Kamis, 01 Mei 2014

Balasan untuk Artikel Kecaman 'Kau yang Berasal dari Bintang'








Hahahaha... kenapa ya setiap aku mulai menulis blog ini, selalu yang diupdate adalah yang berbau ‘plagiarism issue’ ? ^^;

Kebetuln sih ya, bukan disengaja..hehe :)

Karena emang kebetulan sih yang mau diposting topiknya nyenggol 'plagiarism issue
 ^^;


Duhai… ini ginjal pinggang kumat lagi -_-

Padahal aku baru aja mulai ngetik postingan blog beberapa baris tadi..

Terpaksa sekarang tiduran dan akhirnya ngetik via Hape (gak ada kerjaan juga sih). Curiga kumat gara-gara aku pagi ni makan telor tiga biji, dan berminyak banyak pula (emang gak sehat). Aku lupa kalau telur itu kan protein ya…. :s

Ya sudah, lupakan soal ginjal si pinggang, kita fokus ke apa yang sebenarnya mau kuangkat dalam postingan blogku kali ini :)

Tau yang lagi ramai sekarang??

Apa hayoo?? Tebak!

Dah ramai dari kemarin-kemarin :))

Dah tahu???

Clue: hhmmmm….. berhubungan dengan Plagiarism issue gitu deh… a.ka Plagiat :))

Nah… udah tahu pasti ya??

Di twitter kemarin saat aku update soal issue ini, ada orang yang ngasih aku link ini.

Disuruh READ & SHARE!

Ya aku baca, dong….

Aku sukses mengernyitkan kening selama membaca. Satu yang kupikir, sungguh postingan nggak penting dan nggak bermutu -_-

Aku nggak menemukan sesuatu hal baru dalam tulisan itu. Yang ada justru fitnah-fitnah dan tuduhan baru. Yang menggelikannya lagi, si penulis membuat pernyataan yang absurd bikin ngakak! X))

Duhai… saya mau ketemu sama penulisnya, dong!! Siapa sih itu yang nulis artikel? Ada yang tahu??

Hmmm… nih ya, aku coba kupas beberapa isi artikelnya. Aku nggak bakal bahas soal plagiatnya, karena dah banyak banget yang ngebahas dan ngecaci maki, jadi aku tak perlu repot-repot lagi menjadi bagian orang-orang bermulut kotor itu. ^^

Intinya sih, ini sinetronnya si Nikita Willy dan Morgan, yang bertajuk ‘Kau yang Berasal dari Bintang’. Yang katanya, mengadaptasi / memplagiat drama Korea yang bertajuk “My Love from the Star” (nama lain: You Who Came from the Stars, dsb, etc). Sinetron ini sudah tayang di RCTI sepanjang 3 episode kemarin, namun mungkin karena adanya pro dan kontra bermunculan di media sosial, dan sinetron ini dihujat habis-habisan, dan bahkan ada issue plagiat yang mana SBS (pihak stasiun TV Korea) akan menggugat ke jalur hukum atas penayangan ‘meniru’ tanpa izin ini.

Hm.

Aku sih jujur aja nih ya, tak tahu sama sekali seperti apa cerita drama korea ini awalnya, dan nggak ngikutin. Tadinya aja aku nggak tahu sapa aja pemainnya.

Berita ini emang sudah kudengar sejak bulan Februari-Maret kemarin. Tapi aku nggak ambil pusing, cuma nikmatin aja ngeliatin perseteruan dan ocehan para K-poper lebay sambil makan popcorn di pojokan tempat tidur.

Tapi aku sama sekali nggak tertarik juga nyaritahu tuh drama korea, walau aku dah nebak, kayaknya bagus banget tuh drama korea sampai bisa bikin para kpoper kayak habis makan cabai satu karung. Pada kelojotan gitu soalnya.

Sampai akhirnya puncaknya kemarin, pas sinetron itu tayang perdana, meletus lah gunung merapi -,-
Dan aku nggak tahu gimana ceritanya tu sinetron bisa sampai ke telinga SBS, pastinya itu ada oknum sini yang lebih cinta si negara orang sipit daripada negaranya sendiri ngelaporin ke pihak Korea sana.
Karena, ya ampun… ini bukan pertama kalinya loh ya sinetron memplagiat drama korea. Kenapa baru pas sinetron ini dipermasalahkan?? Selama ni kemana aja?? Jelas ada unsur di balik ini kan?? :)))

Tapi ya emang faktanya pihak Indonesia salah karena dah memplagiat tanpa izin. Drama Korea itu bahkan baru aja selesai tayang di negara asalnya sana.

Kalau dari berita-berita yang aku baca sih, itu sepertinya pihak indonesia sudah minta izin secara resmi pada pihak korea, dan dalam proses/pertimbangan. Tapi indon malah udah main tayang aja.
Maaf ya kalau daku nyebutnya pihak Indonesia atau indon, karena gak tahu pasti sebenarnya siapa yang melakukan permintaan izin. Ya aku tahu sih kalau sinem*rt. Tapi ya dripada salah sebut, sensor aja lah yaaa.. bilang aja pihak indon-pihak korea. Hehe.

Tapi ya udahlah.. aku dah bilang gak mau bahas kasusnya ^^;

Aku cuma mau ngebahas isi artikel ini yang mana dah kusebut diawal.

Si penulis menggelikan yang tak kalah menggelikannya dengan isi tulisannya itu, membuat perbandingan gitu antara yang versi indon dan versi korea. Katanya indon telah mengadapatsinya dengan ‘mengerikan’ (gak perlu gue capslock ya kata mengerikannya).

1. MLFTS era Joseon diadaptasi settingnya oleh KYBDB menjadi era Batavia.
2. Karakter Do Min-joon dan Cheon Song-yi di MLTFS diperankan Morgan (sebagai Morgan) dan Nikita Willy (sebagai Vania).
3. Manajer Cheon Song-yi bernama Yeon-beom yang terkesan culun diadaptasi KYBDB menjadi manajer Vania yang kemayu yang diperankan Lucky Alamsyah!


Kok aku nggak menemukan hal ‘mengerikan’ yang dimaksud ya? -_-  Entah aku yang susah nangkap, atau si penulis yang emang dasar lebaynya amit-amit?

