Rabu, 16 April 2014

Surat untuk Asmirandah..



Seperti judulnya, ya... sudah jelas, tulisan ini memang ditujukan untuk Asmirandah...


Kak,..
Ini pertama kalinya aku memanggilmu Kakak.
Hm.. jujur saja, selama ini aku adalah penggemar kakak.
Bukan karena acting (karena menurutku acting kakak biasa-biasa aja, bagus, tapi nggak begitu istimewa). Melainkan karena sifat dan kepribadianmu yang selama ini kulihat dari media. Aku juga mengagumi kecantikanmu..
Berita tentangmu sejak bulan November 2013 kemarin sungguh membuatku shock..
Kenapa bisa sampai seperti ini, kak? Rasanya sangat tak percaya... Aku tak percaya dengan pilihanmu, dan apa yang kamu jalankan sekarang..
Oke, itu hakmu. Memang.
Tapi entah kenapa aku tetap saja masih merasa seperti tak percaya sampai sekarang... Tak pernah terpikirkan olehku, seorang Asmirandah yang selama ini kusukai kepribadiannya dan kukagumi kecantikannya, akan menjadi ‘begini’.
Apa dirimu benar-benar dibutakan oleh cinta? Hingga mata hatimu sudah tertutup?
Aku lihat kamu segitu mudahnya pindah agama. Seakan itu seperti pindah kelas aja.
Kalau orang yang benar-benar mendalami agamanya, pasti tak akan semudah itu bisa memutuskan dan memilih...
Karena itu, aku percaya, kau adalah orang yang tak ‘berkeyakinan’ :)... Baik dulu, maupun sekarang.
Saat kau menjadi muslimah dulu, kau pun tak berkeyakinan. Dan saat sekarang menjadi nasrani pun, kau juga tetap tak ‘berkeyakinan’.
Aku kasihan sama dirimu, Kak... :’)
Kenapa aku berkata seperti itu?
Karena kalau orang yang ‘berkeyakinan’, ia tak akan semudah itu memutuskan pindah agama, kayak pindah naik angkot.
Dan begitu juga dengan agama yang kamu anut sekarang, tetap tak ‘berkeyakinan’. Karena kalau memang kamu ‘berkeyakinan’ pada Yesus, dari awal kamu akan langsung menjadi murtad, dan kemudian menikah. Karena kau percaya pada Yesus dan agamanya, maka kau akan mantap memilih mengikuti jalannya bersama Vanno. Ya kan? Semestinya begitu, kan? Bukannya malah memaksa Vanno menjadi mualaf, dan Vanno yang tak nyaman (karena emang ia melakukan terpaksa), akhirnya dia.. ya...seperti yang kita tahu :).


Kenapa harus memaksa Vanno menjadi mualaf, kalau Asmirandah memang meyakini Yesus? Kenapa tak dari awal saja kamu mengikuti ajaran agama Vanno dan kemudian menikah? Ya jawabannya, karena kamu tak ‘berkeyakinan’. Dari awal, kamu sudah jelas sekali tak berniat masuk agama Vanno, hingga akhirnya terjadi kasus seperti sekarang, baru kamu memutuskan untuk ikut Vanno.

Kasihan. 

Kasihan dirimu, Asmirandah.. Kasihan juga Tuhan yang kamu anut agamanya. Saat menjadi hamba Allah, kau tak sungguh-sungguh menyakininya, makanya begitu mudahnya keimananmu dikalahkan oleh cinta buta. Dan Tuhanmu yang sekarang, Tuhan Yesus (katamu), kau juga tak meyakininya dari dalam hati. Karena kau mengikuti agama Kristen hanya demi Vanno, bukan Tuhannya. :)

Aku benar-benar kecewa. Rasanya semua rasa respectku padamu selama bertahun-tahun ini lenyap begitu saja...

Aku sama sekali tidak mempermasalahkan agamamu. Bukan karena kau pindah agama, makanya aku jadi gak respect. Nggak sama sekali.

Agama itu hak orang lain. Aku punya banyak teman Muslim dan Kristian. Aku tak pernah membedakan mereka, dan aku selalu menghargai mereka. 

Yang bikin aku benar-benar gak respect sama kamu, Asmirandah, adalah sifatmu. Tindakanmu.
Kalau saja dari awal kamu memutuskan untuk menganut agama Kristen dengan benar, dan menikah dengan benar, aku pasti akan senang-senang saja.

