Jumat, 14 Februari 2014

Author amatir yang 'super' sombong :D

Tenang.. waktu aku menuliskan judul di atas ini, aku masih tetap dengan anggapanku yang sebelumnya kok, bahwa aku kagum dengan tulisan Yuli Pritania, bagaimana dengan diksinya yang sebenarnya sederhana dan juga agak berantakan itu, tapi ia bisa membawa pembacanya larut dalam setiap tulisannya. :D

Then, what? Kenapa aku bilang amatir?

Ya dia kan emang amatir. Hanya seorang penulis blogger, yang sekarang akhirnya mulai merambah ke dunia percetakan. Of, course, yang namanya pemula pastinya namanya amatir kan?

Hm... wait, mulai masuk ke paragraf 3 kayaknya aku mulai agak 'sinis' ya? Padahal dulu kan aku mengaku mengagumi tulisannya. Yahh.. sampai sekarang masih, kok. Cuma kalau sekarang mungkin udah sangat nggak respect aja. Sebenarnya sudah dari dulu (tahun 2012) aku sudah mulai nggak respect, tapi masih sedikiittt doang, eh..sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit :D

Awalnya dulu sebelum dia terjun ke dunia percetakan.. yah, masih seorang blogger yang ngandalin blog untuk memasarkan tulisannya agar bisa dibaca dan dikomentarin orang banyak. Dari zaman itu, dia sudah yang sombongnya amit-amit. Kadang-kadang sih masih sok ngerendah juga, bilang kalau dia itu sebenarnya bukan lah apa-apa, dan heran sendiri kenapa tulisannya banyak yang suka. (Walau aku tahu sebenarnya dia terbang ke langit ke tujuh melihat begitu banyak orang bodoh memuja karyanya).

Aku nggak respectnya apa? Ya sifatnya itu. Yang songong, sombong, merasa dirinya bak dewi dari belahan dunia mana. Dia memang nggak pernah minta disanjung-sanjung ya, tapi nggak usah munafik deh dia juga sebenarnya pasti senang dan bangga selama ini disanjung-sanjung orang.

Tapi aku pikir, tulisannya dia memang bagus. Jadi ya mungkin, itu sepantar lah dengan kesombongannya. Masih agak bisa dimaklumin, minimal dia sombong tapi tulisannya memang layak disombongin. Eh, ini aku jujur loh ngomongnya :D (karena aku kan nggak munafik kayak dia). Tulisannya itu memang bagus.

Lalu makin ke sini-sini.. sejak buku pertamanya mulai terbit, songongnya makin menjadi-jadi. Dia makin kelewatan dan keterlaluan (tingkahnya). Dan yang menggeramkan, masih banyak aja reader bodoh yang mau kayak diinjek-injek gitu sama dia. Maksudku, diketusin, dijutekin, dimaki (aku nyebutnya maki, karena kata-katanya memang terlampu kasar menurutku) dll, kok ya masih aja mengagung-agungkan dia? Kalau aku mah digituin, bakal maki balik. Emangnya dia sapa berani berbuat gitu? Penulis?? O.o Eh..Penulis sekelas Ilana Tan, Orizuka, dan bahkan J.K Rowling sekalipun yang jauuuhhhhhhh di atas dia, nggak begitu.

Oke, pasti deh kalau ada #teamYuli nemu postinganku ini dan baca, bakal ngebelain author kesayangannya itu dan ngecap aku menilai secara subjektif, alias menilai secara emosi dari sifatnya, bukan karyanya, seperti bagaimana Yuli mengecap orang yang menegurnya selama ini. :D

Up to you lah ya, guys..

Iya, aku sering kok lihat sudah banyak orang menegur perangai buruk dia, tapi ya gitu deh.. dasarnya emang seperti yang kubilang, dia songong, dan merasa bagaikan dewi, nggak mau terima kritikan, maunya terima pujian aja. (Tuh, kebetulan ada lagi yang jadi saksi di postingaku sebelumnya :D). Yuli ini, kalau ada yang kritik dia, bakal dijutekin, dimaki, tapi kalau dipuji-puji, diagung-agungkan, dia senang banget. :D

Tipe orang yang nggak bisa menerima saran dan kritik lah. (Heran sendiri juga gue). Kadang dia juga yang suka minta saran-kritik-pertanyaan ke readernya untuk sebagai penilaian tulisannya, yang katanya dia sih supaya bisa lebih baik lagi. Eh... begitu ada yang ngasih saran, kritik, dan pertanyaan, dianya malah ngeyel, tetap membenarkan apa yang ia tulis dan menolak saran dan kritik itu (silahkan baca-baca aja postingan di fanpagenya). Ya kalau gitu ngapain minta saran-kritik, kalau ujung-ujungnya tetap merasa dirinya yang paling benar?

