah, akhirnya dia menelpon balik.
 
                “Halo, Ryan, kamu dimana? Kok belum nyampe juga?”tanyaku cepat, berusaha menahan diri agar tidak mengeluarkan nada yang begitu tinggi dan kata-kata yang ketus, walau kekesalanku sudah lumayan memuncak.

                “Oh, maaf mbak.. saya bukan Ryan..” suara lelaki tua yang menyahut.
---
Ryan Prayuda bin Suroyo
LAHIR: 1 Februari 1992
WAFAT: 23 Februari 2013
 
                Aku menatap kosong tulisan itu.
 
                Masih terngiang jelas di ingatan saat bapak-bapak itu menceritakan, motormu bertabrakan dengan sebuah mobil saat akan berbelok ke jalan menuju rumahku.
 
               Ryan… kenapa yang seharusnya menjadi yang pertama buat kita, juga jadi yang terakhir? Bahkan, kita belum memulainya.. Kamu sudah mengakhirinya.
   
                “Kamu dimana?”
                “Udah dekat, kok.”
                “Iya, dimana?”
                “Sekitar 15 km lagi dari rumahmu.”
 
                Kututup telepon tanpa ada firasat sedikit pun, dan melanjutkan memilah-milah pakaian yang bertebaran di atas tempat tidur. Blazer merah maroon? Maxi drezz warna pink? Kaos cantik warna putih? Aaahh… pusing!!! Malam ini pokoknya aku ingin tampil beda! HARUS! Karena ini malam istimewa, malam minggu yang berbeda dari malam minggu sebelumnya yang pernah kulalui. Dan ini yang paling kunantikan, sejak Ryan, gebetanku, akhirnya mengjakku pergi di malam minggu ini. Klise, memang. Kita sudah sangat dekat, dan aku tahu kita sama-sama mengirim signal. Sudah begitu lama aku bersabar menunggu Ryan mengakhiri signal itu, dan ... here we go… malam minggu! Malam minggu pertama kami!!

                Sekali lagi, klise! Aku tahu apa yang akan Ryan katakan malam ini padaku. Semua signal yang ia berikan selama ini sebenarnya sudah menjadi suatu kejelasan untukku. Mungkin, aku hanya menunggu peresmiannya malam ini.. Hihi. Aku senang sekali, dan sangat tidak sabar menantikannya. 
 
               Aku menyambar maxi dress warna pink-ku, dan mengenakannya dengan cepat. Kemudian, kulirik arloji. Semestinya, sekarang dia sudah tiba. Semestinya, sih..
 
                Aku segera  mendial nomornya. Tidak diangkat. Berkali-kali kuredial, tidak diangkat juga. Aku mulai kesal dan sangat kecewa, namun aku berusaha mengurungkan rasa kesalku. Ingin coba sekali lagi untuk menghubungi nomornya, namun ponselku sudah berbunyi duluan, dan nomornya terpampang di layar. Ah, akhirnya dia menelpon balik.
 
                “Halo, Ryan, kamu dimana? Kok belum nyampe juga?”tanyaku cepat, berusaha menahan diri agar tidak mengeluarkan nada yang begitu tinggi dan kata-kata yang ketus, walau kekesalanku sudah lumayan memuncak.

                “Oh, maaf mbak.. saya bukan Ryan..” suara lelaki tua yang menyahut.
---
Ryan Prayuda bin Suroyo
LAHIR: 1 Februari 1992
WAFAT: 23 Februari 2013
 
                Aku menatap kosong tulisan itu.
 
                Masih terngiang jelas di ingatan saat bapak-bapak itu menceritakan, motormu bertabrakan dengan sebuah mobil saat akan berbelok ke jalan menuju rumahku.
 
               Ryan… kenapa yang seharusnya menjadi yang pertama buat kita, juga jadi yang terakhir? Bahkan, kita belum memulainya.. Kamu sudah mengakhirinya.

Minggu, 17 Februari 2013

Susu Bear Brand..!! :p

Gara-gara tadi sakit gigi (dan sekarang sudah nggak sakit), takut kambuh lagi kalau makan atau minum yang manis-manis.. :(

Tapi laper.... jadinya minum susu, dan susunya susu Bear Brand dooonnng, karena tak mengandung gula. Jadi... amaannnn :p
hihihi



Gara-gara tadi sakit gigi (dan sekarang sudah nggak sakit), takut kambuh lagi kalau makan atau minum yang manis-manis.. :(

Tapi laper.... jadinya minum susu, dan susunya susu Bear Brand dooonnng, karena tak mengandung gula. Jadi... amaannnn :p
hihihi



"Lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati.."

... sumpah aku nggak ngerti dan nggak bisa paham kenapa bisa-bisanya Om Meggy Z berkata seperti ini di lagunya, hahhh???

Aku super yakin dah, om Meggy Z ini mungkin giginya  sehat wal afiat kali yaaa, jadi nggak pernah ngerasain yang namanya sakit gigi. Kalau beliau pernah sakit gigi pasti nggak bakal menyanyikan lagu ini. -__-

Baru saja satu jam yang lalu, yak tepat satu jam yang lalu, sekitar pkl 10-an WIB (sekarang ini, saat aku membuat entry blog ini, pkl. 11:31 WIB) aku merasakan sakit gigi yang teramat sangat!

Setelah sekian tahun nggak ngerasain sakit gigi, terakhir kali sakit gigi saat aku kelas 2-3 SMP kalau nggak salah. Sumpah, itu terakhir kalinya aku ngerasain sakit gigi. Sekarang?? Aku ngerasain lagi hiks...

Tapi, alhamdulillah sekarang ini, saat aku ngetik entry blog ini sakit gigiku sudah hilang. Iya, penyiksaan selama 1 jam ini akhirnya hilanggg jugaaaa... setelah dari tadi aku sibuk nunggang-nungging di tempat tidur, acak-acak rambut kayak orang gila, sampai pengen nangis rasanya karena... ya Allah...sakit banget ini gigi pakai amat pakai sangat!!!!

Dari kecil aku sudah sering sakit gigi, jadi ini bukan pertama kalinya. Bisa dibilang aku ini pakar sakit gigi hehe, karena saking seringnya sakit jadi aku tahu cara-cara ampuh di saat sakit gigi.

Cuma...sudah lama aku nggak sakit gigi, seperti yang kubilang tadi, terakhir aku sakit gigi saat kelas 3 SMP, dan itu sudah lama banget. Jadi, aku mana ada persiapan obat-obat untuk sakit gigi.

Lagipula sejak masuk Farmasi dan mulai paham mengenai obat-obatan, aku sadar, obat sakit gigi itu hanya lah pereda masalah, bukan penyelesai masalah! Ibarat kata nih...obat itu adalah pelarian masalah kita. Jadi, masalahnya belum selesai, kita lari ke obat untuk menenangkan diri, tapi....INGAT, suatu kali masalah yang belum selesai itu pasti akan datang menggerogoti kita lagi. So, sebenarnya kalau sakit gigi, alangkah baiknya ke dokter gigi langsung.

...

Nggak nyangka bakal sakit gigi gini lagi..huhuhu..