Tapi... dengan apa yang telah kamu perbuat... Menjadikan Vanno mualaf, namun menyembunyikan kenyataan itu seakan itu adalah hal ‘memalukan’, membantah dan menyangkalnya termasuk pernikahanmu (dulu yang secara agama Islam), itu jelas-jelas tindakan yang ‘tidak sopan’. Menginjak-injak agama Islam. How can you do that?

Setelah itu kalian mengklarifikasi kebohongan kalian dengan muka tak berdosa. Lalu akhirnya membatalkan pernikahan, dan Vanno balik lagi jadi Kristen, dan kamu pun kali ini turut serta.
Coba, baca. Aneh, kan?

Konyol.

Kenapa tidak dari awal saja kamu masuk agama Kristen? Tak perlu menginjak-injak agama islam dulu.

Itu yang bikin aku bener-bener marah dan kecewa. Kenapa aku dulu bisa menggemari orang sepertimu? 

Sampai sekarang aku bener-bener tak percaya...

Terlebih saat aku menonton Video-videomu yang menyanyikan lagu ‘pujian’ dan mengatakan, "..saya mungkin memang baru mengenal Tuhan Yesus, tapi saya ingin lebih jauh lagi mengenal Tuhan Yesus karena saya percaya, dia adalah satu-satunya pribadi yang tidak akan meninggalkan kita semua, tidak akan membiarkan kita terjatuh, bahkan sampai tergelepak. Dan saya yakin sekali, hmm..semua terkasih yang ada di sini, dimanapun saudara terkasih berada saat ini, pasti Tuhan Yesus selalu ada menyertai. Yang pasti kita harus tetap percaya bahwa Tuhan Yesus akan selalu mendukung kita.”

:D..
:D..
:D..
:’D

Miris ya dengarnya...

Apa waktu dia mengatakan itu, dia tak mengingat Allah SWT yang pernah ia yakini sebagai Tuhannya ya? *penasaran* :)

Aku sangat ingin tahu apa dan bagaimana kira-kira perasan Andah saat itu, adakah ia pernah mengingat Tuhan yang pernah ia yakini sebelumnya? Adakah ia teringat saat-saat ia berpuasa, shalat tarawih, shalat bersama keluarga, membaca al-qur’an, dll.. yang pastinya tak akan lagi ia lakukan... 

Kira-kira kalau ia ingat itu, apa yang ia pikirkan ya? 

Aku tak bisa terbayang.

Karena kalau aku ada di posisi Asmirandah, aku rasanya nyesek banget. Tak akan semudah itu aku move on dari ajaran agama yang aku anut selama hidupku (hitung lah 20 tahun lebih).

Kenapa dia bisa memilih Vanno sebagai pendamping hidupnya?

Laki-laki yang beraninya mempermainkan sebuah agama seperti itu (bisa pindah-pindah sesuka dan seenak jidatnya kayak pindah kamar), jelas bukan lelaki baik.. :) Segitu butanya kah matamu, Andah?

Anyway... di lain sisi aku juga tak menyalahkan Andah. Mungkin pantas saja ia akhirnya memutuskan ikut Vanno. Kalau aku misalnya terjebak di posisi dia, aku mungkin akan melakukan hal yang sama (walau aku yakin tak akan pernah melakukan perbuatan tercela seperti yang dia lakukan). Karena Asmirandah ini pasti sudah pernah berhubungan badan. Saat itu ia sudah menikah ‘sebulanan’. Tak mungkin belum melakukan.

Sudah berhubungan badan dengan Vanno, keputusan terbaik (menurut Andah) jelas adalah mengikuti Vanno. Ia tak mungkin mengorbankan hubungannya dengan Vanno begitu saja.

Dan lagi, kita tak ada yang membela dia. Semua pihak islam mengecamnya, terutama FPI. Untuk poin ini, aku bisa mengerti perasaan Andah. Aku juga tak suka FPI, dan orang-orang yang sok ‘suci’ dan benar.

Kalau kita lihat bagaimana tindakan FPI dan beberapa oknum muslim (bahkan media) yang terkesan menyudutkan, Asmirandah jelas tak merasakan ‘aman dan nyaman’. Ia diserang oleh pihak-pihak agama Islam, dan jujur saja serangan itu sudah melebihi batas, aku bisa merasakan itu, apalagi Asmirandah yang merasakan sendiri. Tapi saat ia menganut Kristen, ia merasa ketentraman. Aku bisa lihat senyuman lebar Andah setiap mengikuti pujian-pujian/acara kebaktian umat Kristen. Kristian tak ada satupun yang menghujat mereka, baik saat dulu sebelum Asmirandah masuk Kristen dan Vanno yang mengaku mualaf, hingga sekarang. Kristian sangat welcome, beda sekali dengan para muslimah yang sampai sekarang pun masih saja mengkecam Asmirandah dan Vanno.