Helloowww.... Penulis sehebat Orizuka, Lexie Xu, Ilana Tan, aja nggak gitu-gitu amat yeee.

Bisa nggak dia merubah perangai jeleknya itu?

Oke, dia selalu bilang bahwa dia itu menjual karya, bukan jual mulut manis. Maksudnya, nikmatilah karyanya, dengan mengabaikan segala perangai buruknya dia..kkkkk~ Ya mana bisa gitu. Aku tahu dia benar, bahwa seorang penulis itu ya harusnya yang dilihat adalah tulisannya, bukan siapa dan bagaimana penulisnya. Tapi nggak bisa gitu kan? Pada dasarnya semua manusia pasti menilainya sepaket. Nggak lebih, nggak kurang.

Oke, mungkin karya lo bagus, dan sejelek apapun sifat lo, kita bakal tetap suka karya lo. Tapi pasti tetap ada yang beda. Sama kayak ini misalnya ya, ada tukang sayur di pasar. Sayurnya selalu seger-seger, tapi yang jual jutek. Ya kita mah ogah beli di dia, mending di lain. Atau kayak tukang konter pulsa jutek (seperti yang pernah aku ceritakan dulu), karena dia jutek, aku nggak pernah mau beli di konternya walaupun cuma jalan kaki 5 menit dari rumah. Aku lebih milih beli pulsa ke konter yang jauhnya jalan kaki 20 menit. See? Bagaimanapun bagusnya kerjamu atau sesuatu yang kau hasilkan, kalau sifatmu jelek, tetap nggak bagus dan nggak ada yang suka.

Kayaknya Yuli ini dulu selalu absen deh waktu SD pas pelajaran PPKN (dulu namanya PPKN kan?)

Yuli pasti ngelak, bahwa dia tidak mau munafik dengan pura-pura bermulut manis. Dia lebih suka tampil apa adanya (yang jutek nggak banget gitu). Jiaah.. sebenarnya nggak ada yang namanya berbuat kebaikan itu munafik. Ramah pada orang lain itu kan merupakan sifat yang baik. Pada dasarnya, kalau dia memang punya ketulusan, dia pasti bisa melakuannya. Menurutku Yuli terlalu lebay mengartikan bermulut manis di sini. Entah kenapa, dia menganggap bersikap ramah pada orang lain (terutama readernya), adalah suatu hal yang bukan dia banget. Heran, bangga amat yak dengan sosoknya yang sombong itu?

 
Sering ya aku lihat, kalau ada readernya yang nanya, dia jawabnya........ wah, parah banget. Sampai aku nggak bisa mengatakannya ulang. -_- Baca aja sendiri deh di blog atau fanpagenya, pasti sering nemu kok itu.. liat aja cara dia menjawab pertanyaa orang. Hayo, yang pernah nanya ke dia dan dijawab dengan jawaban minta ditampol banget, mana suaranyaa???

Yang suka bikin geramnya, itu adek-adek, walau sudah digituin sama dia, masih aja ngagung-ngagungin dia dengan kata-kata memuja. Berasa diinjek-injek nggak sih? Kok ya mau-maunya gitu, sudah digituin masih aja memuja. Kayak lagi muja Raja Firaun deh liatnya -_-

Aku tekankan ya, aku bukannya sirik. Sumpah, nggak. Bukankah aku pernah bilang (dan bahkan sekarang pun masih), bahwa aku mengagumi tulisannya dia. Dan itu aku tulus dari hati. Walau sekarang tulisannya dia semakin cemen sih.. diksinya memang semakin bagus dan semakin sempurna, tapi plot ceritanya nggak. Semakin ke sini malah semakin cemen, karena seringnya cuma berat di romantisme, tapi di konflik, anjlok parah.

