1. Jadian yuk? RT @miss_luph: Terlalu agresif memang tidak baik. Tapi aku tidak bisa mengontrol diriku kalau itu bersangkutan denganmu :|
2. Klo km cantik km gebetanku klo jelek km pembantuku *kabur* RT @miss_luph: Sebenarnya aku ini siapa bagimu? :|
3. Aku relaaaa jadi selir hatimuuuu eaak RT @miss_luph: -.- sudah pasti yg ke 2
4. -_-" RT @S: Biarkan @AirMata_ ini mengalir hanya untukmu RT @X: Aku relaaaa jadi selir hatimuuuu eaak RT @miss_luph
5. *paksa* RT @miss_luph: Nggak mau -.- RT @X: Aku relaaaa jadi selir hatimuuuu
Oke, itu adalah sebaris mention yang memenuhi interaction twitterku, dari seseorang yang nggak aku kenal sama sekali, pada tanggal 12 Agustus kemarin. Dia membalas twitku dengan kata-kata yang menurutku aneh..hehe
Jujur saja, saat itu aku tidak memperhatikan siapakah orang itu, dan apapun yang dia katakan.
Karena, aku berpikir dia hanyalah seorang follower twitterku yang lagi iseng saja pengen mention aku, atau mungkin sedang kurang kerjaan. Sama seperti follower cowok lain yang selalu saja mention aku dengan kata-kata ‘lagi ngapain’, ‘punya pacar?’, atau ‘mau dong minta fotomu’.
Dan aku tidak pernah menanggapi serius, karena aku anggap itu hanya sapaan bercanda.
Aku hanya menanggapi twitnya dengan balasan ala kadarnya, dan juga tidak berniat mencari tahu siapa dibalik sosok akun itu.
Hari berlalu seperti biasa, tidak ada yang special.
Sampai akhirnya saat seperti biasa aku sedang twitteran di sore hari yang cerah, tahu-tahu ada akun yang membalas apa yang aku twit.
Oke, itu bukan hal yang aneh. Setiap hari pasti ada followerku yang balas twit aku, entah itu cowok atau pun cewek.
Lalu, ada apa?
Yang bikin aku langsung menyorotkan perhatianku pada lelaki ini adalah kalimat-kalimat anehnya yang tiba-tiba saja menodongku. “Gebet @Miss_Luph ah.”
Aku langsung mengenyitkan kening saat membaca twitnya itu. Sempat bengong beberapa detik, dan aku pikir, ah, ini orang sepertinya tipe yang senang gombalin cewek sepertinya. jadi aku cuma balas dengan emoticon “O.o”
Lalu ada sebuah akun yang mention aku dengan kalimat, “@Miss_Luph itu siapa sih?”
Belum sempat aku jawab, si lelaki aneh ini sudah menjawabnya, “Cewek cakep, tapi gw ga tau siapa.”
Aku semakin mengernyitkan kening, dan bengong sekali lagi dalam jangka waktu yang lebih lama. Aku berpikir kerasa menyusun jawaban, karena jujur saja aku benar-benar tidak tahu mau ngomong apa. Karena sebenarnya aku bukan orang yang senang menanggapin gombalan orang. Sempat kepikiran untuk mengabaikan twit si lelaki aneh ini. Tapi, entah kenapa..jempolku menyeretku untuk mengetikkan beberapa kata. “Ceweknya benar, tapi cakepnya nggak :)”
Ya…hanya kalimat itu yang kuketik sebagai jawaban.
Dan di luar dugaanku, si lelaki aneh langsung membalasnya dengan “cakep itu kan relative”
Yah…aku sempat terdiam membacanya. Entahlah…aku tidak tahu apa yang aku pikirkan saat itu. Yang jelas, jawaban itu membuatku terdiam cukup lama, sama sekali tidak tahu harus menjawab apa. Aku menatap twit itu begitu lama, dan akhirnya memutuskan untuk tidak menjawab.
Sejujurnya aku sadar, ada perasaan ingin mengenal si lelaki aneh itu saat aku membaca mentionnya. Kenapa? Tidak tahu.
Yang jelas, awalnya saat itu berpikir dia itu si lelaki aneh tukang gombal, tahu-tahu saja berubah…menjadi…dia si lelaki aneh (memang), namun bukan penggombal? Ah tidak…dia itu memang tukang gombal -__-“. Tapi aku tidak tahu kenapa aku merasa ia berbeda. Ada sesuatu yang berbeda.