Aku sampai rela bangun jam 4 pagi tadi demi ngedownload sinetron ini di youtube. Karena aku nggak nonton sama sekali (baik yang versi korea maupun indo). Kemarin pas tau sinetron ini tayang, aku mau nonton, tapi kelewatan/kelupaan mulu -,-. Saking dah males mantengin TV.. hehe. Makanya akhirnya download aja, untung ada di youtube. Kalau aku mau menanggapi artikel ini, aku harus nonton dong yaa.. Ya kan? :) Untuk ngebuktiin apakah isi artikel ini bener apa bullsyit doang.. :))

And thanks anyway karena dah buat aku ngedownload and nonton sinetron ini :))) Karenaaaa….aku sukaaaa sinetronnya! Hahaha.

Huhu. Jadi pengen nonton lanjutannya. Semoga urusan dengan SBS kelar, terus lanjut tayang :)

Dengar-dengar, pada bikin petisi ya untuk perhentian tayangnya?? Ouhh... aku malah berdoa, semoga urusan kasus ini dengan SBS segera kelar dan diselesaikan dengan kekeluargaan, lalu sinetronnya lanjut tayang (tentunya dengan izin resmi) karena saya dah terlanjur pengen nonton lanjutannya yang versi Nikita Willy ^-^ *berdoa khusyuk*

Setelah menghabiskan 3 episodenya, kenyataan yang kudapat, isi artikel di kompasiana itu ternyata banyak fitnahnya. Ketahuan banget yang nulis itu otaknya berat sebelah.

Dia menulis..

Ada beberapa hal yang menggelikan dari KYBDB di luar dari adaptasi (wajib diBOLD kalimat ini :)) ):
 

1. Instrumen dalam sinetron tidak mengadaptasi dari drama MLTFS, melainkan menggunakan instrumen khas sinetron produksi SinemArt, malah jadi seperti nonton Tukang Bubur Naik Haji.

Komentarku:

Heeii.. :)
Katanya DI LUAR ADAPTASI :))
Kok masih ngebandingin dari sisi adaptasinya? Kalau emang ‘di luar adaptasi’ ya yang dibahas itu bener-bener yang di luar adaptasi, dong. Piye toh? :)) Emang berat sebelah ni otak yang nulis :))
Dan lagi lucu ya sama kalimatnya ‘Instrumen dalam sinetron tidak mengadaptasi dari drama MLTFS’. Ngarep diadaptasi. Nggak konsisten. Kan nggak suka sinetron ini ngadaptasi tuh drama. Kenapa malah ngarep instrumennya turut diadaptasi juga?? O.o Coba ya kalau beneran diadaptasi, nambah deh tuh pasti caci maki.. ‘udah cerita nyontek, judul nyontek, poster nyontek, background opening nyontek, instrumen pun nyontek. Niat banget plagiatnyaaa’. Nah lohh piye?? Senang banget sih nambah dosa :)


Opiniku:

Untuk aku pribadi, gak ada masalah sama instrumennya. Emang khas sinetron indo dan cocok aja sama ceritanya ^^


2. Panggilan “kakak” dalam dialog terkesan tidak lazim dan cenderung dipaksakan, karena dalam keseharian warga Indonesia panggilan kakak cukup dengan sebutan “kak”. Geli-geli gimanaaa gitu!


Komentarku:

Nahh… ini nih yang termasuk fitnah! Saking semangatnya ngejelek-jelekkin kali yaaa… sampai budaya dan bahasa sendiri pun dah terlupakan dari otaknya yang berat sebelah itu. Mungkin saking pengennya menggunakan ‘oppa’ ala drama drama korea gitu, jadi lupa sama bahasa sendiri! :))

Heiii… dari zaman bahasa indonesia pertama kali digunakan sampai sekarang itu ya emang manggilnya ‘kakak’ woy!

Aku aja manggil kakakku, ‘kakak’ tuh, dari zaman baby sampai mulai tuwir gini -,-

Contoh: “Kak, kakak mau kemana? Aku ikut kakak boleh ya?”

Tuh, kayak gitu. Menggelikan kah??

Oh berarti saya menggelikan dong.

And then, sama yang lain pun yang lebih tua saya pasti manggil kakak. Contoh, ke seniorku di kampus.

“Kak Marthin, ini ntar laporannya aku antar ke rumah kakak apa gimana?”

Tuh.

Ada yang salah??

Potong leher gue nih kalau orang indo gak memakai sebutan ‘kakak’!

Emang iya banyak yang juga manggil kayak ‘Kak Marthin’ ‘Kak Ina’ ‘Kak Sasa’, tapi itu juga kalau tahu nama! Kalau nggak tahu, piye??

Dan di sinetron ini, si Nikita itu pas nggak tahu namanya Morgan. Ya manggilnya ‘kakak’ dong, mau manggil apalagi? -_-

*gregetan gue sama penulis kompasiana ini*


3. Saat Vania nyaris tertabrak bus, editannya kurang apik. Aku sih berharap truk trailer beroda 8.


Komentarku:

No comment yang ini. Karena aku sendiri gak terganggu sama sekali dengan adegan itu. Biasa aja.



4. Font (jenis huruf) yang digunakan untuk poster KYBDB sama persis dengan sinetron-sinetron produksi SinemArt lain.

Komentarku:

Tadinya sih maunya no comment yaaa, karena asli gak penting banget -_-

Apa masalahnya gitu?? Gak ada, kan? Emang problem buatmu apa, kalau mereka pakai font itu? Pengennya mereka ngikut font poster si drama korea? Yakin? Ntar kamu punya tambahan bahan untuk caci maki, ntar nambah dosa yang ada *ngomong ke penulis kompasiana yang otaknya berat sebelah ini* :)


5. Dan masih banyak lagi seiring penayangan sinetron ini masih akan berlanjut.

Ada hal yang tidak ditemui dalam sinetron ini seperti halnya sinetron-sinetron lain, yakni suara hati. Biasanya ‘kan dalam setiap sinetron ada gumaman dari pemeran seperti “Lihat saja nanti! Aku akan menuntut balas!” Dalam KYBDB selama 2 episode tak ku temui gumaman tersebut.