Duh..kok ya makin ke sini isi postingan ini nggak ada intinya sih ? -_-

Ya sudah lah.. intinya ya cuma itu, Yuli Pritania adalah author amatir yang 'super' sombong.

Terserah kalau dia dan para pencinta Yuli Pritania mau ngatain aku cuma menilai dia dari sifatnya aja.

Kalau orang pintar sih, pastinya bisa tahu bahwa aku menegur dia tanpa mengesampingkan kenyataan kalau tulisannya itu memang bagus, walau sekarang mulai cemen, dan yeah bagian ini memang harus diulang :D. Tapi kan cemen itu cuma plotnya doang, toh diksinya semakin sempurna. (Walau aku baru sadar, nggak heran kalau plot ceritanya cemen, karena selama ini pun plot ceritanya dia yang masuk kategori bagus adalah hasil memplagiat ide cerita orang yang kemudian didaurulang dan dimodif sana-sini, bukan murni ide sendiri. Jadi yang cemen-cemen itu pasti ide murni dia sendiri).

Dan menurutku ini wajar. Kalau orang bisa jadi sangat membenci seseorang kalau sifatnya jelek, sebagus apapun itu hasil karyanya.

Yuli, mulai sekarang, belajar lah untuk bisa menerima kritik dan saran dari orang lain ya :)

Tak ada salahnya kan belajar ramah sama orang, dan pada siapapun? Walaupun ini hanyalah socmed, tapi ramah itu tak memandang bulu. Tak mandang siapa dan tempat

Nggak malu apa, sudah sampai ditegur sama Ilana Tan loh,... ckckckck (kalau aku sih malu pastinya).

Dan buat reader Yuli Pritania yang suka mengecam orang, sebenarnya justru kalian lah yang nggak bisa menilai sesuatu secara objektif. (Sampai sekarang gue penasaran, kok ya betah amat dijutekin sama author amatir satu ini O.o)

Btw, selain plot cerita Yuli yang semakin cemen, (dan authornya yang memang dasarnya 'mesum'), aku agak tergelitik sama profil Han Hye Na (tepatnya si ullzang yang dipakai sebagai wajah HyeNa). Itu Yuli nggak salah pilih? O.o Karena... sangat jauh berbeda dengan karakter HyeNa yang digambarkan . HyeNa yang sangat cantik (always dijelaskan berkali-kali di setiap cerita), dadanya yang blblaC. Ulang sekali lagi ya.. C! Dan ini yang penting, karakter HyeNa yang kuat, and terkadang devil.. you knoe lah~ Itu sama sekali nggak ada cocok-cocoknya dengan profil picture dia. Itu cewek ullzang yang dipakai mukanya selalu kayak orang bloon gitu. Nggak ada sama sekali kesan-kesan sangar, kuat, devil, dll. Oon, iya.


Nggak percaya? O.o


Lihat aja..


285771_545959468758495_431585465_n 


14hZL copy












photo149713



562077_436939813061121_251295697_n.png


Iugis




 


Dan lain-lainnya.. (masih banyak lagi sih, intip aja sendiri di blog or fanpagenya). Jadi, bagaimana bisa Yuli ini memasang ullzang ini sebagai HyeNa ya?? -_- Itu kan bukan HyeNa banget. Liat kan? Mukanya tampang cewek bloon gitu (maksudnya dibuat bloon dan sok-sok imut), itu kan bukan Hynea banget -_- Nggak matching amat dah sama karakter yang dituliskan. Trus dadanya.... itu mananya yang C sih??? Yuli itu tau kan ukuran dada C itu bagaimana? :/

Malah pernah ya dadanya HyeNa tuh rata abisssss, sementara di ceritanya dibilang ukuran C. Aku sampai bengong melihat poster fanficnya waktu itu... dicerita katanya C lah posternya malah dada rata abisss -,- *pingsan*.