Untungnya sakitnya hilang setelah satu jam aku guling-gulingan di tempat tidur. Nggak kuapa-apain sih.. hilang sendiri. Aku nggak berkumur pakai garam atau apapun itu, cuma meringis-ringis menahan sakit sampai rasa sakitnya hilang tak berbekas.

Kayaknya ini udah waktunya aku ke dokter gigi *lagi* deh..

Terakhir kali aku ke dokter gigi, tahun lalu, sekitar akhir bulan April 2012, untuk pembersihan karang gigi, dan menambal dua gigi yang sedikit berlubang.

Nah,pas bulan November 2012 kemarin, gigi atasku ada yang patah. Aku nggak tahu itu namanya gigi apa. Ia terletak di urutan ke tiga dari belakang, jadi di depan dua gigi geraham. Entah kenapa bagian belakang giginya patah secuil saat aku makan (lupa makan apa). Dan setelah itu sakit rasanya. Nggak sakit-sakit amat, cuma ngilu. Padahal sebelum patah, gigi itu sama sekali tidak pernah bermasalah (sakit/ngilu). Aku pikir, ia sakit/ngilu karena habis patah. Aku rencananya mau ke dokter gigi, mau periksakan gigi yang patah itu, tapi takuutttt.. >_<

Aku memang lumayan sering beberapa kali ke dokter gigi dari kecil, tapi tetap saja selalu takut. Aaaaaa.... aku benci dokter gigi!!!

Klinik gigi itu adalah tempat yang paling aku takutin selain kuburan. Sampai-sampai aku nggak bisa memilih, lebih takut mana, pergi ke dokter gigi, atau pergi ke kuburan sendirian??

Sebenarnya dokter gigiku yang sekarang orangnya sangat baiikkk, dan aku suka. Aku enjoy kalau periksa gigi ke dia, karena ia beda dengan dokter gigi kebanyakan yang aku temui. Ia melakukan segala hal sesuai prosedur, dan juga nada bicaranya menenangkan, tidak terkesan menakut-nakuti.

Kebanyakan dokter gigi yang biasa aku temui, selalu saja kadang nanya yang aneh-aneh, misalnya 'kamu malas sikat gigi ya?' 'ih...ini giginya kalau rusak dan dicabut ompong dong nanti. masa umur segini udah ompong?' dll dkk etc.. Yang mana itu malah bikin parno pasien, ya kan??? Grrrr... Aku sebal dokter-dokter gigi yang seperti itu.

Makanya, aku senang banget saat akhirnya menemukan dokter gigi yang ramah dan baik hati ini.

Orangnya sangat baik, nada bicaranya juga lembut dan selalu menenangkan. Kalau kita periksa gigi, ia akan periksa dengan baik, dan tak akan ngomong macam-macam yang bikin kita tertekan, separah apapun rusaknya gigi kita.

Sambil berkerja mengutak-atik gigi kita, biasanya ia ngajak kita bicara sesuatu yang menarik, tanpa mengungkit gigi kita yang jelek. Kecuali saat memberikan saran, apa yang harus kita lakukan agar gigi kita setidaknya menjadi lebih baik. Ia juga tak langsung mentitahkan 'ini harus dicabut!'. Ia justru mngeluarkan solusi-solusi agar gigi itu bisa dipertahankan dan tak perlu dicabut, seperti misalnya tambal gigi (kalau lubangnya masih tidak parah), dan kalau pun sudah cukup parah, bisa di pasang gigi sambungan (yang aku lupa namanya), dan itu tak perlu cabut gigi, Kecuaalii... gigi mu benar-benar sudah tak tertolong lagi (yang biasanya ini gigi geraham)yang sudah keropos habis, ya mana bisa diapa-apain lagi selain harus cabut akar. Gigi yang sudah keropos habis kan tak mungkin bisa ditambal, hehe...wong mahkotanya sudah tak bersisa, tinggal sisa-sisa gigi yang bentuknya nggak jelas gitu.

Yah intinya...dokter gigiku yang ini baikkkk banget!!

Tapi,.... dasarnya aku memang benci klinik gigi, dan parnoan, tetap saja aku takut.

Melihat alat-alat di ruangan dan baunya yang tidak menyenangkan itu ..hiii.... menambah ketakutanku saja. Belum lagi kalau ingat rasa nyut-nyutan setiap gigi kita di bor dengan alatnya. Kadang ada rasa ngilu gitu walau memang sih nggak sakit berkepanjangan, cuma ngilu sesaat, tapi tetap saja takut membayangkannya.

Itu lah yang bikin aku terus-terusan menunda waktu pergi ke dokter gigi.... sampai hari ini, tepatnya tadi, saat akhirnya gigiku yang patah itu menimbulkan rasa sakitttttt....pakai banget, pakai amat, pakai sangat!!!!

Nggak nahan banget dah sakitnya !!

Huhuhuhuhu...tobat ya Allah...aku tobat sakit gigi.

Ya sudah lah, sepertinya memang sudah saatnya ke dokter gigi hiks...

Mau bagaimana lagi, aku nggak mungkin diam saja, dan hanya mengandalkan obat-obat pereda sakit, apalagi seperti berkumur pakai garam, atau disumpal bawang, dll dkk etc... itu tidak menyelesaikan masalah, cuma meredakan masalah sementara waktu. Lebih baik langsung ke dokter gigi dan menuntaskan masalahnya saat itu juga.

Pokoknya harus ke dokter gigi!! Kalau nggak...aku nggak bakal bisa makan nasi dengan nikmat!! Masa iya, ngandelin indomie, dan bubur terus-terusan setiap hari. Nggak mungkin kan? Jadi... yah,..

Mungkin besok, atau besok lusa aku pergi ke dokter gigi.

*takut*









... sumpah aku nggak ngerti dan nggak bisa paham kenapa bisa-bisanya Om Meggy Z berkata seperti ini di lagunya, hahhh???

Aku super yakin dah, om Meggy Z ini mungkin giginya  sehat wal afiat kali yaaa, jadi nggak pernah ngerasain yang namanya sakit gigi. Kalau beliau pernah sakit gigi pasti nggak bakal menyanyikan lagu ini. -__-

Baru saja satu jam yang lalu, yak tepat satu jam yang lalu, sekitar pkl 10-an WIB (sekarang ini, saat aku membuat entry blog ini, pkl. 11:31 WIB) aku merasakan sakit gigi yang teramat sangat!

Setelah sekian tahun nggak ngerasain sakit gigi, terakhir kali sakit gigi saat aku kelas 2-3 SMP kalau nggak salah. Sumpah, itu terakhir kalinya aku ngerasain sakit gigi. Sekarang?? Aku ngerasain lagi hiks...

Tapi, alhamdulillah sekarang ini, saat aku ngetik entry blog ini sakit gigiku sudah hilang. Iya, penyiksaan selama 1 jam ini akhirnya hilanggg jugaaaa... setelah dari tadi aku sibuk nunggang-nungging di tempat tidur, acak-acak rambut kayak orang gila, sampai pengen nangis rasanya karena... ya Allah...sakit banget ini gigi pakai amat pakai sangat!!!!

Dari kecil aku sudah sering sakit gigi, jadi ini bukan pertama kalinya. Bisa dibilang aku ini pakar sakit gigi hehe, karena saking seringnya sakit jadi aku tahu cara-cara ampuh di saat sakit gigi.