Widihh..percaya diri banget ya waktu nulis ‘tak kutemui’ gumaman tersebut. :))

Sekarang pertanyaanku, kamu (si penulis Kompasiana yang otaknya berat sebelah) yakin udah NONTON sinetron ini?? Aku harap iya. Karena nggak fair kalau kamu menulis artikel itu tanpa menonton sinetronnya! Kamu sendiri yang nulis loh ya menyatakan bahwa sudah menonton.
Tapi aneh, kenapa gak cocok ya? Apa saking waktu nulis otakmu sudah dibutakan kebencian? :))

Kalau emang kamu nonton, kamu pasti mendapati adanya beberapa ‘suara hati’ :))

Atau perlu diingatkan??

Gak usah jauh-jauh, nonton Episode 1, deh! Lihat bagian akhirnya, sebelum Morgan dan Niki bertemu di lift, sebelum ada tulisan BERSAMBUNG. Mereka saling berbicara sendiri dengan suara hati mereka.

Perlu dikasih link youtubenya juga?? Nih! :))
 http://www.youtube.com/watch?v=6gmKL246DSQ

Nonton yaaa dari menit/detik ke 43:06 sampai habis :))

Duhai… padahal dia bilang gak menemukan suara hati selama 2 episode itu. Lha, gue nemu tuh langsung di episode 1 :))

Capek gua ngakak baca tulisannyaaa :)))

Dia bilang sinetron ini ‘menggelikan’. Tak tahunya tulisan dia jauh lebih menggelikan. Belum lagi ya, tulisan dia yang menyatakakan kalau sinetron ini BELI LISENSI dan berbagai analisa bodohnya.. Gileeee..gue dibuat ngakak! Bagaimana bisa dia buat analisa kayak gitu? Oh yaaa, mungkin aja bisa, sihhh.. karena otaknya kan berat sebelah! :)

Makanya yaaa… sebelum nulis artikel itu, cari referensinya duluuuu. Dipelajari dulu topik yang mau diangkat. Maluuu oiii kalau salahhh.

Dan ingat satu hal, untuk menjadi seorang penulis artikel, kita harus punya otak PRIMA dan berpikir/melihat dari sudut pandang objektif. Jangan cuma karena elu cinta banget sama drama korea dan benci banget sama produk negara sendiri, akhirnya ngeluarin statement-statement yang nunjukkin betapa ‘bodoh’nya elu!

Aku yaaa… aku ini pecinta drama Korea juga, loh. Banget malah. Tapi saat aku kemarin mulai dengar berita-berita negatif dan disodorin artikel kompasiana itu, gak lantas kumakan bulat-bulat gitu aja.
Aku nonton baik-baik sinetronnya untuk bisa ngebuktiin apakah perkataan orang-orang (baca: kpoper lebay) itu benar atau cuma itu ucapan berat sebelah mereka yang emang pada dasarnya punya kebencian pribadi? Dan sebelum memutuskan menulis postingan ini pun, aku baca semua berita dan tonton sinetronnya sampai habis, supaya tak salah komentar.

Dan kesimpulan yang kudapat? Emang banyak omongan negatif itu berasal dari orang-orang yang menilai kasus ini secara subjektif, bukan objektif. Jadi mereka emang dari awal punya kebencian pribadi. Entah itu sama negaranya sendiri, sama Sinetron, sama SinemArt, sama RCTI, sama Nikita Willy, atau pun sama si Morgan :)

Kebanyakan yang aku lihat sih mereka emang dasarnya benci si Niki atau Morgan :)) Jadi, kasus ini cuma tong sampah aja buat mereka untuk ngeluarin dan numpahin kebencian yang selama ini terendap.

Kalau komenku pribadi, aku juga nggak suka Nikita Willy. Nggak ngefans. Dan bosen sama dia. Morgan pun aku tak suka sama sekali.

Dan awalnya emang sebel yaahh saat para Netizen Korea mengcap kalau si Nikita Willy adalah ‘standar artis Indonesia’. Oh my God, mau pingsan rasanya.. ^^; hehe

Tapi tak suka bukan berarti lantas aku ngejelek-jelekkin Niki, ya kecuali kalau dia emang jelek. Aku suka banget sinetron Yusra dan Yumna. Itu sinetron favoritku banget sampai sampai aku nggak pernah ketinggalan barang satu episode pun waktu dulu tayang. Dan pas udah tamat pun aku bela-belain download sinetronnya (yang sebanyak seratus puluh-an lebih) di youtube. Masih ada nih ku simpan di harddisk, dan masih ditonton kalau kangen. Yang main sapa? Nikita Willy, kan? See?? :)

Acting Niki itu bagus, kok. Walau aku nggak ngefans, tapi mata dan hatiku gak buta kalau dia emang bisa acting.

Dan saat aku nonton Kau yang Berasal dari Bintang ini, acting dia gak ada yang salah. Pas aja. Dia dapet banget sama karakternya yang adalah artis menyebalkan, tapi juga kasihan karena dihujat fans-nya mulu dicyber. Aku suka gaya acting dia di sini.

Kalau Morgan, so far juga bagus banget, kok (sejauh yang aku nonton 3 episode ini ya). Sesuai sama karakternya.

Kalau ada yang bilang Morgan itu ‘datar’ kalau acting, gue tanya balik! Liat dimana ‘datar’? Katanya, liat di Cinta Cenat Cenut dulu. Waktu gebetannya direbut Raphael, ‘datar’ reaksinya. Waktu dikeluarin dari gank, ‘datar’ juga reaksinya.

*gue langsung tepok jidat di sini*

Ya terusss??? Elo maunya gimana??? Maunya Morgan mesti koprol sambil bilang WAW gitu??? Jerit-jerit karena gebetannya direbut dan ditendang dari gank??? Yang ada ANCUR. Secara karakter dia di situ kan emang tipe cowok expression less kayak Ji Hu di BBF ataupun Baek Seong Jo di Playfull kiss.

Kalau gue tanya balik, gimana kalau lo liat Ji Hu di BBF nangis kejer saat Jandi direbut Junpyo? Ancur gak tuh ceritanya? Out of character banget!

Atau Baek Seong Jo di playfull kiss jadi ngejar-ngejar O Ha Ni dan ngemis-ngemis cinta pas Ha Ni akhirnya ngedate sama temannya? Gimana? Pingsan gak lu kalau liat adegan begitu? Pasti pingsan! Karena Baek Seong Jo yang mestinya cool kok jadi begono.