Ini bukan hal penting sih, tapi sebagai reader ini mengganggu, karena kita jadi nggak bisa benar-benar menghayati ceritanya. Secara adegannya HyeNa kan kayak murka mulu, tapi kita nggak bisa kebayang muka murka HyeNa kayak mana, secara itu fotonya muka bloon semua gitu -_-


Pasti deh..pasti deh nih aku bakal dibilangin menghujat orang hanya karena masalah pribadi alias karena aku membencinya :D

Yah.. aku tak akan menyangkal maupun membantah. Karena, itu kenapa aku bilang, bahwa semua manusia menilai segala sesuatu itu sepaket. Ibaratnya, tak peduli negaramu indah kalau perangai bangsanya jelek, tak peduli tokomu punya barang berkualitas kalau pelayanannya sangat tidak memuaskan, dll :D

Jadi, sesuatu yang normal kalau orang yang tadi sebelumnya mengakui sebuah karya yang bagus tapi kemudian berbalik mengkritik hanya karena hal yang sangat tak berkenan. Sebenarnya, dari dulu pun penilaianku pada Yuli tuh emang begini. Tentang plot ceritanya yang cemen, mukanya HyeNa yang bloon, dan bahkan....oh ya satu lagi,

Ketidaksukaanku pada bagaimana dia membawakan karakter Kyu yang semakin kesini semakin JAUUH dari karakter asli Kyu! Sebagai istrinya  Kyu, aku agak nggak terima di sini. Kyu dibikin setan banget sama dia. Bahkan sampai-sampai Kyu versi Yuli melontarkan hal-hal tak mengenakkan tentang SeoHyun (hanya karena si penulisnya sendiri yang keki sama seoHyun). Kyu asli mah mana ada segitu sensinya sama seoHyun -_-

Aku sampai bingung kenapa banyak orang yang nyebut-nyebut kalau karakter Kyu di setiap tulisan Yuli itu karakter real. Apa?? Ulang lagi ya.. APHAA?? *keselekToa*. Buahahahaha... helloooowww... karakter real apaan? Kyu sedingin itu? Sedevil itu? Seromantis jijay mesum gitu? Secintamatinya gitu sama HyeNa?? Sesensinya gitu sama cewek-cewek (sebut aja SeohYun, trus pasangan WGM Chinanya itu)? Buahahahaa... Kyu mana ada kayak gitu. Beda jauh amat, woyy! Jadi, jangan deh pada bilang karakter Kyu di FF si Yuli sama persis sama Kyu asli. Masih berani ada yang bilang, sini tak keplak pakai catokan panas. lagian heran, sok tahu amat sih.. Pernah liat Kyu langsung aja kagak, kenal juga kagak, udah berani ngeluarin statement gitu. Karakter asli Kyu itu, cuma dirinya sendiri, keluarga/kerabat dekatnya, dan Tuhannya yang tahu, wooii.

Tapi, dulu semua hal itu bisa kutoleran karena ini kan hanya fanfic, dan lagi tulisan dia bagus. Jadi itu semua kekurangan (yang bahkan masih banyak yang belum tersebutkan) bisa ditutupin. Cuma, berhubung sekarang aku udah sangat nggak respect sama si Yuli, ya udah jadinya keluar semua deh tuh uneg-uneg ku. :D

Yuli, kalau sifatnya dia tetap jelek selamanya, dan dia tak mau merubah.. suatu saat pasti dia bakal kena batunya juga :)

Padahal ya.. kalau saja dia mau menjadi lebih baik, aku yakin sekarang dia sudah terkenal (sekarang? Emang belum terkenal menurutku, karena di GR pun yang ngeRate bukunya dikittt amat hihi), sekalipun karyanya nggak bagus-bagus amat, pasti bakal banyak yang suka dan mau rela ngeluarin uang buat koleksi buku-bukunya.. :)

Kalau ada pembaca bertanya cara beli buku, mbok ya dijawab baik-baik.. Bukannya malah jawab "Kamu emang nggak bisa liat tulisan gede-gede, padahal sudah kujelasin cara pesannya..blabla." Nggak bisa ya jawab baik: "Penjelasannya sudah jelas kok di atas :D Dibaca lagi ya~" Kan enak dengarnya, singkat tapi enak. Daripada ngomel panjang lebar dengan kata yang nusuk si penanya? Yang ada penanya sakit hati. Dan emangnya senang kalau banyak orang yang sakit hati sama kita? Kalau bisa nyenengin hati orang dengan cara yang mudah, kenapa nggak dilakukan?