Cuma...sudah lama aku nggak sakit gigi, seperti yang kubilang tadi, terakhir aku sakit gigi saat kelas 3 SMP, dan itu sudah lama banget. Jadi, aku mana ada persiapan obat-obat untuk sakit gigi.

Lagipula sejak masuk Farmasi dan mulai paham mengenai obat-obatan, aku sadar, obat sakit gigi itu hanya lah pereda masalah, bukan penyelesai masalah! Ibarat kata nih...obat itu adalah pelarian masalah kita. Jadi, masalahnya belum selesai, kita lari ke obat untuk menenangkan diri, tapi....INGAT, suatu kali masalah yang belum selesai itu pasti akan datang menggerogoti kita lagi. So, sebenarnya kalau sakit gigi, alangkah baiknya ke dokter gigi langsung.

...

Nggak nyangka bakal sakit gigi gini lagi..huhuhu..

Untungnya sakitnya hilang setelah satu jam aku guling-gulingan di tempat tidur. Nggak kuapa-apain sih.. hilang sendiri. Aku nggak berkumur pakai garam atau apapun itu, cuma meringis-ringis menahan sakit sampai rasa sakitnya hilang tak berbekas.

Kayaknya ini udah waktunya aku ke dokter gigi *lagi* deh..

Terakhir kali aku ke dokter gigi, tahun lalu, sekitar akhir bulan April 2012, untuk pembersihan karang gigi, dan menambal dua gigi yang sedikit berlubang.

Nah,pas bulan November 2012 kemarin, gigi atasku ada yang patah. Aku nggak tahu itu namanya gigi apa. Ia terletak di urutan ke tiga dari belakang, jadi di depan dua gigi geraham. Entah kenapa bagian belakang giginya patah secuil saat aku makan (lupa makan apa). Dan setelah itu sakit rasanya. Nggak sakit-sakit amat, cuma ngilu. Padahal sebelum patah, gigi itu sama sekali tidak pernah bermasalah (sakit/ngilu). Aku pikir, ia sakit/ngilu karena habis patah. Aku rencananya mau ke dokter gigi, mau periksakan gigi yang patah itu, tapi takuutttt.. >_<

Aku memang lumayan sering beberapa kali ke dokter gigi dari kecil, tapi tetap saja selalu takut. Aaaaaa.... aku benci dokter gigi!!!

Klinik gigi itu adalah tempat yang paling aku takutin selain kuburan. Sampai-sampai aku nggak bisa memilih, lebih takut mana, pergi ke dokter gigi, atau pergi ke kuburan sendirian??

Sebenarnya dokter gigiku yang sekarang orangnya sangat baiikkk, dan aku suka. Aku enjoy kalau periksa gigi ke dia, karena ia beda dengan dokter gigi kebanyakan yang aku temui. Ia melakukan segala hal sesuai prosedur, dan juga nada bicaranya menenangkan, tidak terkesan menakut-nakuti.

Kebanyakan dokter gigi yang biasa aku temui, selalu saja kadang nanya yang aneh-aneh, misalnya 'kamu malas sikat gigi ya?' 'ih...ini giginya kalau rusak dan dicabut ompong dong nanti. masa umur segini udah ompong?' dll dkk etc.. Yang mana itu malah bikin parno pasien, ya kan??? Grrrr... Aku sebal dokter-dokter gigi yang seperti itu.

Makanya, aku senang banget saat akhirnya menemukan dokter gigi yang ramah dan baik hati ini.

Orangnya sangat baik, nada bicaranya juga lembut dan selalu menenangkan. Kalau kita periksa gigi, ia akan periksa dengan baik, dan tak akan ngomong macam-macam yang bikin kita tertekan, separah apapun rusaknya gigi kita.

Sambil berkerja mengutak-atik gigi kita, biasanya ia ngajak kita bicara sesuatu yang menarik, tanpa mengungkit gigi kita yang jelek. Kecuali saat memberikan saran, apa yang harus kita lakukan agar gigi kita setidaknya menjadi lebih baik. Ia juga tak langsung mentitahkan 'ini harus dicabut!'. Ia justru mngeluarkan solusi-solusi agar gigi itu bisa dipertahankan dan tak perlu dicabut, seperti misalnya tambal gigi (kalau lubangnya masih tidak parah), dan kalau pun sudah cukup parah, bisa di pasang gigi sambungan (yang aku lupa namanya), dan itu tak perlu cabut gigi, Kecuaalii... gigi mu benar-benar sudah tak tertolong lagi (yang biasanya ini gigi geraham)yang sudah keropos habis, ya mana bisa diapa-apain lagi selain harus cabut akar. Gigi yang sudah keropos habis kan tak mungkin bisa ditambal, hehe...wong mahkotanya sudah tak bersisa, tinggal sisa-sisa gigi yang bentuknya nggak jelas gitu.

Yah intinya...dokter gigiku yang ini baikkkk banget!!

Tapi,.... dasarnya aku memang benci klinik gigi, dan parnoan, tetap saja aku takut.

Melihat alat-alat di ruangan dan baunya yang tidak menyenangkan itu ..hiii.... menambah ketakutanku saja. Belum lagi kalau ingat rasa nyut-nyutan setiap gigi kita di bor dengan alatnya. Kadang ada rasa ngilu gitu walau memang sih nggak sakit berkepanjangan, cuma ngilu sesaat, tapi tetap saja takut membayangkannya.

Itu lah yang bikin aku terus-terusan menunda waktu pergi ke dokter gigi.... sampai hari ini, tepatnya tadi, saat akhirnya gigiku yang patah itu menimbulkan rasa sakitttttt....pakai banget, pakai amat, pakai sangat!!!!

Nggak nahan banget dah sakitnya !!

Huhuhuhuhu...tobat ya Allah...aku tobat sakit gigi.

Ya sudah lah, sepertinya memang sudah saatnya ke dokter gigi hiks...

Mau bagaimana lagi, aku nggak mungkin diam saja, dan hanya mengandalkan obat-obat pereda sakit, apalagi seperti berkumur pakai garam, atau disumpal bawang, dll dkk etc... itu tidak menyelesaikan masalah, cuma meredakan masalah sementara waktu. Lebih baik langsung ke dokter gigi dan menuntaskan masalahnya saat itu juga.

Pokoknya harus ke dokter gigi!! Kalau nggak...aku nggak bakal bisa makan nasi dengan nikmat!! Masa iya, ngandelin indomie, dan bubur terus-terusan setiap hari. Nggak mungkin kan? Jadi... yah,..

Mungkin besok, atau besok lusa aku pergi ke dokter gigi.

*takut*









Selalu masih Kamu..

"... Selalu masih kamu.. pemilik seluruh ruang hatiku. Namun, aku lupa, seluruh ruang hidupmu telah menjadi miliknya.. Selalu masih kamu, penyebab bahagiaku. Dan juga akan selalu masih kamu penyebab luka dan air mataku. Selalu masih kamu.." Aku mengakhiri puisi ini, disambut tepuk tangan seisi ruangan.

"Puisi yang bagus sekali," desah Pak Marthin, dosen termuda di kampus, sekaligus pembimbing klub Sastra yang aku ikuti sekarang. "Sederhana, namun terdengar menyentuh," ujarnya kagum. Ia tersenyum lebar, menatap ke arahku dari mejanya.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis.