Sama! Morgan juga! Di Cinta Cenat Cenut kan karakternya ekspression less. Emang gayanya dia ‘datar’. Kalau dia ‘ngakak’, and over reaction lainnya, justru gue yang bakal kejang-kejang pas nonton -_-

Jadi, menurutku gak ada yang salah dengan Nikita Willy dan Morgan saat memerankan sinetron ini. BAGUS. (walau aku tetap mau pingsan kalau ingat Netizen Korea ngecap Nikita Willy adalah standar artis Indonesia huhu, padahal mereka nggak tahu masih banyak kok yang lain di atas Nikita Willy).

Kalau masalah Nikita Willy dan Morgan gak bisa nandingin si pemain drama Korea, jawabannya... ya iyalaaaah, masa ya iya dong! -_-

Mikir aja gitu, mereka kok dibandingin sama bintang korea yang berkelas gitu? Ya kebanting abis lah! Belum lagi kalau yang ngebandingin adalah orang-orang nggak berpendidikan (yang emang dah kadung dari awalnya benci sama Niki dan Morgan, dan mungkin benci sama negaranya sendiri :p).

Ya nggak usah dibandingkan makanya!

Aku nggak ngebandingin sama sekali. Saat nonton sinetron ini, aku benar-benar mandang 'sinetron' ini. Gak mandang si drama Korea. Kenapa? Supaya aku gak nilai subjektif. Dan berhasil, kan? Aku sukaaaa sama acting mereka sejauh ini.

Sama aja lah kasusnya kayak Hana Kimi yang diadaptasi Korea jadi To the Beautiful You, dll. Kalau mandang To The Beautiful You aja, jelas acting Choi Minho dan Sulli f(x) dah bagus. TAPI, kalau dipaksa bandingin sama Hana Kimi Jepang, ya jelas kebanting!!! -,,- Langsung oh-my to the GOD banget..! Jauuuhhhh. Minho jauuuhhh banget dibanding Oguri Shun. Sulli juga lewatttt dari Horikita Maki. Apalagi yang jadi Nakatsu! Duhh...habis dia klepek-klepek dibanting habis-habisan sama Ikuta Toma!!

Begitu juga drama Playfull Kiss. Dilihat 'pribadi', Baek Seong Jo itu udah kerennn banget. TAPI kalau mau dibandingkan  sama it start with a kiss (Taiwan), dan Itazura Na kiss (Jepang), baahhh... jauhhh amatt yee! Mati kelindes tuh Baek Seong Jo dilewati Irie Naoki dan Jang Je Su -,,-

See?? Jangan sekali-sekali ngebandingin! Jelas emang beda levelnya!

Hm...wait, kayaknya ada yang ketinggalan nih dibahas... *mikir sejenak*

Oh Iyaaaa...

Ini...

Gini ya... walau saya tak suka Nikita Willy dan Morgan, bukan fans mereka (tapi bukan haters juga), saya tetap panassss membaca sebagian besar komentar Netizen Korea yang sudah ditranslate! Semoga aja itu yang translate benar, jadi saya tak dosa karena sudah murka begini pada mereka.



O-MY-to the-GOD banget nggak sih bacanya?? -__-"

Okay... Saya ini suka Korea. Dua suami saya orang Korea, Suami pertama Lee Taemin member SHINee, dan yang kedua Cho Kyuhyun member Super Junior. Oke abaikan. But, I can't accept this statement. Their statements about my country! I love Indonesia more than Korea!

Oke, saya akui, dalam kasus ini kita salah. Dan mereka memang berhak berkata seperti itu dengan 'jahatnya'.

Tapi.... apa mereka tidak berkaca sedikit setidaknya, sebelum bicara?

Mereka terlihat terlalu mendewakan actor dan actess mereka.

Oke, dari sisi positif itu sangat bagus. Saya salut sama mereka. Karena mereka BANGGA dengan aktor dan artis mereka, bangga dengan karya mereka. Tak seperti kita. :) Kita patut meniru hal ini kalau memang ingin menjadi negara maju seperti mereka!

Tapi di sisi lain.. agak nggak bisa diterima juga. Ini kasus plagiat. Tapi mereka sampai rasis gitu. (Walau iya sih dari dulu aku sudah tahu kalau orang Korea itu Rasis terutama yang setipe kayak kita ini. Mereka tak suka orang kulit sawo matang, apalagi yang itam *maaf* kayak India dan Timor-timor. Kasian ya Korea untuk sifat mereka yang satu ini ^^;)

Mereka tidak berkaca... bahwa mereka sendiri pun BANYAK meniru drama Taiwan, Jepang, dll. Ini lepas dari plagiat ya. Aku tahu mereka pasti beli lisensinya, kok. TAPI yang aku bahas bukan itunya. Melainkan perihal menirunya. Seperti Playfull Kiss yang adaptasi Itazura Na kiss, To the Beautiful You yang dari Hana Kimi, (waduh aku nggak bisa ingat judul lain, lagi buru-buru ngetik soalnya, mau ada urusan -,-) Yah pokoknya gitu lah.

Lihat aja drama-drama yang mereka tiru/adaptasi. APAKAH mereka lebih baik dari yang aslinya??

NGGAK.

Nggak sama sekali.

JAUH!

Seperti yang sudah kusebutkan di atas sana.. Pemain mereka KEBANTING abis! Choi Minho yang guanteng poll sekalipun gak bisa nandingin kharisma Oguri Shun!

Bahkan, sekalipun drama Taiwan/Jepang yang mengadaptasi Korea, misalnya kayak drama Korea You are Beautiful, yang kemudian diadaptasi oleh Jepang dengan judul yang sama..apakah lebih bagus versi Korea yang asli?

NEHI!

Tidak sama sekali!

Jauuuhhh lebih bagus yang ngeRemake (versi Jepang)!

Korea selalu kebanting kalau diadaptasi maupun sebaliknya.

Jadi, saat baca koment-koment mereka di atas yang menjelek-jelekkan tiruan versi Indonesia, merasa pemain mereka itu paling TOP sedunia dan acting terbaik.. huh...  apalagi komentar ini:

"Tidak peduli negara apapun membuat ulang drama ini dan menggunakan aktor siapapun, untuk menyaingi krakter Do Min Joon dan Cheon Song Yi yang asli sangat lah sulit."

"Versi Korea tetaplah yang terbaik."

Okayyy..... we'll see! Jadi gak sabar rasanya nunggu Jepang mengadaptasi drama yang satu ini -_- Apakah benar negara APAPUN tak ada yang bisa menyaingi? Dan versi Korea yang terbaik? We'll see!