Tenang.. waktu aku menuliskan judul di atas ini, aku masih tetap dengan anggapanku yang sebelumnya kok, bahwa aku kagum dengan tulisan Yuli Pritania, bagaimana dengan diksinya yang sebenarnya sederhana dan juga agak berantakan itu, tapi ia bisa membawa pembacanya larut dalam setiap tulisannya. :D

Then, what? Kenapa aku bilang amatir?

Ya dia kan emang amatir. Hanya seorang penulis blogger, yang sekarang akhirnya mulai merambah ke dunia percetakan. Of, course, yang namanya pemula pastinya namanya amatir kan?

Hm... wait, mulai masuk ke paragraf 3 kayaknya aku mulai agak 'sinis' ya? Padahal dulu kan aku mengaku mengagumi tulisannya. Yahh.. sampai sekarang masih, kok. Cuma kalau sekarang mungkin udah sangat nggak respect aja. Sebenarnya sudah dari dulu (tahun 2012) aku sudah mulai nggak respect, tapi masih sedikiittt doang, eh..sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit :D

Awalnya dulu sebelum dia terjun ke dunia percetakan.. yah, masih seorang blogger yang ngandalin blog untuk memasarkan tulisannya agar bisa dibaca dan dikomentarin orang banyak. Dari zaman itu, dia sudah yang sombongnya amit-amit. Kadang-kadang sih masih sok ngerendah juga, bilang kalau dia itu sebenarnya bukan lah apa-apa, dan heran sendiri kenapa tulisannya banyak yang suka. (Walau aku tahu sebenarnya dia terbang ke langit ke tujuh melihat begitu banyak orang bodoh memuja karyanya).

Aku nggak respectnya apa? Ya sifatnya itu. Yang songong, sombong, merasa dirinya bak dewi dari belahan dunia mana. Dia memang nggak pernah minta disanjung-sanjung ya, tapi nggak usah munafik deh dia juga sebenarnya pasti senang dan bangga selama ini disanjung-sanjung orang.

Tapi aku pikir, tulisannya dia memang bagus. Jadi ya mungkin, itu sepantar lah dengan kesombongannya. Masih agak bisa dimaklumin, minimal dia sombong tapi tulisannya memang layak disombongin. Eh, ini aku jujur loh ngomongnya :D (karena aku kan nggak munafik kayak dia). Tulisannya itu memang bagus.

Lalu makin ke sini-sini.. sejak buku pertamanya mulai terbit, songongnya makin menjadi-jadi. Dia makin kelewatan dan keterlaluan (tingkahnya). Dan yang menggeramkan, masih banyak aja reader bodoh yang mau kayak diinjek-injek gitu sama dia. Maksudku, diketusin, dijutekin, dimaki (aku nyebutnya maki, karena kata-katanya memang terlampu kasar menurutku) dll, kok ya masih aja mengagung-agungkan dia? Kalau aku mah digituin, bakal maki balik. Emangnya dia sapa berani berbuat gitu? Penulis?? O.o Eh..Penulis sekelas Ilana Tan, Orizuka, dan bahkan J.K Rowling sekalipun yang jauuuhhhhhhh di atas dia, nggak begitu.

Oke, pasti deh kalau ada #teamYuli nemu postinganku ini dan baca, bakal ngebelain author kesayangannya itu dan ngecap aku menilai secara subjektif, alias menilai secara emosi dari sifatnya, bukan karyanya, seperti bagaimana Yuli mengecap orang yang menegurnya selama ini. :D

Up to you lah ya, guys..

Iya, aku sering kok lihat sudah banyak orang menegur perangai buruk dia, tapi ya gitu deh.. dasarnya emang seperti yang kubilang, dia songong, dan merasa bagaikan dewi, nggak mau terima kritikan, maunya terima pujian aja. (Tuh, kebetulan ada lagi yang jadi saksi di postingaku sebelumnya :D). Yuli ini, kalau ada yang kritik dia, bakal dijutekin, dimaki, tapi kalau dipuji-puji, diagung-agungkan, dia senang banget. :D

Tipe orang yang nggak bisa menerima saran dan kritik lah. (Heran sendiri juga gue). Kadang dia juga yang suka minta saran-kritik-pertanyaan ke readernya untuk sebagai penilaian tulisannya, yang katanya dia sih supaya bisa lebih baik lagi. Eh... begitu ada yang ngasih saran, kritik, dan pertanyaan, dianya malah ngeyel, tetap membenarkan apa yang ia tulis dan menolak saran dan kritik itu (silahkan baca-baca aja postingan di fanpagenya). Ya kalau gitu ngapain minta saran-kritik, kalau ujung-ujungnya tetap merasa dirinya yang paling benar?