Namun ada titik pada sudut hatiku yang menekanku agar menghilang rasa-rasa penasaran pada si lelaki aneh itu. Entah ‘titik’ apa itu. Titik yang menahanku untuk tidak membangkitkan suatu rasa, yang mungkin diramalkan akan menyakiti hatiku.
Akhirnya kuabaikan twit si lelaki aneh itu.
Namun si lelaki aneh ini ternyata tidak berhenti mention akunku. Aku melihat dia ada mention temannya dan membicarakan sesuatu yang tak aku mengerti. Yang aku paham hanya kalimat ‘..buat @miss_luph”
Oh ya, FYI, teman yang dia mention itu kebetulan aku kenal, walau hanya kenal lewat twitter.
Aku hanya diam membaca twitnya tidak tahu harus berkomentar apa.
Jujur saja… aku menyadari rasa penasaranku padanya. Dan aku pun sudah bisa meramalkan apa yang akan terjadi kalau aku menjabani rasa itu..
Kuputuskan untuk tetap mengabaikannya.
Namun, dia kembali mention akunku dengan kalimat yang…bisa dibilang membuatku tertegun.
“Gw capek galauin mantan mulu. Kali aja nih cewek beda..” dan temannya sempat meledeknya, “cieee…yang lagi PDKT sama @miss_luph”
Aku sempat memasang tampang -__-. Karena menurutku ini cowok menggombal banget, main gebet orang sembarangan. Aku tidak yakin kalau ia serius, maka itu aku jadi kesal. Karena aku tidak suka sama cowok yang mendekatiku cuma untuk gombalan-gombalan doang. Aku tipe orang yang senang serius menanggapi sesuatu.
Aku tetap mengabaikan twit orang aneh ini. Walau jujur saja, aku semakin penasaran, siapa sih orang dibalik akun ini.
Dia kembali mention aku, minta fb, WA, YM, atau sejenisnya.
Aku kembali mengernyit saat membaca tulisannya itu. Sempat aku menimbang-nimbang apakah sebaiknya aku memberikan apa yang ia minta?
Tidakkah ini terlalu cepat? Terlebih ia bukanlah orang yang pernah mentionan sama aku, yang bisa dibilang ‘kenal’. Ia hanya lelaki aneh yang tahu-tahu menodong aku dengan kalimat-kalimat yang seolah-olah ingin kenal lebih jauh denganku. Ia hanya lelaki yang membuatku jadi penasaran dengan sikapnya.
Apa yang membuatku menimbang-nimbang?
Bukan karena aku tidak mau berkenalan dengannya, dan bukannya aku tidak mau membiarkan ia mengenal diriku. Aku hanya sedang memikirkan, apakah ia akan merubah pikirannya begitu ia nanti sudah tahu FB-ku dan chatting denganku?
Sungguh. Yang aku takutkan bukanlah sosoknya. Tapi, yang aku takutkan adalah ia akan menepis semua pikiran awalnya tentangku saat ia sudah kenal aku lebih jauh. ITU yang aku takut.
Walau ia bukan siapa-siapa,…tapi aku akan sedih kalau ia ternyata suatu saat akan merubah pandangannya tentangku saat sudah mengenalku lebih jauh.
Terkadang aku membenci twitter saat aku sedang merasakan perasaan kalut seperti ini :(
Karena…bukan satu kali-dua kali aku berkenalan dengan orang-orang tidak tahu diri di sini.
Mereka yang mengenalku di twitter selalu berpikiran terlalu jauh tentangku. Entah kenapa. Mungkin karena bunyi twitku? Mungkin mereka punya khayalan-khayalan indah saat membayangkan siapa sih sosok dari pemilik twitter ini (karena mungkin tidak pernah memasang AVA asli). Lalu, beramai-ramai minta YM dan FB….dan setelahnya bisa dilihat, mereka akan mundur teratur setelah rasa penasaran mereka terjawab. Setelah mereka lihat sosok asli di balik AVA HoaX.
Aku benci orang-orang seperti itu.
Itulah kenapa aku tidak senang kalau orang-orang yang mengenalku di twitter terlalu meninggikanku. Misalnya mengatakan ‘cewek cakep’ ‘pasti cantik deh kamu’ atau ‘aku ingin melihat wajahmu yang imut-imut..’
Aku benci kalau orang-orang di twitter menjudgeku..entah itu yang buruk atau yang baik. Karena menurutku mereka tidak berhak menjudge orang yang mereka hanya kenal via twitter, tanpa tahu sosoknya dan tidak mengenalnya langsung.