Hahahaha... kenapa ya setiap aku mulai menulis blog ini, selalu yang diupdate adalah yang berbau ‘plagiarism issue’ ? ^^;

Kebetuln sih ya, bukan disengaja..hehe :)

Karena emang kebetulan sih yang mau diposting topiknya nyenggol 'plagiarism issue
 ^^;


Duhai… ini ginjal pinggang kumat lagi -_-

Padahal aku baru aja mulai ngetik postingan blog beberapa baris tadi..

Terpaksa sekarang tiduran dan akhirnya ngetik via Hape (gak ada kerjaan juga sih). Curiga kumat gara-gara aku pagi ni makan telor tiga biji, dan berminyak banyak pula (emang gak sehat). Aku lupa kalau telur itu kan protein ya…. :s

Ya sudah, lupakan soal ginjal si pinggang, kita fokus ke apa yang sebenarnya mau kuangkat dalam postingan blogku kali ini :)

Tau yang lagi ramai sekarang??

Apa hayoo?? Tebak!

Dah ramai dari kemarin-kemarin :))

Dah tahu???

Clue: hhmmmm….. berhubungan dengan Plagiarism issue gitu deh… a.ka Plagiat :))

Nah… udah tahu pasti ya??

Di twitter kemarin saat aku update soal issue ini, ada orang yang ngasih aku link ini.

Disuruh READ & SHARE!

Ya aku baca, dong….

Aku sukses mengernyitkan kening selama membaca. Satu yang kupikir, sungguh postingan nggak penting dan nggak bermutu -_-

Aku nggak menemukan sesuatu hal baru dalam tulisan itu. Yang ada justru fitnah-fitnah dan tuduhan baru. Yang menggelikannya lagi, si penulis membuat pernyataan yang absurd bikin ngakak! X))

Duhai… saya mau ketemu sama penulisnya, dong!! Siapa sih itu yang nulis artikel? Ada yang tahu??

Hmmm… nih ya, aku coba kupas beberapa isi artikelnya. Aku nggak bakal bahas soal plagiatnya, karena dah banyak banget yang ngebahas dan ngecaci maki, jadi aku tak perlu repot-repot lagi menjadi bagian orang-orang bermulut kotor itu. ^^

Intinya sih, ini sinetronnya si Nikita Willy dan Morgan, yang bertajuk ‘Kau yang Berasal dari Bintang’. Yang katanya, mengadaptasi / memplagiat drama Korea yang bertajuk “My Love from the Star” (nama lain: You Who Came from the Stars, dsb, etc). Sinetron ini sudah tayang di RCTI sepanjang 3 episode kemarin, namun mungkin karena adanya pro dan kontra bermunculan di media sosial, dan sinetron ini dihujat habis-habisan, dan bahkan ada issue plagiat yang mana SBS (pihak stasiun TV Korea) akan menggugat ke jalur hukum atas penayangan ‘meniru’ tanpa izin ini.

Hm.

Aku sih jujur aja nih ya, tak tahu sama sekali seperti apa cerita drama korea ini awalnya, dan nggak ngikutin. Tadinya aja aku nggak tahu sapa aja pemainnya.

Berita ini emang sudah kudengar sejak bulan Februari-Maret kemarin. Tapi aku nggak ambil pusing, cuma nikmatin aja ngeliatin perseteruan dan ocehan para K-poper lebay sambil makan popcorn di pojokan tempat tidur.

Tapi aku sama sekali nggak tertarik juga nyaritahu tuh drama korea, walau aku dah nebak, kayaknya bagus banget tuh drama korea sampai bisa bikin para kpoper kayak habis makan cabai satu karung. Pada kelojotan gitu soalnya.

Sampai akhirnya puncaknya kemarin, pas sinetron itu tayang perdana, meletus lah gunung merapi -,-
Dan aku nggak tahu gimana ceritanya tu sinetron bisa sampai ke telinga SBS, pastinya itu ada oknum sini yang lebih cinta si negara orang sipit daripada negaranya sendiri ngelaporin ke pihak Korea sana.
Karena, ya ampun… ini bukan pertama kalinya loh ya sinetron memplagiat drama korea. Kenapa baru pas sinetron ini dipermasalahkan?? Selama ni kemana aja?? Jelas ada unsur di balik ini kan?? :)))

Tapi ya emang faktanya pihak Indonesia salah karena dah memplagiat tanpa izin. Drama Korea itu bahkan baru aja selesai tayang di negara asalnya sana.

Kalau dari berita-berita yang aku baca sih, itu sepertinya pihak indonesia sudah minta izin secara resmi pada pihak korea, dan dalam proses/pertimbangan. Tapi indon malah udah main tayang aja.
Maaf ya kalau daku nyebutnya pihak Indonesia atau indon, karena gak tahu pasti sebenarnya siapa yang melakukan permintaan izin. Ya aku tahu sih kalau sinem*rt. Tapi ya dripada salah sebut, sensor aja lah yaaa.. bilang aja pihak indon-pihak korea. Hehe.

Tapi ya udahlah.. aku dah bilang gak mau bahas kasusnya ^^;

Aku cuma mau ngebahas isi artikel ini yang mana dah kusebut diawal.

Si penulis menggelikan yang tak kalah menggelikannya dengan isi tulisannya itu, membuat perbandingan gitu antara yang versi indon dan versi korea. Katanya indon telah mengadapatsinya dengan ‘mengerikan’ (gak perlu gue capslock ya kata mengerikannya).

1. MLFTS era Joseon diadaptasi settingnya oleh KYBDB menjadi era Batavia.
2. Karakter Do Min-joon dan Cheon Song-yi di MLTFS diperankan Morgan (sebagai Morgan) dan Nikita Willy (sebagai Vania).
3. Manajer Cheon Song-yi bernama Yeon-beom yang terkesan culun diadaptasi KYBDB menjadi manajer Vania yang kemayu yang diperankan Lucky Alamsyah!


Kok aku nggak menemukan hal ‘mengerikan’ yang dimaksud ya? -_-  Entah aku yang susah nangkap, atau si penulis yang emang dasar lebaynya amit-amit?