Helloowww.... Penulis sehebat Orizuka, Lexie Xu, Ilana Tan, aja nggak gitu-gitu amat yeee.

Bisa nggak dia merubah perangai jeleknya itu?

Oke, dia selalu bilang bahwa dia itu menjual karya, bukan jual mulut manis. Maksudnya, nikmatilah karyanya, dengan mengabaikan segala perangai buruknya dia..kkkkk~ Ya mana bisa gitu. Aku tahu dia benar, bahwa seorang penulis itu ya harusnya yang dilihat adalah tulisannya, bukan siapa dan bagaimana penulisnya. Tapi nggak bisa gitu kan? Pada dasarnya semua manusia pasti menilainya sepaket. Nggak lebih, nggak kurang.

Oke, mungkin karya lo bagus, dan sejelek apapun sifat lo, kita bakal tetap suka karya lo. Tapi pasti tetap ada yang beda. Sama kayak ini misalnya ya, ada tukang sayur di pasar. Sayurnya selalu seger-seger, tapi yang jual jutek. Ya kita mah ogah beli di dia, mending di lain. Atau kayak tukang konter pulsa jutek (seperti yang pernah aku ceritakan dulu), karena dia jutek, aku nggak pernah mau beli di konternya walaupun cuma jalan kaki 5 menit dari rumah. Aku lebih milih beli pulsa ke konter yang jauhnya jalan kaki 20 menit. See? Bagaimanapun bagusnya kerjamu atau sesuatu yang kau hasilkan, kalau sifatmu jelek, tetap nggak bagus dan nggak ada yang suka.

Kayaknya Yuli ini dulu selalu absen deh waktu SD pas pelajaran PPKN (dulu namanya PPKN kan?)

Yuli pasti ngelak, bahwa dia tidak mau munafik dengan pura-pura bermulut manis. Dia lebih suka tampil apa adanya (yang jutek nggak banget gitu). Jiaah.. sebenarnya nggak ada yang namanya berbuat kebaikan itu munafik. Ramah pada orang lain itu kan merupakan sifat yang baik. Pada dasarnya, kalau dia memang punya ketulusan, dia pasti bisa melakuannya. Menurutku Yuli terlalu lebay mengartikan bermulut manis di sini. Entah kenapa, dia menganggap bersikap ramah pada orang lain (terutama readernya), adalah suatu hal yang bukan dia banget. Heran, bangga amat yak dengan sosoknya yang sombong itu?

 
Sering ya aku lihat, kalau ada readernya yang nanya, dia jawabnya........ wah, parah banget. Sampai aku nggak bisa mengatakannya ulang. -_- Baca aja sendiri deh di blog atau fanpagenya, pasti sering nemu kok itu.. liat aja cara dia menjawab pertanyaa orang. Hayo, yang pernah nanya ke dia dan dijawab dengan jawaban minta ditampol banget, mana suaranyaa???

Yang suka bikin geramnya, itu adek-adek, walau sudah digituin sama dia, masih aja ngagung-ngagungin dia dengan kata-kata memuja. Berasa diinjek-injek nggak sih? Kok ya mau-maunya gitu, sudah digituin masih aja memuja. Kayak lagi muja Raja Firaun deh liatnya -_-

Aku tekankan ya, aku bukannya sirik. Sumpah, nggak. Bukankah aku pernah bilang (dan bahkan sekarang pun masih), bahwa aku mengagumi tulisannya dia. Dan itu aku tulus dari hati. Walau sekarang tulisannya dia semakin cemen sih.. diksinya memang semakin bagus dan semakin sempurna, tapi plot ceritanya nggak. Semakin ke sini malah semakin cemen, karena seringnya cuma berat di romantisme, tapi di konflik, anjlok parah.