Itu kenapa…pada si lelaki aneh ini pun aku merasa takut untuk membuka diri. Rasa takut ini bukan tertuju untuknya, Tapi untuk perasaanku sendiri, perasaan sakit saat orang itu akan merubah pandangannya tentangku saat telah tahu siapa aku. Yup, yang aku takutkan bukan lah dirinya, tapi perasaanku sendiri yang aku yakini akan sakit atau mungkin hancur.
Namun…aku akhirnya tetap memutuskan untuk berbagi info tentang diriku pada lelaki ini. Aku pikir, lebih cepat ia tahu siapa aku, lebih cepat rasa penasarannya terjawab, lebih cepat ia akan menjauh (karena yang lain biasanya begitu. Cewek atau cowok, yang mengenalku di twitter dan penasaran denganku, setelah tahu siapa aku rata-rata akan berubah sikap..).
Tanpa bermaksud menyakitinya, aku iseng menjawab ‘Nggak ah, takuuttt..hehehe’.
Bukannya tidak mau berbagi info, aku hanya iseng saja bercanda menjawab seperti itu. Tahu kan bercanda? Bercanda hanya untuk agar kenal lebih akrab. Itu saja. Tidak ada maksud lain.
Rencananya aku akan memberi tahunya kalau ia bertanya sekali lagi.
Tapi…nyatanya jawabannya membuatku terpaku. Yang tadinya aku tertawa senang karena ingin bercanda dengannya… langsung berubah menjadi wajah datar. Aku agak bingung saat ia menjawab,
“Hah? Takut…”
Padahal sumpah…aku tidak bermaksud buruk atau pun menyakitinya :’(
Aku tidak menyangka kalau ia akan menanggapi kata ‘takut’ yang aku tulis.
Aku langsung bergegas menjelaskan padanya kalau aku tadi hanya bercanda. Tapi jawabannya kembali membuatku miris…dan tahu-tahu saja aku merasa sedih.
Ia berkata, ".. gpp, aku ga mau nyiptain rasa ga aman dari awal klo dari awal km dah was2 mending ga usah karna itu cuma buang waktu..”
Sedih banget rasanya baca itu..
Aku mencoba menjelaskan padanya, tapi sepertinya dimatanya aku sudah…bisa dibilang ‘takut padanya’. Ia terlihat serius menganggap kalau aku benar-benar takut untuk mengenalnya.
Sedih banget rasanya.
Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu sedih hanya karena sikap dari seseorang yang bahkan aku tak tahu siapa dia sebenarnya. Yang jelas aku jadi merasa bersalah…
Dan detik itu juga aku merasa pandanganku pada lelaki aneh ini seperti berubah, entah kenapa.
Rasa penasaranku padanya semakin menguat dan menguat, membuatku memutuskan untuk membuka akunnya dan memperhatikan twit demi twit yang dia tulis di sana.
Ada statusnya yang cukup membuatku agak miris. Aku tidak tahu apakah status-status itu untukku atau bukan.. tapi aku merasa bunyi dari status itu begitu menusuukkk.
Ada satu statusnya yang bahasa inggris yang cukup bikin aku semakin merasa sedih.
First impression is everything instead of giving worry u shud make ur friend comfy #FYI aja sih
Walau aku bego bahasa Inggris, tapi aku tahu arti dari kalimat itu.
Rasa bersalah itu semakin menguat di hatiku.
Sejujurnya ada bagian dari hatiku yang menyerukan, “Heeii.. AKU! Tenanggg... dirimu tidak bersalaaahh. Kamu kan tidak bermaksud menyakiti hatinya. Kamu kan cuma bercanda, salahnya dia yang menanggapi bercandamu dengan serius..!”
Memang iya sih… aku sempat merasa kesal sedikit padanya. Kenapa dia begitu sensitif? Nanggapi candaanku sampai serius seperti itu :(
Apa dia tidak bisa membedakan yang mana bercanda yang mana serius? Padahal sudah sangat jelas dalam kalimatku ada ‘hehehehe’nya :/
Lalu ia tidak pernah lagi mention aku. Semua seperti selesai begitu saja dengan posisi ‘mungkin’ dia yang tersakiti dan aku yang bersalah.
Sepanjang waktu aku selalu merasa gelisah memikirkannya. Tidak bisa tenang perasaan ini. Aku tidak akan pernah bisa tenang sebelum aku tahu aku dan dia baik-baik saja. Aku tidak ingin dia membenciku atau merasa aku membencinya. Aku ingin semua ini jelas.