Aku sampai rela bangun jam 4 pagi tadi demi ngedownload sinetron ini di youtube. Karena aku nggak nonton sama sekali (baik yang versi korea maupun indo). Kemarin pas tau sinetron ini tayang, aku mau nonton, tapi kelewatan/kelupaan mulu -,-. Saking dah males mantengin TV.. hehe. Makanya akhirnya download aja, untung ada di youtube. Kalau aku mau menanggapi artikel ini, aku harus nonton dong yaa.. Ya kan? :) Untuk ngebuktiin apakah isi artikel ini bener apa bullsyit doang.. :))

And thanks anyway karena dah buat aku ngedownload and nonton sinetron ini :))) Karenaaaa….aku sukaaaa sinetronnya! Hahaha.

Huhu. Jadi pengen nonton lanjutannya. Semoga urusan dengan SBS kelar, terus lanjut tayang :)

Dengar-dengar, pada bikin petisi ya untuk perhentian tayangnya?? Ouhh... aku malah berdoa, semoga urusan kasus ini dengan SBS segera kelar dan diselesaikan dengan kekeluargaan, lalu sinetronnya lanjut tayang (tentunya dengan izin resmi) karena saya dah terlanjur pengen nonton lanjutannya yang versi Nikita Willy ^-^ *berdoa khusyuk*

Setelah menghabiskan 3 episodenya, kenyataan yang kudapat, isi artikel di kompasiana itu ternyata banyak fitnahnya. Ketahuan banget yang nulis itu otaknya berat sebelah.

Dia menulis..

Ada beberapa hal yang menggelikan dari KYBDB di luar dari adaptasi (wajib diBOLD kalimat ini :)) ):
 

1. Instrumen dalam sinetron tidak mengadaptasi dari drama MLTFS, melainkan menggunakan instrumen khas sinetron produksi SinemArt, malah jadi seperti nonton Tukang Bubur Naik Haji.

Komentarku:

Heeii.. :)
Katanya DI LUAR ADAPTASI :))
Kok masih ngebandingin dari sisi adaptasinya? Kalau emang ‘di luar adaptasi’ ya yang dibahas itu bener-bener yang di luar adaptasi, dong. Piye toh? :)) Emang berat sebelah ni otak yang nulis :))
Dan lagi lucu ya sama kalimatnya ‘Instrumen dalam sinetron tidak mengadaptasi dari drama MLTFS’. Ngarep diadaptasi. Nggak konsisten. Kan nggak suka sinetron ini ngadaptasi tuh drama. Kenapa malah ngarep instrumennya turut diadaptasi juga?? O.o Coba ya kalau beneran diadaptasi, nambah deh tuh pasti caci maki.. ‘udah cerita nyontek, judul nyontek, poster nyontek, background opening nyontek, instrumen pun nyontek. Niat banget plagiatnyaaa’. Nah lohh piye?? Senang banget sih nambah dosa :)


Opiniku:

Untuk aku pribadi, gak ada masalah sama instrumennya. Emang khas sinetron indo dan cocok aja sama ceritanya ^^


2. Panggilan “kakak” dalam dialog terkesan tidak lazim dan cenderung dipaksakan, karena dalam keseharian warga Indonesia panggilan kakak cukup dengan sebutan “kak”. Geli-geli gimanaaa gitu!


Komentarku:

Nahh… ini nih yang termasuk fitnah! Saking semangatnya ngejelek-jelekkin kali yaaa… sampai budaya dan bahasa sendiri pun dah terlupakan dari otaknya yang berat sebelah itu. Mungkin saking pengennya menggunakan ‘oppa’ ala drama drama korea gitu, jadi lupa sama bahasa sendiri! :))

Heiii… dari zaman bahasa indonesia pertama kali digunakan sampai sekarang itu ya emang manggilnya ‘kakak’ woy!

Aku aja manggil kakakku, ‘kakak’ tuh, dari zaman baby sampai mulai tuwir gini -,-

Contoh: “Kak, kakak mau kemana? Aku ikut kakak boleh ya?”

Tuh, kayak gitu. Menggelikan kah??

Oh berarti saya menggelikan dong.

And then, sama yang lain pun yang lebih tua saya pasti manggil kakak. Contoh, ke seniorku di kampus.

“Kak Marthin, ini ntar laporannya aku antar ke rumah kakak apa gimana?”

Tuh.

Ada yang salah??

Potong leher gue nih kalau orang indo gak memakai sebutan ‘kakak’!

Emang iya banyak yang juga manggil kayak ‘Kak Marthin’ ‘Kak Ina’ ‘Kak Sasa’, tapi itu juga kalau tahu nama! Kalau nggak tahu, piye??

Dan di sinetron ini, si Nikita itu pas nggak tahu namanya Morgan. Ya manggilnya ‘kakak’ dong, mau manggil apalagi? -_-

*gregetan gue sama penulis kompasiana ini*


3. Saat Vania nyaris tertabrak bus, editannya kurang apik. Aku sih berharap truk trailer beroda 8.


Komentarku:

No comment yang ini. Karena aku sendiri gak terganggu sama sekali dengan adegan itu. Biasa aja.



4. Font (jenis huruf) yang digunakan untuk poster KYBDB sama persis dengan sinetron-sinetron produksi SinemArt lain.

Komentarku:

Tadinya sih maunya no comment yaaa, karena asli gak penting banget -_-

Apa masalahnya gitu?? Gak ada, kan? Emang problem buatmu apa, kalau mereka pakai font itu? Pengennya mereka ngikut font poster si drama korea? Yakin? Ntar kamu punya tambahan bahan untuk caci maki, ntar nambah dosa yang ada *ngomong ke penulis kompasiana yang otaknya berat sebelah ini* :)


5. Dan masih banyak lagi seiring penayangan sinetron ini masih akan berlanjut.

Ada hal yang tidak ditemui dalam sinetron ini seperti halnya sinetron-sinetron lain, yakni suara hati. Biasanya ‘kan dalam setiap sinetron ada gumaman dari pemeran seperti “Lihat saja nanti! Aku akan menuntut balas!” Dalam KYBDB selama 2 episode tak ku temui gumaman tersebut.



Widihh..percaya diri banget ya waktu nulis ‘tak kutemui’ gumaman tersebut. :))

Sekarang pertanyaanku, kamu (si penulis Kompasiana yang otaknya berat sebelah) yakin udah NONTON sinetron ini?? Aku harap iya. Karena nggak fair kalau kamu menulis artikel itu tanpa menonton sinetronnya! Kamu sendiri yang nulis loh ya menyatakan bahwa sudah menonton.
Tapi aneh, kenapa gak cocok ya? Apa saking waktu nulis otakmu sudah dibutakan kebencian? :))

Kalau emang kamu nonton, kamu pasti mendapati adanya beberapa ‘suara hati’ :))

Atau perlu diingatkan??