Duh..kok ya makin ke sini isi postingan ini nggak ada intinya sih ? -_-

Ya sudah lah.. intinya ya cuma itu, Yuli Pritania adalah author amatir yang 'super' sombong.

Terserah kalau dia dan para pencinta Yuli Pritania mau ngatain aku cuma menilai dia dari sifatnya aja.

Kalau orang pintar sih, pastinya bisa tahu bahwa aku menegur dia tanpa mengesampingkan kenyataan kalau tulisannya itu memang bagus, walau sekarang mulai cemen, dan yeah bagian ini memang harus diulang :D. Tapi kan cemen itu cuma plotnya doang, toh diksinya semakin sempurna. (Walau aku baru sadar, nggak heran kalau plot ceritanya cemen, karena selama ini pun plot ceritanya dia yang masuk kategori bagus adalah hasil memplagiat ide cerita orang yang kemudian didaurulang dan dimodif sana-sini, bukan murni ide sendiri. Jadi yang cemen-cemen itu pasti ide murni dia sendiri).

Dan menurutku ini wajar. Kalau orang bisa jadi sangat membenci seseorang kalau sifatnya jelek, sebagus apapun itu hasil karyanya.

Yuli, mulai sekarang, belajar lah untuk bisa menerima kritik dan saran dari orang lain ya :)

Tak ada salahnya kan belajar ramah sama orang, dan pada siapapun? Walaupun ini hanyalah socmed, tapi ramah itu tak memandang bulu. Tak mandang siapa dan tempat

Nggak malu apa, sudah sampai ditegur sama Ilana Tan loh,... ckckckck (kalau aku sih malu pastinya).

Dan buat reader Yuli Pritania yang suka mengecam orang, sebenarnya justru kalian lah yang nggak bisa menilai sesuatu secara objektif. (Sampai sekarang gue penasaran, kok ya betah amat dijutekin sama author amatir satu ini O.o)

Btw, selain plot cerita Yuli yang semakin cemen, (dan authornya yang memang dasarnya 'mesum'), aku agak tergelitik sama profil Han Hye Na (tepatnya si ullzang yang dipakai sebagai wajah HyeNa). Itu Yuli nggak salah pilih? O.o Karena... sangat jauh berbeda dengan karakter HyeNa yang digambarkan . HyeNa yang sangat cantik (always dijelaskan berkali-kali di setiap cerita), dadanya yang blblaC. Ulang sekali lagi ya.. C! Dan ini yang penting, karakter HyeNa yang kuat, and terkadang devil.. you knoe lah~ Itu sama sekali nggak ada cocok-cocoknya dengan profil picture dia. Itu cewek ullzang yang dipakai mukanya selalu kayak orang bloon gitu. Nggak ada sama sekali kesan-kesan sangar, kuat, devil, dll. Oon, iya.


Nggak percaya? O.o


Lihat aja..


285771_545959468758495_431585465_n 


14hZL copy












photo149713



562077_436939813061121_251295697_n.png


Iugis




 


Dan lain-lainnya.. (masih banyak lagi sih, intip aja sendiri di blog or fanpagenya). Jadi, bagaimana bisa Yuli ini memasang ullzang ini sebagai HyeNa ya?? -_- Itu kan bukan HyeNa banget. Liat kan? Mukanya tampang cewek bloon gitu (maksudnya dibuat bloon dan sok-sok imut), itu kan bukan Hynea banget -_- Nggak matching amat dah sama karakter yang dituliskan. Trus dadanya.... itu mananya yang C sih??? Yuli itu tau kan ukuran dada C itu bagaimana? :/

Malah pernah ya dadanya HyeNa tuh rata abisssss, sementara di ceritanya dibilang ukuran C. Aku sampai bengong melihat poster fanficnya waktu itu... dicerita katanya C lah posternya malah dada rata abisss -,- *pingsan*.