"Darimana kamu belajar menjiwai setiap membaca puisi?"

Aku menggeleng. "Hanya jatuh cinta, lalu patah hati. Kemudian, saya berpuisi.."

Ia mengernyit, heran. "Harus melalui tahap 'tak mengenakkan' seperti itu?"

Aku mengangkat bahu. "Setidaknya itu yang saya lakukan, Pak."

Ia agak terpukau mendengar penjelasanku, lalu tersenyum lembut. "Jangan terlalu menyimpan patah hati. Sesuatu yang patah atau rusak, bila sudah tak bisa diperbaikin lagi, sebaiknya dibuang saja. Akan selalu ada ganti yang jauh lebih baik.."

Ucapannya dihentikan oleh bunyi ponselnya sendiri. Ia ambil ponselnya yang sudah menggetarkan mejanya dengan hebat, lalu menyahut, dan tawanya yang renyah dan gemas terdengar. "Iya, istriku sayaaangg. Aku hari ini pulang lebih awal."

Suaranya lembut, terdengar begitu pelan Tentu ia tak ingin anak didiknya yang ada di ruangan ini mendengar perkataan mesranya yang ditujukan pada seseorang di sana. Mungkin, ia lupa, dari tempatku berdiri sekarang masih mampu menjangkau frekuensi suaranya. Sekecil apapun itu.




Ia masih saja tertawa renyah di ponselnya, dan sesekali terdengar kembali nada yang cukup mesra.

 Aku mengalihkan perhatian mataku pada secarik kertas yang masih kugenggam, yang kini sudah aku lipat-lipat dengan sangat pelan dan dengan asal.





Sepertinya aku harus menulis puisi lagi, betapa sakitnya mencintai seseorang. Lagi-lagi, masih tentang patah hati, dan akan selalu masih tentangmu.

Mataku melirik dosenku yang masih tertawa renyah di kursinya, pada ponselnya.

"Iya, Sayaang.." ujarnya lagi di sela tawanya, dan aku kemudian hanya melangkah gontai dengan begitu pelan menuju kursiku.

Dan kamu, tak akan pernah menyadari, bahwa selalu masih kamu itu adalah... kamu.

"... Selalu masih kamu.. pemilik seluruh ruang hatiku. Namun, aku lupa, seluruh ruang hidupmu telah menjadi miliknya.. Selalu masih kamu, penyebab bahagiaku. Dan juga akan selalu masih kamu penyebab luka dan air mataku. Selalu masih kamu.." Aku mengakhiri puisi ini, disambut tepuk tangan seisi ruangan.

"Puisi yang bagus sekali," desah Pak Marthin, dosen termuda di kampus, sekaligus pembimbing klub Sastra yang aku ikuti sekarang. "Sederhana, namun terdengar menyentuh," ujarnya kagum. Ia tersenyum lebar, menatap ke arahku dari mejanya.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis.

"Darimana kamu belajar menjiwai setiap membaca puisi?"

Aku menggeleng. "Hanya jatuh cinta, lalu patah hati. Kemudian, saya berpuisi.."

Ia mengernyit, heran. "Harus melalui tahap 'tak mengenakkan' seperti itu?"

Aku mengangkat bahu. "Setidaknya itu yang saya lakukan, Pak."

Ia agak terpukau mendengar penjelasanku, lalu tersenyum lembut. "Jangan terlalu menyimpan patah hati. Sesuatu yang patah atau rusak, bila sudah tak bisa diperbaikin lagi, sebaiknya dibuang saja. Akan selalu ada ganti yang jauh lebih baik.."

Ucapannya dihentikan oleh bunyi ponselnya sendiri. Ia ambil ponselnya yang sudah menggetarkan mejanya dengan hebat, lalu menyahut, dan tawanya yang renyah dan gemas terdengar. "Iya, istriku sayaaangg. Aku hari ini pulang lebih awal."

Suaranya lembut, terdengar begitu pelan Tentu ia tak ingin anak didiknya yang ada di ruangan ini mendengar perkataan mesranya yang ditujukan pada seseorang di sana. Mungkin, ia lupa, dari tempatku berdiri sekarang masih mampu menjangkau frekuensi suaranya. Sekecil apapun itu.




Ia masih saja tertawa renyah di ponselnya, dan sesekali terdengar kembali nada yang cukup mesra.

 Aku mengalihkan perhatian mataku pada secarik kertas yang masih kugenggam, yang kini sudah aku lipat-lipat dengan sangat pelan dan dengan asal.





Sepertinya aku harus menulis puisi lagi, betapa sakitnya mencintai seseorang. Lagi-lagi, masih tentang patah hati, dan akan selalu masih tentangmu.

Mataku melirik dosenku yang masih tertawa renyah di kursinya, pada ponselnya.

"Iya, Sayaang.." ujarnya lagi di sela tawanya, dan aku kemudian hanya melangkah gontai dengan begitu pelan menuju kursiku.

Dan kamu, tak akan pernah menyadari, bahwa selalu masih kamu itu adalah... kamu.

Netbook baruuuu... :p




Hahahaha,

Yaaa....yaa... Miss di sini bersama netbook barunya :p

Nggak pamer kok, dan nggak berniat pamer. Lagian apa yang mau dipamerin, hehe, ini cuma netbook biasa aja. Dan sebenarnya kalau nggak berkepentingan juga aku malas beli netbook.

Aku orangnya gaptek, jadi malas juga beli-beli gadget nggak penting, kecuali aku benar-benar butuh.

Seperti yang aku bilang kan, laptopku rusaakkk..

Aku pikir LCDnya yang rusak,..

Dan berhubung aku butuh laptop dalam minggu ini, karena ada seuah proyek yang mesti aku kerjakan dan DL-nya adalah minggu depan, aku kudu ngebenerin laptop segera!

Akhirnya bersama temanku, dan adiknya, kami pergi ke tempat service tadi siang, sekitar jam sebelasan siang.

And...you know what, saat kami sudah memeriksakan laptop ke tukang service???

Ternyata yang bermasalah bukan LCDnya...tapi laptopnya!!!!!!

*:@$))!!&*#...

Katanya bagian laptopnya yang entah apa namanya, aku nggak tahu, kudu diganti dan diperiksa lebih lanjut.

So, my laptop baby sayang, harus diservice, dan katanya akan memakan waktu seminggu!!

Sedangkan aku, butuh laptop minggu ini, dan deadlinenya minggu depannn...

Bagaimana bisa laptop baru sembuh minggu depan, dan deadline juga minggu depan -__-

Oke pasti pada bilang, bisa pinjam laptop teman kan? Atau mengetik di tempat pengetikkan?

Tapi, membayangkan ribet dan riweuhnya, itu bikin aku malas. Aku nggak bisa mengetik di tempat umum, kudu di kamar seorang diri. Dan aku malas pinjam-pinjam barang orang dalam jangka waktu lama, terlebih aku tak tahu kapan saja aku ingin menggunakan laptop (karena mood mengetikku itu selalu datang suka-suka). Jadi, memang aku senangnya adalah pakai laptop sendiri agar bisa suka-suka dan bebas mengetik kapan saja dan dimana saja.