Gak usah jauh-jauh, nonton Episode 1, deh! Lihat bagian akhirnya, sebelum Morgan dan Niki bertemu di lift, sebelum ada tulisan BERSAMBUNG. Mereka saling berbicara sendiri dengan suara hati mereka.

Perlu dikasih link youtubenya juga?? Nih! :))
 http://www.youtube.com/watch?v=6gmKL246DSQ

Nonton yaaa dari menit/detik ke 43:06 sampai habis :))

Duhai… padahal dia bilang gak menemukan suara hati selama 2 episode itu. Lha, gue nemu tuh langsung di episode 1 :))

Capek gua ngakak baca tulisannyaaa :)))

Dia bilang sinetron ini ‘menggelikan’. Tak tahunya tulisan dia jauh lebih menggelikan. Belum lagi ya, tulisan dia yang menyatakakan kalau sinetron ini BELI LISENSI dan berbagai analisa bodohnya.. Gileeee..gue dibuat ngakak! Bagaimana bisa dia buat analisa kayak gitu? Oh yaaa, mungkin aja bisa, sihhh.. karena otaknya kan berat sebelah! :)

Makanya yaaa… sebelum nulis artikel itu, cari referensinya duluuuu. Dipelajari dulu topik yang mau diangkat. Maluuu oiii kalau salahhh.

Dan ingat satu hal, untuk menjadi seorang penulis artikel, kita harus punya otak PRIMA dan berpikir/melihat dari sudut pandang objektif. Jangan cuma karena elu cinta banget sama drama korea dan benci banget sama produk negara sendiri, akhirnya ngeluarin statement-statement yang nunjukkin betapa ‘bodoh’nya elu!

Aku yaaa… aku ini pecinta drama Korea juga, loh. Banget malah. Tapi saat aku kemarin mulai dengar berita-berita negatif dan disodorin artikel kompasiana itu, gak lantas kumakan bulat-bulat gitu aja.
Aku nonton baik-baik sinetronnya untuk bisa ngebuktiin apakah perkataan orang-orang (baca: kpoper lebay) itu benar atau cuma itu ucapan berat sebelah mereka yang emang pada dasarnya punya kebencian pribadi? Dan sebelum memutuskan menulis postingan ini pun, aku baca semua berita dan tonton sinetronnya sampai habis, supaya tak salah komentar.

Dan kesimpulan yang kudapat? Emang banyak omongan negatif itu berasal dari orang-orang yang menilai kasus ini secara subjektif, bukan objektif. Jadi mereka emang dari awal punya kebencian pribadi. Entah itu sama negaranya sendiri, sama Sinetron, sama SinemArt, sama RCTI, sama Nikita Willy, atau pun sama si Morgan :)

Kebanyakan yang aku lihat sih mereka emang dasarnya benci si Niki atau Morgan :)) Jadi, kasus ini cuma tong sampah aja buat mereka untuk ngeluarin dan numpahin kebencian yang selama ini terendap.

Kalau komenku pribadi, aku juga nggak suka Nikita Willy. Nggak ngefans. Dan bosen sama dia. Morgan pun aku tak suka sama sekali.

Dan awalnya emang sebel yaahh saat para Netizen Korea mengcap kalau si Nikita Willy adalah ‘standar artis Indonesia’. Oh my God, mau pingsan rasanya.. ^^; hehe

Tapi tak suka bukan berarti lantas aku ngejelek-jelekkin Niki, ya kecuali kalau dia emang jelek. Aku suka banget sinetron Yusra dan Yumna. Itu sinetron favoritku banget sampai sampai aku nggak pernah ketinggalan barang satu episode pun waktu dulu tayang. Dan pas udah tamat pun aku bela-belain download sinetronnya (yang sebanyak seratus puluh-an lebih) di youtube. Masih ada nih ku simpan di harddisk, dan masih ditonton kalau kangen. Yang main sapa? Nikita Willy, kan? See?? :)

Acting Niki itu bagus, kok. Walau aku nggak ngefans, tapi mata dan hatiku gak buta kalau dia emang bisa acting.

Dan saat aku nonton Kau yang Berasal dari Bintang ini, acting dia gak ada yang salah. Pas aja. Dia dapet banget sama karakternya yang adalah artis menyebalkan, tapi juga kasihan karena dihujat fans-nya mulu dicyber. Aku suka gaya acting dia di sini.

Kalau Morgan, so far juga bagus banget, kok (sejauh yang aku nonton 3 episode ini ya). Sesuai sama karakternya.

Kalau ada yang bilang Morgan itu ‘datar’ kalau acting, gue tanya balik! Liat dimana ‘datar’? Katanya, liat di Cinta Cenat Cenut dulu. Waktu gebetannya direbut Raphael, ‘datar’ reaksinya. Waktu dikeluarin dari gank, ‘datar’ juga reaksinya.

*gue langsung tepok jidat di sini*

Ya terusss??? Elo maunya gimana??? Maunya Morgan mesti koprol sambil bilang WAW gitu??? Jerit-jerit karena gebetannya direbut dan ditendang dari gank??? Yang ada ANCUR. Secara karakter dia di situ kan emang tipe cowok expression less kayak Ji Hu di BBF ataupun Baek Seong Jo di Playfull kiss.

Kalau gue tanya balik, gimana kalau lo liat Ji Hu di BBF nangis kejer saat Jandi direbut Junpyo? Ancur gak tuh ceritanya? Out of character banget!

Atau Baek Seong Jo di playfull kiss jadi ngejar-ngejar O Ha Ni dan ngemis-ngemis cinta pas Ha Ni akhirnya ngedate sama temannya? Gimana? Pingsan gak lu kalau liat adegan begitu? Pasti pingsan! Karena Baek Seong Jo yang mestinya cool kok jadi begono.