Lalu sekarang kalian menyalahkan dan mengatai Asmirandah?? Tanpa sadar, bahwa prilaku kalian sendiri lah yang membuat seorang seperti Asmirandah akhirnya memilih pindah ke ‘ajaran’ yang menurutnya damai dan menenangkan. Semua orang pasti akan melakukan yang sama. Siapa yang mau meyakini suatu ajaran yang menggunakan kekerasan? Sedikit-sedikit mengkecam orang, sedikit-sedikit ‘menyerang’ *lirik FPI* dll. Please, perbaiki kelakuan kalian! Saya yang adalah muslim, sendirinya juga malu dan benci sama FPI serta beberapa oknum! Agama saya tidak mengajarkan kekerasan seperti itu! Jadi, tolong, jangan rusak nama agama Islam dengan kelakuan kalian yang seperti binatang buas!

Oleh karena itu, aku menghargai pilihan Asmirandah. Aku mencoba mengerti kenapa ia memilih jalan hidupnya yang sekarang ini. Walau ya.. aku tak akan bisa mengidolakannya lagi seperti dulu. Dan mungkin aku juga tak akan pernah respect lagi sama dia, sampai kapan pun... Mungkin ini terakhirnya aku menulis postingan tentang Asmirandah, dan mengikut campur urusannya.. Begitu aku memposting tulisan ini, aku akan benar-benar tak makan encampuri apapun itu tentang Asmirandah. Karena ya, maaf, aku bisa dibilang membenci kelakuannya walau aku bisa memaklumi.. :’)

Tapi, yah... sudah lah. Itu kan memang hak Asmirandah :)

Hak dia memilih jalan hidupnya.

Aku cuma mendoakan dari sini, semoga dia selalu bahagia dengan pilihannya. Semoga langgeng sama Vanno hingga akhir hayat. Dan semoga Vanno selalu membahagiakan Asmirandah. Semoga karir mereka bisa kembali seperti semula (walau aku tak akan lagi suka nonton sinetron mereka).


Seperti judulnya, ya... sudah jelas, tulisan ini memang ditujukan untuk Asmirandah...


Kak,..
Ini pertama kalinya aku memanggilmu Kakak.
Hm.. jujur saja, selama ini aku adalah penggemar kakak.
Bukan karena acting (karena menurutku acting kakak biasa-biasa aja, bagus, tapi nggak begitu istimewa). Melainkan karena sifat dan kepribadianmu yang selama ini kulihat dari media. Aku juga mengagumi kecantikanmu..
Berita tentangmu sejak bulan November 2013 kemarin sungguh membuatku shock..
Kenapa bisa sampai seperti ini, kak? Rasanya sangat tak percaya... Aku tak percaya dengan pilihanmu, dan apa yang kamu jalankan sekarang..
Oke, itu hakmu. Memang.
Tapi entah kenapa aku tetap saja masih merasa seperti tak percaya sampai sekarang... Tak pernah terpikirkan olehku, seorang Asmirandah yang selama ini kusukai kepribadiannya dan kukagumi kecantikannya, akan menjadi ‘begini’.
Apa dirimu benar-benar dibutakan oleh cinta? Hingga mata hatimu sudah tertutup?
Aku lihat kamu segitu mudahnya pindah agama. Seakan itu seperti pindah kelas aja.
Kalau orang yang benar-benar mendalami agamanya, pasti tak akan semudah itu bisa memutuskan dan memilih...
Karena itu, aku percaya, kau adalah orang yang tak ‘berkeyakinan’ :)... Baik dulu, maupun sekarang.
Saat kau menjadi muslimah dulu, kau pun tak berkeyakinan. Dan saat sekarang menjadi nasrani pun, kau juga tetap tak ‘berkeyakinan’.
Aku kasihan sama dirimu, Kak... :’)
Kenapa aku berkata seperti itu?
Karena kalau orang yang ‘berkeyakinan’, ia tak akan semudah itu memutuskan pindah agama, kayak pindah naik angkot.
Dan begitu juga dengan agama yang kamu anut sekarang, tetap tak ‘berkeyakinan’. Karena kalau memang kamu ‘berkeyakinan’ pada Yesus, dari awal kamu akan langsung menjadi murtad, dan kemudian menikah. Karena kau percaya pada Yesus dan agamanya, maka kau akan mantap memilih mengikuti jalannya bersama Vanno. Ya kan? Semestinya begitu, kan? Bukannya malah memaksa Vanno menjadi mualaf, dan Vanno yang tak nyaman (karena emang ia melakukan terpaksa), akhirnya dia.. ya...seperti yang kita tahu :).