Makanya, setelah meninggalkan laptop kesayanganku di tempat service, aku langsung pergi beli netbook ini. Kenpa netbook? Karena ini yang paling memungkinkan disaat kepepet seperti ini. Lagipula aku hanya butuh untuk mengetik, dan nanti juga laptopku setelah keluar dari service akan membaik, jadi ya sudah...aku beli netbook ini saja.


Taraaa...~


Ini dia Netbook yang akan menemaniku selama laptopku di rawat di UGD :p

Kenalan dulu dong, say hello padanya..

hehe


Gambarnya gelap yak??

Maklum..hape abal-abal hihi

Dan juga sekarang sudah sore, jam 4, ditambah mendung karena hujan, jadinya ya gitu, tak ada sinar pencerahan hehehe

Okay...

Aku mau utak-atik ini barang dulu.

Kalau pepatah buat manusia kan, 'Tak kenal, maka tak sayang..'

Nah, kalau buat barang seperti ini, lebih tepatnya, 'Tak diutak-atik, maka tak sayang..' wkwkwk






Hahahaha,

Yaaa....yaa... Miss di sini bersama netbook barunya :p

Nggak pamer kok, dan nggak berniat pamer. Lagian apa yang mau dipamerin, hehe, ini cuma netbook biasa aja. Dan sebenarnya kalau nggak berkepentingan juga aku malas beli netbook.

Aku orangnya gaptek, jadi malas juga beli-beli gadget nggak penting, kecuali aku benar-benar butuh.

Seperti yang aku bilang kan, laptopku rusaakkk..

Aku pikir LCDnya yang rusak,..

Dan berhubung aku butuh laptop dalam minggu ini, karena ada seuah proyek yang mesti aku kerjakan dan DL-nya adalah minggu depan, aku kudu ngebenerin laptop segera!

Akhirnya bersama temanku, dan adiknya, kami pergi ke tempat service tadi siang, sekitar jam sebelasan siang.

And...you know what, saat kami sudah memeriksakan laptop ke tukang service???

Ternyata yang bermasalah bukan LCDnya...tapi laptopnya!!!!!!

*:@$))!!&*#...

Katanya bagian laptopnya yang entah apa namanya, aku nggak tahu, kudu diganti dan diperiksa lebih lanjut.

So, my laptop baby sayang, harus diservice, dan katanya akan memakan waktu seminggu!!

Sedangkan aku, butuh laptop minggu ini, dan deadlinenya minggu depannn...

Bagaimana bisa laptop baru sembuh minggu depan, dan deadline juga minggu depan -__-

Oke pasti pada bilang, bisa pinjam laptop teman kan? Atau mengetik di tempat pengetikkan?

Tapi, membayangkan ribet dan riweuhnya, itu bikin aku malas. Aku nggak bisa mengetik di tempat umum, kudu di kamar seorang diri. Dan aku malas pinjam-pinjam barang orang dalam jangka waktu lama, terlebih aku tak tahu kapan saja aku ingin menggunakan laptop (karena mood mengetikku itu selalu datang suka-suka). Jadi, memang aku senangnya adalah pakai laptop sendiri agar bisa suka-suka dan bebas mengetik kapan saja dan dimana saja.

Makanya, setelah meninggalkan laptop kesayanganku di tempat service, aku langsung pergi beli netbook ini. Kenpa netbook? Karena ini yang paling memungkinkan disaat kepepet seperti ini. Lagipula aku hanya butuh untuk mengetik, dan nanti juga laptopku setelah keluar dari service akan membaik, jadi ya sudah...aku beli netbook ini saja.


Taraaa...~


Ini dia Netbook yang akan menemaniku selama laptopku di rawat di UGD :p

Kenalan dulu dong, say hello padanya..

hehe


Gambarnya gelap yak??

Maklum..hape abal-abal hihi

Dan juga sekarang sudah sore, jam 4, ditambah mendung karena hujan, jadinya ya gitu, tak ada sinar pencerahan hehehe

Okay...

Aku mau utak-atik ini barang dulu.

Kalau pepatah buat manusia kan, 'Tak kenal, maka tak sayang..'

Nah, kalau buat barang seperti ini, lebih tepatnya, 'Tak diutak-atik, maka tak sayang..' wkwkwk



Sabtu, 16 Februari 2013

"Tumben.."

..adalah kalimat yang sepertinya belakangan sering kudengar di setiap jejaringan social milikku. Facebook dan twitter, terutama.

Saat aku membalas wall dari orang, dibilang, "tumben balas."

Saat aku mengisi wall beberapa orang, dibilang, "tumben nyapa."

Dan saat aku mereply beberapa update-an twit teman yang berseliweran di timeline, semua pada bilang dengan kata-kata yang lagi sama, "tumben nyapa."

Aku menelepon dan meng SMS beberapa nomor, juga disahut dengan "tumben nelpon" dan "tumben SMS"..

Tumben...tumben..tumben..

Memangnya segitunya kah aku selama ini tidak memperdulikan mereka? :|

Apakah aku terkesan sangat cuek dan sombong?

Entah... aku tak tahu apa yang mereka pikirkan tentangku. Tapi, aku akuin, aku sangat jarang berinteraksi di dunia maya, atau pun via telepon or chatting.

Pertama Facebook, aku akuin jarang buka facebook, dan sekali buka juga hanya sekadar lihat-lihat status teman tanpa niat memberikan/meninggalkan komentar di wall mereka.

Kedua, twitter, aku memang sering buka twitter sekadar untuk update status. Tapi, hanya itu.

Aku buka twitter hanya ngetwit tanpa melihat TL terkadang, itu kenapa aku jarang berinteraksi pada orang-orang yang berseliweran di TLku.

Tapi kalau waktuku senggang, aku tentu akan melihat ke TL dan mereply nya. Tapi yang aku terima malah jawaban 'tumben nyapa'.. :'D

Sedih saja bacanya dan jadi merasa bersalah. Mungkin aku dianggap sombong dan selama ini tak peduli dengan teman, jadi sekali nyapa semua pada bilang 'tumben'..

Aku orangnya memang dari dulu jarang berinteraksi di dunia maya, apalagi kalau tak ada topik (dan aku bukan lah orang yang pintar memulai topik atau pun sekadar joke untuk melucu). Aku orangnya kadang agak kaku. Jadi terkadang pun aku ingin nyapa tapi tak tahu mau ngomong apa. Kadang aku sekadar bilang 'i miss u' karena jujur aku benar-benar kangen, namun setelahnya aku bingung mau bicara apa, kecuali orang yang kusapa itu langsung bergurau/memulai topik. Tapi kalau ia juga hanya diam atau cuma 'haha' dan 'hehe' ya aku bingung mau ngomong apalagi.