Sama! Morgan juga! Di Cinta Cenat Cenut kan karakternya ekspression less. Emang gayanya dia ‘datar’. Kalau dia ‘ngakak’, and over reaction lainnya, justru gue yang bakal kejang-kejang pas nonton -_-

Jadi, menurutku gak ada yang salah dengan Nikita Willy dan Morgan saat memerankan sinetron ini. BAGUS. (walau aku tetap mau pingsan kalau ingat Netizen Korea ngecap Nikita Willy adalah standar artis Indonesia huhu, padahal mereka nggak tahu masih banyak kok yang lain di atas Nikita Willy).

Kalau masalah Nikita Willy dan Morgan gak bisa nandingin si pemain drama Korea, jawabannya... ya iyalaaaah, masa ya iya dong! -_-

Mikir aja gitu, mereka kok dibandingin sama bintang korea yang berkelas gitu? Ya kebanting abis lah! Belum lagi kalau yang ngebandingin adalah orang-orang nggak berpendidikan (yang emang dah kadung dari awalnya benci sama Niki dan Morgan, dan mungkin benci sama negaranya sendiri :p).

Ya nggak usah dibandingkan makanya!

Aku nggak ngebandingin sama sekali. Saat nonton sinetron ini, aku benar-benar mandang 'sinetron' ini. Gak mandang si drama Korea. Kenapa? Supaya aku gak nilai subjektif. Dan berhasil, kan? Aku sukaaaa sama acting mereka sejauh ini.

Sama aja lah kasusnya kayak Hana Kimi yang diadaptasi Korea jadi To the Beautiful You, dll. Kalau mandang To The Beautiful You aja, jelas acting Choi Minho dan Sulli f(x) dah bagus. TAPI, kalau dipaksa bandingin sama Hana Kimi Jepang, ya jelas kebanting!!! -,,- Langsung oh-my to the GOD banget..! Jauuuhhhh. Minho jauuuhhh banget dibanding Oguri Shun. Sulli juga lewatttt dari Horikita Maki. Apalagi yang jadi Nakatsu! Duhh...habis dia klepek-klepek dibanting habis-habisan sama Ikuta Toma!!

Begitu juga drama Playfull Kiss. Dilihat 'pribadi', Baek Seong Jo itu udah kerennn banget. TAPI kalau mau dibandingkan  sama it start with a kiss (Taiwan), dan Itazura Na kiss (Jepang), baahhh... jauhhh amatt yee! Mati kelindes tuh Baek Seong Jo dilewati Irie Naoki dan Jang Je Su -,,-

See?? Jangan sekali-sekali ngebandingin! Jelas emang beda levelnya!

Hm...wait, kayaknya ada yang ketinggalan nih dibahas... *mikir sejenak*

Oh Iyaaaa...

Ini...

Gini ya... walau saya tak suka Nikita Willy dan Morgan, bukan fans mereka (tapi bukan haters juga), saya tetap panassss membaca sebagian besar komentar Netizen Korea yang sudah ditranslate! Semoga aja itu yang translate benar, jadi saya tak dosa karena sudah murka begini pada mereka.



O-MY-to the-GOD banget nggak sih bacanya?? -__-"

Okay... Saya ini suka Korea. Dua suami saya orang Korea, Suami pertama Lee Taemin member SHINee, dan yang kedua Cho Kyuhyun member Super Junior. Oke abaikan. But, I can't accept this statement. Their statements about my country! I love Indonesia more than Korea!

Oke, saya akui, dalam kasus ini kita salah. Dan mereka memang berhak berkata seperti itu dengan 'jahatnya'.

Tapi.... apa mereka tidak berkaca sedikit setidaknya, sebelum bicara?

Mereka terlihat terlalu mendewakan actor dan actess mereka.

Oke, dari sisi positif itu sangat bagus. Saya salut sama mereka. Karena mereka BANGGA dengan aktor dan artis mereka, bangga dengan karya mereka. Tak seperti kita. :) Kita patut meniru hal ini kalau memang ingin menjadi negara maju seperti mereka!

Tapi di sisi lain.. agak nggak bisa diterima juga. Ini kasus plagiat. Tapi mereka sampai rasis gitu. (Walau iya sih dari dulu aku sudah tahu kalau orang Korea itu Rasis terutama yang setipe kayak kita ini. Mereka tak suka orang kulit sawo matang, apalagi yang itam *maaf* kayak India dan Timor-timor. Kasian ya Korea untuk sifat mereka yang satu ini ^^;)

Mereka tidak berkaca... bahwa mereka sendiri pun BANYAK meniru drama Taiwan, Jepang, dll. Ini lepas dari plagiat ya. Aku tahu mereka pasti beli lisensinya, kok. TAPI yang aku bahas bukan itunya. Melainkan perihal menirunya. Seperti Playfull Kiss yang adaptasi Itazura Na kiss, To the Beautiful You yang dari Hana Kimi, (waduh aku nggak bisa ingat judul lain, lagi buru-buru ngetik soalnya, mau ada urusan -,-) Yah pokoknya gitu lah.

Lihat aja drama-drama yang mereka tiru/adaptasi. APAKAH mereka lebih baik dari yang aslinya??

NGGAK.

Nggak sama sekali.

JAUH!

Seperti yang sudah kusebutkan di atas sana.. Pemain mereka KEBANTING abis! Choi Minho yang guanteng poll sekalipun gak bisa nandingin kharisma Oguri Shun!

Bahkan, sekalipun drama Taiwan/Jepang yang mengadaptasi Korea, misalnya kayak drama Korea You are Beautiful, yang kemudian diadaptasi oleh Jepang dengan judul yang sama..apakah lebih bagus versi Korea yang asli?

NEHI!

Tidak sama sekali!

Jauuuhhh lebih bagus yang ngeRemake (versi Jepang)!

Korea selalu kebanting kalau diadaptasi maupun sebaliknya.

Jadi, saat baca koment-koment mereka di atas yang menjelek-jelekkan tiruan versi Indonesia, merasa pemain mereka itu paling TOP sedunia dan acting terbaik.. huh...  apalagi komentar ini:

"Tidak peduli negara apapun membuat ulang drama ini dan menggunakan aktor siapapun, untuk menyaingi krakter Do Min Joon dan Cheon Song Yi yang asli sangat lah sulit."

"Versi Korea tetaplah yang terbaik."

Okayyy..... we'll see! Jadi gak sabar rasanya nunggu Jepang mengadaptasi drama yang satu ini -_- Apakah benar negara APAPUN tak ada yang bisa menyaingi? Dan versi Korea yang terbaik? We'll see!



 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template