Kenapa harus memaksa Vanno menjadi mualaf, kalau Asmirandah memang meyakini Yesus? Kenapa tak dari awal saja kamu mengikuti ajaran agama Vanno dan kemudian menikah? Ya jawabannya, karena kamu tak ‘berkeyakinan’. Dari awal, kamu sudah jelas sekali tak berniat masuk agama Vanno, hingga akhirnya terjadi kasus seperti sekarang, baru kamu memutuskan untuk ikut Vanno.

Kasihan. 

Kasihan dirimu, Asmirandah.. Kasihan juga Tuhan yang kamu anut agamanya. Saat menjadi hamba Allah, kau tak sungguh-sungguh menyakininya, makanya begitu mudahnya keimananmu dikalahkan oleh cinta buta. Dan Tuhanmu yang sekarang, Tuhan Yesus (katamu), kau juga tak meyakininya dari dalam hati. Karena kau mengikuti agama Kristen hanya demi Vanno, bukan Tuhannya. :)

Aku benar-benar kecewa. Rasanya semua rasa respectku padamu selama bertahun-tahun ini lenyap begitu saja...

Aku sama sekali tidak mempermasalahkan agamamu. Bukan karena kau pindah agama, makanya aku jadi gak respect. Nggak sama sekali.

Agama itu hak orang lain. Aku punya banyak teman Muslim dan Kristian. Aku tak pernah membedakan mereka, dan aku selalu menghargai mereka. 

Yang bikin aku benar-benar gak respect sama kamu, Asmirandah, adalah sifatmu. Tindakanmu.
Kalau saja dari awal kamu memutuskan untuk menganut agama Kristen dengan benar, dan menikah dengan benar, aku pasti akan senang-senang saja.

Tapi... dengan apa yang telah kamu perbuat... Menjadikan Vanno mualaf, namun menyembunyikan kenyataan itu seakan itu adalah hal ‘memalukan’, membantah dan menyangkalnya termasuk pernikahanmu (dulu yang secara agama Islam), itu jelas-jelas tindakan yang ‘tidak sopan’. Menginjak-injak agama Islam. How can you do that?

Setelah itu kalian mengklarifikasi kebohongan kalian dengan muka tak berdosa. Lalu akhirnya membatalkan pernikahan, dan Vanno balik lagi jadi Kristen, dan kamu pun kali ini turut serta.
Coba, baca. Aneh, kan?

Konyol.

Kenapa tidak dari awal saja kamu masuk agama Kristen? Tak perlu menginjak-injak agama islam dulu.

Itu yang bikin aku bener-bener marah dan kecewa. Kenapa aku dulu bisa menggemari orang sepertimu? 

Sampai sekarang aku bener-bener tak percaya...

Terlebih saat aku menonton Video-videomu yang menyanyikan lagu ‘pujian’ dan mengatakan, "..saya mungkin memang baru mengenal Tuhan Yesus, tapi saya ingin lebih jauh lagi mengenal Tuhan Yesus karena saya percaya, dia adalah satu-satunya pribadi yang tidak akan meninggalkan kita semua, tidak akan membiarkan kita terjatuh, bahkan sampai tergelepak. Dan saya yakin sekali, hmm..semua terkasih yang ada di sini, dimanapun saudara terkasih berada saat ini, pasti Tuhan Yesus selalu ada menyertai. Yang pasti kita harus tetap percaya bahwa Tuhan Yesus akan selalu mendukung kita.”

:D..
:D..
:D..
:’D

Miris ya dengarnya...

Apa waktu dia mengatakan itu, dia tak mengingat Allah SWT yang pernah ia yakini sebagai Tuhannya ya? *penasaran* :)

Aku sangat ingin tahu apa dan bagaimana kira-kira perasan Andah saat itu, adakah ia pernah mengingat Tuhan yang pernah ia yakini sebelumnya? Adakah ia teringat saat-saat ia berpuasa, shalat tarawih, shalat bersama keluarga, membaca al-qur’an, dll.. yang pastinya tak akan lagi ia lakukan... 

Kira-kira kalau ia ingat itu, apa yang ia pikirkan ya? 