Mungkin bagi beberapa orang, dengan sikapku yang begini bisa nangkap lain, atau malah menganggapnya annoying. Tapi...jujur saja, aku tak pernah bermaksud cuek, apalagi sombong. Lagipula apa sih yang mau aku sombongkan dari diriku? :'D

Aku hanya bukan pembicara yang baik, dan... juga kadang kalau sibuk aku cenderung malas ngobrol. Bukan karena apa.. aku nggak bisa konsentrasi pada dua hal, sulit membagi hehe. Jadi sekalinya aku sedang nonton TV misalnya, aku bakal nggak balas mention orang. Karena aku sedang fokus pada TV. Atau saat mengerjakan tugas, aku juga akan mengabaikan hal-hal lain. Masalahnya, aku tak bisa fokus pada dua hal berbeda dalam waktu bersamaan. Jadi, ya gitu...hehehehe


Namun... aku selalu memperhatikan teman-teman twitter dan facebook ku walau aku tak menampakkan diri. Aku memperhatikan gerak-gerik kalian dari jauh. :)
..adalah kalimat yang sepertinya belakangan sering kudengar di setiap jejaringan social milikku. Facebook dan twitter, terutama.

Saat aku membalas wall dari orang, dibilang, "tumben balas."

Saat aku mengisi wall beberapa orang, dibilang, "tumben nyapa."

Dan saat aku mereply beberapa update-an twit teman yang berseliweran di timeline, semua pada bilang dengan kata-kata yang lagi sama, "tumben nyapa."

Aku menelepon dan meng SMS beberapa nomor, juga disahut dengan "tumben nelpon" dan "tumben SMS"..

Tumben...tumben..tumben..

Memangnya segitunya kah aku selama ini tidak memperdulikan mereka? :|

Apakah aku terkesan sangat cuek dan sombong?

Entah... aku tak tahu apa yang mereka pikirkan tentangku. Tapi, aku akuin, aku sangat jarang berinteraksi di dunia maya, atau pun via telepon or chatting.

Pertama Facebook, aku akuin jarang buka facebook, dan sekali buka juga hanya sekadar lihat-lihat status teman tanpa niat memberikan/meninggalkan komentar di wall mereka.

Kedua, twitter, aku memang sering buka twitter sekadar untuk update status. Tapi, hanya itu.

Aku buka twitter hanya ngetwit tanpa melihat TL terkadang, itu kenapa aku jarang berinteraksi pada orang-orang yang berseliweran di TLku.

Tapi kalau waktuku senggang, aku tentu akan melihat ke TL dan mereply nya. Tapi yang aku terima malah jawaban 'tumben nyapa'.. :'D

Sedih saja bacanya dan jadi merasa bersalah. Mungkin aku dianggap sombong dan selama ini tak peduli dengan teman, jadi sekali nyapa semua pada bilang 'tumben'..

Aku orangnya memang dari dulu jarang berinteraksi di dunia maya, apalagi kalau tak ada topik (dan aku bukan lah orang yang pintar memulai topik atau pun sekadar joke untuk melucu). Aku orangnya kadang agak kaku. Jadi terkadang pun aku ingin nyapa tapi tak tahu mau ngomong apa. Kadang aku sekadar bilang 'i miss u' karena jujur aku benar-benar kangen, namun setelahnya aku bingung mau bicara apa, kecuali orang yang kusapa itu langsung bergurau/memulai topik. Tapi kalau ia juga hanya diam atau cuma 'haha' dan 'hehe' ya aku bingung mau ngomong apalagi.


Mungkin bagi beberapa orang, dengan sikapku yang begini bisa nangkap lain, atau malah menganggapnya annoying. Tapi...jujur saja, aku tak pernah bermaksud cuek, apalagi sombong. Lagipula apa sih yang mau aku sombongkan dari diriku? :'D

Aku hanya bukan pembicara yang baik, dan... juga kadang kalau sibuk aku cenderung malas ngobrol. Bukan karena apa.. aku nggak bisa konsentrasi pada dua hal, sulit membagi hehe. Jadi sekalinya aku sedang nonton TV misalnya, aku bakal nggak balas mention orang. Karena aku sedang fokus pada TV. Atau saat mengerjakan tugas, aku juga akan mengabaikan hal-hal lain. Masalahnya, aku tak bisa fokus pada dua hal berbeda dalam waktu bersamaan. Jadi, ya gitu...hehehehe


Namun... aku selalu memperhatikan teman-teman twitter dan facebook ku walau aku tak menampakkan diri. Aku memperhatikan gerak-gerik kalian dari jauh. :)

Aku ingin si klise!


Seakan-akan dunia sudah menjelma menjadi merah jambu. Kiri-kanan-depan-belakang rasanya semua warna jadi terlihat sama. Merah jambu! Well, aku bukannya keberatan, walau aku bukan pencinta warna yang sejujurnya menurutku menggelikan itu. Tapi, aku menghargainya, karena itu semestinya menjadi pertanda. Pertanda untuk laki-laki tidak peka yang duduk di hadapanku ini! Laki-laki yang bahkan mungkin tidak menyadari sama sekali bahwa ada si merah jambu sedang menatapnya dari segala penjuru.

Kuaduk-aduk nasi goreng di hadapanku dengan cukup keras hingga terdengar dentingan piring dan sendok. Untung saja tak menarik perhatian seluruh pengunjung Carefour. Namun, ia tetap asyik dengan PSP di tangannya!

Kualihkan emosi dengan mengutak-atik ponselku. Tak sengaja melihat tanggal di sana, 10 Februari. Grrrr... 4 hari lagi! Dan tak ada tanda ia akan ingat, dan sepertinya nasibku akan sama seperti 3 tahun sebelumnya. Melewatkan hari itu dengan biasa-biasa saja.

Dosa apa, aku bisa punya pacar tidak peka dan tak romantis ini? Aku gadis termalang di dunia!!

"Kenapa? Kok cemberut gitu?" tanyanya, yang akhirnya sadar juga kalau di depannya ada manusia.

"Kamu tau nggak kenapa belakangan ini warna merah jambu bertebaran dimana-mana?" pancingku.

Ia mengernyit, lalu menatap sekitar dan seakan tersadar. "Oh ya? Eh, benar juga. Kenapa ya?"

Oke.. Lupakan!!

Kukunyah ganas sesuap nasi gorengku.

Hari itu, di tahun ini akan kembali berlalu tanpa arti. Tanpa cokelat, tanpa sebuket bunga mawar mugkin, tanpa something special. Something klise memang, but I want it..

Seakan-akan dunia sudah menjelma menjadi merah jambu. Kiri-kanan-depan-belakang rasanya semua warna jadi terlihat sama. Merah jambu! Well, aku bukannya keberatan, walau aku bukan pencinta warna yang sejujurnya menurutku menggelikan itu. Tapi, aku menghargainya, karena itu semestinya menjadi pertanda. Pertanda untuk laki-laki tidak peka yang duduk di hadapanku ini! Laki-laki yang bahkan mungkin tidak menyadari sama sekali bahwa ada si merah jambu sedang menatapnya dari segala penjuru.

Kuaduk-aduk nasi goreng di hadapanku dengan cukup keras hingga terdengar dentingan piring dan sendok. Untung saja tak menarik perhatian seluruh pengunjung Carefour. Namun, ia tetap asyik dengan PSP di tangannya!

Kualihkan emosi dengan mengutak-atik ponselku. Tak sengaja melihat tanggal di sana, 10 Februari. Grrrr... 4 hari lagi! Dan tak ada tanda ia akan ingat, dan sepertinya nasibku akan sama seperti 3 tahun sebelumnya. Melewatkan hari itu dengan biasa-biasa saja.