Ini bukan hal penting sih, tapi sebagai reader ini mengganggu, karena kita jadi nggak bisa benar-benar menghayati ceritanya. Secara adegannya HyeNa kan kayak murka mulu, tapi kita nggak bisa kebayang muka murka HyeNa kayak mana, secara itu fotonya muka bloon semua gitu -_-


Pasti deh..pasti deh nih aku bakal dibilangin menghujat orang hanya karena masalah pribadi alias karena aku membencinya :D

Yah.. aku tak akan menyangkal maupun membantah. Karena, itu kenapa aku bilang, bahwa semua manusia menilai segala sesuatu itu sepaket. Ibaratnya, tak peduli negaramu indah kalau perangai bangsanya jelek, tak peduli tokomu punya barang berkualitas kalau pelayanannya sangat tidak memuaskan, dll :D

Jadi, sesuatu yang normal kalau orang yang tadi sebelumnya mengakui sebuah karya yang bagus tapi kemudian berbalik mengkritik hanya karena hal yang sangat tak berkenan. Sebenarnya, dari dulu pun penilaianku pada Yuli tuh emang begini. Tentang plot ceritanya yang cemen, mukanya HyeNa yang bloon, dan bahkan....oh ya satu lagi,

Ketidaksukaanku pada bagaimana dia membawakan karakter Kyu yang semakin kesini semakin JAUUH dari karakter asli Kyu! Sebagai istrinya  Kyu, aku agak nggak terima di sini. Kyu dibikin setan banget sama dia. Bahkan sampai-sampai Kyu versi Yuli melontarkan hal-hal tak mengenakkan tentang SeoHyun (hanya karena si penulisnya sendiri yang keki sama seoHyun). Kyu asli mah mana ada segitu sensinya sama seoHyun -_-

Aku sampai bingung kenapa banyak orang yang nyebut-nyebut kalau karakter Kyu di setiap tulisan Yuli itu karakter real. Apa?? Ulang lagi ya.. APHAA?? *keselekToa*. Buahahahaha... helloooowww... karakter real apaan? Kyu sedingin itu? Sedevil itu? Seromantis jijay mesum gitu? Secintamatinya gitu sama HyeNa?? Sesensinya gitu sama cewek-cewek (sebut aja SeohYun, trus pasangan WGM Chinanya itu)? Buahahahaa... Kyu mana ada kayak gitu. Beda jauh amat, woyy! Jadi, jangan deh pada bilang karakter Kyu di FF si Yuli sama persis sama Kyu asli. Masih berani ada yang bilang, sini tak keplak pakai catokan panas. lagian heran, sok tahu amat sih.. Pernah liat Kyu langsung aja kagak, kenal juga kagak, udah berani ngeluarin statement gitu. Karakter asli Kyu itu, cuma dirinya sendiri, keluarga/kerabat dekatnya, dan Tuhannya yang tahu, wooii.

Tapi, dulu semua hal itu bisa kutoleran karena ini kan hanya fanfic, dan lagi tulisan dia bagus. Jadi itu semua kekurangan (yang bahkan masih banyak yang belum tersebutkan) bisa ditutupin. Cuma, berhubung sekarang aku udah sangat nggak respect sama si Yuli, ya udah jadinya keluar semua deh tuh uneg-uneg ku. :D

Yuli, kalau sifatnya dia tetap jelek selamanya, dan dia tak mau merubah.. suatu saat pasti dia bakal kena batunya juga :)

Padahal ya.. kalau saja dia mau menjadi lebih baik, aku yakin sekarang dia sudah terkenal (sekarang? Emang belum terkenal menurutku, karena di GR pun yang ngeRate bukunya dikittt amat hihi), sekalipun karyanya nggak bagus-bagus amat, pasti bakal banyak yang suka dan mau rela ngeluarin uang buat koleksi buku-bukunya.. :)

Kalau ada pembaca bertanya cara beli buku, mbok ya dijawab baik-baik.. Bukannya malah jawab "Kamu emang nggak bisa liat tulisan gede-gede, padahal sudah kujelasin cara pesannya..blabla." Nggak bisa ya jawab baik: "Penjelasannya sudah jelas kok di atas :D Dibaca lagi ya~" Kan enak dengarnya, singkat tapi enak. Daripada ngomel panjang lebar dengan kata yang nusuk si penanya? Yang ada penanya sakit hati. Dan emangnya senang kalau banyak orang yang sakit hati sama kita? Kalau bisa nyenengin hati orang dengan cara yang mudah, kenapa nggak dilakukan?







 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template