Aku tak bisa terbayang.

Karena kalau aku ada di posisi Asmirandah, aku rasanya nyesek banget. Tak akan semudah itu aku move on dari ajaran agama yang aku anut selama hidupku (hitung lah 20 tahun lebih).

Kenapa dia bisa memilih Vanno sebagai pendamping hidupnya?

Laki-laki yang beraninya mempermainkan sebuah agama seperti itu (bisa pindah-pindah sesuka dan seenak jidatnya kayak pindah kamar), jelas bukan lelaki baik.. :) Segitu butanya kah matamu, Andah?

Anyway... di lain sisi aku juga tak menyalahkan Andah. Mungkin pantas saja ia akhirnya memutuskan ikut Vanno. Kalau aku misalnya terjebak di posisi dia, aku mungkin akan melakukan hal yang sama (walau aku yakin tak akan pernah melakukan perbuatan tercela seperti yang dia lakukan). Karena Asmirandah ini pasti sudah pernah berhubungan badan. Saat itu ia sudah menikah ‘sebulanan’. Tak mungkin belum melakukan.

Sudah berhubungan badan dengan Vanno, keputusan terbaik (menurut Andah) jelas adalah mengikuti Vanno. Ia tak mungkin mengorbankan hubungannya dengan Vanno begitu saja.

Dan lagi, kita tak ada yang membela dia. Semua pihak islam mengecamnya, terutama FPI. Untuk poin ini, aku bisa mengerti perasaan Andah. Aku juga tak suka FPI, dan orang-orang yang sok ‘suci’ dan benar.

Kalau kita lihat bagaimana tindakan FPI dan beberapa oknum muslim (bahkan media) yang terkesan menyudutkan, Asmirandah jelas tak merasakan ‘aman dan nyaman’. Ia diserang oleh pihak-pihak agama Islam, dan jujur saja serangan itu sudah melebihi batas, aku bisa merasakan itu, apalagi Asmirandah yang merasakan sendiri. Tapi saat ia menganut Kristen, ia merasa ketentraman. Aku bisa lihat senyuman lebar Andah setiap mengikuti pujian-pujian/acara kebaktian umat Kristen. Kristian tak ada satupun yang menghujat mereka, baik saat dulu sebelum Asmirandah masuk Kristen dan Vanno yang mengaku mualaf, hingga sekarang. Kristian sangat welcome, beda sekali dengan para muslimah yang sampai sekarang pun masih saja mengkecam Asmirandah dan Vanno.

Lalu sekarang kalian menyalahkan dan mengatai Asmirandah?? Tanpa sadar, bahwa prilaku kalian sendiri lah yang membuat seorang seperti Asmirandah akhirnya memilih pindah ke ‘ajaran’ yang menurutnya damai dan menenangkan. Semua orang pasti akan melakukan yang sama. Siapa yang mau meyakini suatu ajaran yang menggunakan kekerasan? Sedikit-sedikit mengkecam orang, sedikit-sedikit ‘menyerang’ *lirik FPI* dll. Please, perbaiki kelakuan kalian! Saya yang adalah muslim, sendirinya juga malu dan benci sama FPI serta beberapa oknum! Agama saya tidak mengajarkan kekerasan seperti itu! Jadi, tolong, jangan rusak nama agama Islam dengan kelakuan kalian yang seperti binatang buas!

Oleh karena itu, aku menghargai pilihan Asmirandah. Aku mencoba mengerti kenapa ia memilih jalan hidupnya yang sekarang ini. Walau ya.. aku tak akan bisa mengidolakannya lagi seperti dulu. Dan mungkin aku juga tak akan pernah respect lagi sama dia, sampai kapan pun... Mungkin ini terakhirnya aku menulis postingan tentang Asmirandah, dan mengikut campur urusannya.. Begitu aku memposting tulisan ini, aku akan benar-benar tak makan encampuri apapun itu tentang Asmirandah. Karena ya, maaf, aku bisa dibilang membenci kelakuannya walau aku bisa memaklumi.. :’)

Tapi, yah... sudah lah. Itu kan memang hak Asmirandah :)

Hak dia memilih jalan hidupnya.

Aku cuma mendoakan dari sini, semoga dia selalu bahagia dengan pilihannya. Semoga langgeng sama Vanno hingga akhir hayat. Dan semoga Vanno selalu membahagiakan Asmirandah. Semoga karir mereka bisa kembali seperti semula (walau aku tak akan lagi suka nonton sinetron mereka).
 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template