Dosa apa, aku bisa punya pacar tidak peka dan tak romantis ini? Aku gadis termalang di dunia!!

"Kenapa? Kok cemberut gitu?" tanyanya, yang akhirnya sadar juga kalau di depannya ada manusia.

"Kamu tau nggak kenapa belakangan ini warna merah jambu bertebaran dimana-mana?" pancingku.

Ia mengernyit, lalu menatap sekitar dan seakan tersadar. "Oh ya? Eh, benar juga. Kenapa ya?"

Oke.. Lupakan!!

Kukunyah ganas sesuap nasi gorengku.

Hari itu, di tahun ini akan kembali berlalu tanpa arti. Tanpa cokelat, tanpa sebuket bunga mawar mugkin, tanpa something special. Something klise memang, but I want it..

Sabtu, 09 Februari 2013

'Zona' Menulis..!

Menulis itu menurutku pribadi, juga ada 'zona' dan 'khas'nya masing-masing orang. Sama seperti jenis rambut, kulit, bentuk mata, hidung, pipi, rahang dll, tiap orang berbeda kan?

Contohnya nggak jauh-jauh, deh, blog pribadi saja tiap orang cara selalu punya cara menulis dan penyampaian yg berbeda-beda.

Nggak hanya jenis atau teknik menulisnya saja yg beda, tema yang diangkat pun biasanya beda dan masing-masing blogger punya 'tema khas'nya masing-masing, hahaha

Lihat saja, kebayang tidak kalau Raditya Dika nulis teenlit genre romance, atau Ilana Tan nulis cerita humor? Apa jadinyaaaaa??? *pikirkan sendiri bodoh, itukan pertanyaanmu sendiri* *selftoyor*

Maka itu menurutku menulis itu juga terbagi beberapa 'zone'.

Kadang ini juga yg perlu diperhatikan oleh kita saat hendak mengikuti suatu lomba menulis atau hendak mengirimkan naskah ke penerbit.

Ketika kita nulis, kita harus paham jenis seperti apakah tulisan kita itu? Dan bagaimana gaya dan cara menulis kita?

Lalu, lihat sasaran kita (entah itu si penyelenggara lomba atau penerbit incaran kita). Mereka biasanya senang dengan gaya menulis yang seperti apa dan tentang apa?

Ternyata tidak semuanya sama-sama. Masing-masing punya standar, dan kalau tulisan kita nggak sesuai atau nggak memenuhi standar yg mereka inginkan, jangan kaget kalau ditolak naskahnya atau tidak lolos lomba.

Tapi, jangan langsung DOWN!!

Ingat, ditolak atau tidak menang lomba, biasanya bukan berarti tulisan kalian jelek. Hanya saja tidak memenuhi standar mereka. Coba lagi. Revisi naskahmu (kalau memang perlu) dan kirimkan ke penerbit lain atau ke penyelenggara lomba sejenis yang lain. Siapa tahu naskah kalian lolos kan? :))

Untuk sekadar contoh saja, aku kadang-kadang senang mengikuti lomba nulis. Tapi, sejauh ini masih yang lomba kecil-kecillan dan sekadar dalam bentuk cerpen atau novellet saja. Kalau novel, sama sekali belum pernah coba :D.

Alhamdulillah, beberapa kali aku kadang menang lomba, (walau aku juga bingung kenapa bisa juara, karena tulisanku masih dangkal banget >.<). Namun, keberuntungan menang lomba beberapa kali itu ternyata agak mempengaruhiku secara mental *?*. Saat beberapa waktu lalu aku ikut lomba lagi dari penyelenggara yang berbeda, aku sama sekali tidak juara. Jangankan juara, masuk juara harapan atau karya terbaik pun tidak. Dan bahkan naskahku dianggap sangat standar, biasa, klise, pokoknya jelek banget lah.

Di situ, aku jujur saja down banget. Sempat mogok nulis, langsung lemas, dan mulai mikir dan merasa 'aku ini memang sama sekali tidak bakat nulis kayaknya. sama sekali tidak bakat.'

Selama mogok nulis itu, aku jadi sedih. Entah, mungkin karena kalau ikut lomba aku kadang beruntung selalu dapat juara, sekalinya kalah jadinya begini. Down se down-downnya.

Selama masa perenungan itu lah, aku tidak sengaja membaca postingan si penyelenggara lomba 'yang juaranya tak bisa kuraih itu' hehe. Ia memosting tulisan tentang 'kenapa bisa kalah dalam lombanya'. Banyak sekali penjelasan logis yang ia berikan, yang intinya sih adalah yang 'kalah' itu tak memenuhi standar mereka.

Nah, aku jadi penasaran, seperti apa sih standar mereka? Aku lalu coba membeli buku mereka 'kumpulan cerpen' dari pemenang lomba yang sebelumnya. Aku penasaran, bagaimana bentuk tulisan yang menurut mereka bagus dan layak juara.

Setelah aku baca, ..... waw! Memang karya mereka super bagus. Dan aku pikir mereka memang layak untuk juara :))

Di situ aku langsung minder berat, hehe.

Benar kata jurinya, dibandingkan karya mereka sih, karyaku memang biasaaaaaaaaa bangetttt >.< Jauuuuhhh seperti langit dan bumi. Mulai dari segi ide cerita, gaya tulisan, tutur bahasa dll mereka itu matang banget!

Aku langsung super minder berat setelahnya hehe.

Tapi, jujur saja, gaya tulisan 'mereka' yang juara itu, walau bagus dan keren, tapi itu bukan seleraku. Aku memang suka baca ceritanya, tapi nggak jadi 'favorit' yang akan kubaca lagi di lain waktu. Masalahnya, bukan seleraku.

Jadi, tulisannya tuh seperti tulisan .... tahu nggak dulu kalau di sekolah, ketika SD, SMP, SMA, di perpustakaan ada buku cerita terbitan pustaka gitu yang ukurannya kecil dan tidak terlalu tebal? Nah, seperti itu tulisannya. Sangat baku, tertata rapi, dan menurutku tutur bahasanya 'rada tua' hehe. Bukannya aku bilang jelek, hanya saja bukan selera bacaanku maupun gaya tulisanku.

Jadi, kalau standarnya yang seperti itu, aku kayaknya angkat tangan deh. Bukannya aku mudah menyerah atau apa, tapi yang seperti itu bukan aku banget. Dan kalaupun aku memaksakan diri menulis dengan gaya seperti itu, aku sendiri tak akan nyaman.

Tapi, yah tentu saja aku akan mencoba lagi kalau si penyelenggara ini mengadakan lomba lagi. Hehehe. Tapi, kali ini tidak untuk mengejar gelar juara ataupun hadiah :D, tapi lebih karena tantangan dan ingin coba sesuatu yang baru.

Yang aku dapat setelah ini, jangan langsung down saat terjatuh, dan jangan terlalu UP saat merasa diterbangkan. Bagaimana pun di dunia selalu masih ada langit di atas langit. Selalu akan ada hal baru di luar zona kita. Kalau ingin bertahan untuk tetap di peredaran, keluarlah dari 'zona nyaman' kita, berani hadapi hal baru yang berbeda, pelajari medan asing itu, dan bertempurlah dengan segenap kemampuan kita. Percaya deh, menang atau kalah nantinya kita akan tetap bangga pada diri kita karena telah berani menghadapi medan baru itu tanpa harus menyandang gelar 'gugur sebelum berperang' hehe.


Btw sudah dulu deh, huhu. Capek ngetik di hape dengan layar touchscreen gini. Lambrettt banget T^T. Laptop masih rusak belum diperbaikin. Aaarrghhh...aku stresss hidup tanpa laptop *acak rambut*


>.

Menulis itu menurutku pribadi, juga ada 'zona' dan 'khas'nya masing-masing orang. Sama seperti jenis rambut, kulit, bentuk mata, hidung, pipi, rahang dll, tiap orang berbeda kan?

Contohnya nggak jauh-jauh, deh, blog pribadi saja tiap orang cara selalu punya cara menulis dan penyampaian yg berbeda-beda.

Nggak hanya jenis atau teknik menulisnya saja yg beda, tema yang diangkat pun biasanya beda dan masing-masing blogger punya 'tema khas'nya masing-masing, hahaha

Lihat saja, kebayang tidak kalau Raditya Dika nulis teenlit genre romance, atau Ilana Tan nulis cerita humor? Apa jadinyaaaaa??? *pikirkan sendiri bodoh, itukan pertanyaanmu sendiri* *selftoyor*

Maka itu menurutku menulis itu juga terbagi beberapa 'zone'.

Kadang ini juga yg perlu diperhatikan oleh kita saat hendak mengikuti suatu lomba menulis atau hendak mengirimkan naskah ke penerbit.

Ketika kita nulis, kita harus paham jenis seperti apakah tulisan kita itu? Dan bagaimana gaya dan cara menulis kita?

Lalu, lihat sasaran kita (entah itu si penyelenggara lomba atau penerbit incaran kita). Mereka biasanya senang dengan gaya menulis yang seperti apa dan tentang apa?

Ternyata tidak semuanya sama-sama. Masing-masing punya standar, dan kalau tulisan kita nggak sesuai atau nggak memenuhi standar yg mereka inginkan, jangan kaget kalau ditolak naskahnya atau tidak lolos lomba.

Tapi, jangan langsung DOWN!!

Ingat, ditolak atau tidak menang lomba, biasanya bukan berarti tulisan kalian jelek. Hanya saja tidak memenuhi standar mereka. Coba lagi. Revisi naskahmu (kalau memang perlu) dan kirimkan ke penerbit lain atau ke penyelenggara lomba sejenis yang lain. Siapa tahu naskah kalian lolos kan? :))

Untuk sekadar contoh saja, aku kadang-kadang senang mengikuti lomba nulis. Tapi, sejauh ini masih yang lomba kecil-kecillan dan sekadar dalam bentuk cerpen atau novellet saja. Kalau novel, sama sekali belum pernah coba :D.

Alhamdulillah, beberapa kali aku kadang menang lomba, (walau aku juga bingung kenapa bisa juara, karena tulisanku masih dangkal banget >.<). Namun, keberuntungan menang lomba beberapa kali itu ternyata agak mempengaruhiku secara mental *?*. Saat beberapa waktu lalu aku ikut lomba lagi dari penyelenggara yang berbeda, aku sama sekali tidak juara. Jangankan juara, masuk juara harapan atau karya terbaik pun tidak. Dan bahkan naskahku dianggap sangat standar, biasa, klise, pokoknya jelek banget lah.

Di situ, aku jujur saja down banget. Sempat mogok nulis, langsung lemas, dan mulai mikir dan merasa 'aku ini memang sama sekali tidak bakat nulis kayaknya. sama sekali tidak bakat.'

Selama mogok nulis itu, aku jadi sedih. Entah, mungkin karena kalau ikut lomba aku kadang beruntung selalu dapat juara, sekalinya kalah jadinya begini. Down se down-downnya.

Selama masa perenungan itu lah, aku tidak sengaja membaca postingan si penyelenggara lomba 'yang juaranya tak bisa kuraih itu' hehe. Ia memosting tulisan tentang 'kenapa bisa kalah dalam lombanya'. Banyak sekali penjelasan logis yang ia berikan, yang intinya sih adalah yang 'kalah' itu tak memenuhi standar mereka.

Nah, aku jadi penasaran, seperti apa sih standar mereka? Aku lalu coba membeli buku mereka 'kumpulan cerpen' dari pemenang lomba yang sebelumnya. Aku penasaran, bagaimana bentuk tulisan yang menurut mereka bagus dan layak juara.

Setelah aku baca, ..... waw! Memang karya mereka super bagus. Dan aku pikir mereka memang layak untuk juara :))

Di situ aku langsung minder berat, hehe.

Benar kata jurinya, dibandingkan karya mereka sih, karyaku memang biasaaaaaaaaa bangetttt >.< Jauuuuhhh seperti langit dan bumi. Mulai dari segi ide cerita, gaya tulisan, tutur bahasa dll mereka itu matang banget!

Aku langsung super minder berat setelahnya hehe.

Tapi, jujur saja, gaya tulisan 'mereka' yang juara itu, walau bagus dan keren, tapi itu bukan seleraku. Aku memang suka baca ceritanya, tapi nggak jadi 'favorit' yang akan kubaca lagi di lain waktu. Masalahnya, bukan seleraku.

Jadi, tulisannya tuh seperti tulisan .... tahu nggak dulu kalau di sekolah, ketika SD, SMP, SMA, di perpustakaan ada buku cerita terbitan pustaka gitu yang ukurannya kecil dan tidak terlalu tebal? Nah, seperti itu tulisannya. Sangat baku, tertata rapi, dan menurutku tutur bahasanya 'rada tua' hehe. Bukannya aku bilang jelek, hanya saja bukan selera bacaanku maupun gaya tulisanku.

Jadi, kalau standarnya yang seperti itu, aku kayaknya angkat tangan deh. Bukannya aku mudah menyerah atau apa, tapi yang seperti itu bukan aku banget. Dan kalaupun aku memaksakan diri menulis dengan gaya seperti itu, aku sendiri tak akan nyaman.

Tapi, yah tentu saja aku akan mencoba lagi kalau si penyelenggara ini mengadakan lomba lagi. Hehehe. Tapi, kali ini tidak untuk mengejar gelar juara ataupun hadiah :D, tapi lebih karena tantangan dan ingin coba sesuatu yang baru.

Yang aku dapat setelah ini, jangan langsung down saat terjatuh, dan jangan terlalu UP saat merasa diterbangkan. Bagaimana pun di dunia selalu masih ada langit di atas langit. Selalu akan ada hal baru di luar zona kita. Kalau ingin bertahan untuk tetap di peredaran, keluarlah dari 'zona nyaman' kita, berani hadapi hal baru yang berbeda, pelajari medan asing itu, dan bertempurlah dengan segenap kemampuan kita. Percaya deh, menang atau kalah nantinya kita akan tetap bangga pada diri kita karena telah berani menghadapi medan baru itu tanpa harus menyandang gelar 'gugur sebelum berperang' hehe.


Btw sudah dulu deh, huhu. Capek ngetik di hape dengan layar touchscreen gini. Lambrettt banget T^T. Laptop masih rusak belum diperbaikin. Aaarrghhh...aku stresss hidup tanpa laptop *acak rambut*


>.

 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template