Hi, mysteriuos guy....
Kekuatan misteri apa yang ada pada dirimu,...hingga bisa membuatku kepikiran tentang sosokmu...
Nb: @X bukanlah nama akun sebenarnya :)
1. Jadian yuk? RT @miss_luph: Terlalu agresif memang tidak baik. Tapi aku tidak bisa mengontrol diriku kalau itu bersangkutan denganmu :|
2. Klo km cantik km gebetanku klo jelek km pembantuku *kabur* RT @miss_luph: Sebenarnya aku ini siapa bagimu? :|
3. Aku relaaaa jadi selir hatimuuuu eaak RT @miss_luph: -.- sudah pasti yg ke 2
4. -_-" RT @S: Biarkan @AirMata_ ini mengalir hanya untukmu RT @X: Aku relaaaa jadi selir hatimuuuu eaak RT @miss_luph
5. *paksa* RT @miss_luph: Nggak mau -.- RT @X: Aku relaaaa jadi selir hatimuuuu
Oke, itu adalah sebaris mention yang memenuhi interaction twitterku, dari seseorang yang nggak aku kenal sama sekali, pada tanggal 12 Agustus kemarin. Dia membalas twitku dengan kata-kata yang menurutku aneh..hehe
Jujur saja, saat itu aku tidak memperhatikan siapakah orang itu, dan apapun yang dia katakan.
Karena, aku berpikir dia hanyalah seorang follower twitterku yang lagi iseng saja pengen mention aku, atau mungkin sedang kurang kerjaan. Sama seperti follower cowok lain yang selalu saja mention aku dengan kata-kata ‘lagi ngapain’, ‘punya pacar?’, atau ‘mau dong minta fotomu’.
Dan aku tidak pernah menanggapi serius, karena aku anggap itu hanya sapaan bercanda.
Aku hanya menanggapi twitnya dengan balasan ala kadarnya, dan juga tidak berniat mencari tahu siapa dibalik sosok akun itu.
Hari berlalu seperti biasa, tidak ada yang special.
Sampai akhirnya saat seperti biasa aku sedang twitteran di sore hari yang cerah, tahu-tahu ada akun yang membalas apa yang aku twit.
Oke, itu bukan hal yang aneh. Setiap hari pasti ada followerku yang balas twit aku, entah itu cowok atau pun cewek.
Lalu, ada apa?
Yang bikin aku langsung menyorotkan perhatianku pada lelaki ini adalah kalimat-kalimat anehnya yang tiba-tiba saja menodongku. “Gebet @Miss_Luph ah.”
Aku langsung mengenyitkan kening saat membaca twitnya itu. Sempat bengong beberapa detik, dan aku pikir, ah, ini orang sepertinya tipe yang senang gombalin cewek sepertinya. jadi aku cuma balas dengan emoticon “O.o”
Lalu ada sebuah akun yang mention aku dengan kalimat, “@Miss_Luph itu siapa sih?”
Belum sempat aku jawab, si lelaki aneh ini sudah menjawabnya, “Cewek cakep, tapi gw ga tau siapa.”
Aku semakin mengernyitkan kening, dan bengong sekali lagi dalam jangka waktu yang lebih lama. Aku berpikir kerasa menyusun jawaban, karena jujur saja aku benar-benar tidak tahu mau ngomong apa. Karena sebenarnya aku bukan orang yang senang menanggapin gombalan orang. Sempat kepikiran untuk mengabaikan twit si lelaki aneh ini. Tapi, entah kenapa..jempolku menyeretku untuk mengetikkan beberapa kata. “Ceweknya benar, tapi cakepnya nggak :)”
Ya…hanya kalimat itu yang kuketik sebagai jawaban.
Dan di luar dugaanku, si lelaki aneh langsung membalasnya dengan “cakep itu kan relative”
Yah…aku sempat terdiam membacanya. Entahlah…aku tidak tahu apa yang aku pikirkan saat itu. Yang jelas, jawaban itu membuatku terdiam cukup lama, sama sekali tidak tahu harus menjawab apa. Aku menatap twit itu begitu lama, dan akhirnya memutuskan untuk tidak menjawab.
Sejujurnya aku sadar, ada perasaan ingin mengenal si lelaki aneh itu saat aku membaca mentionnya. Kenapa? Tidak tahu.
Yang jelas, awalnya saat itu berpikir dia itu si lelaki aneh tukang gombal, tahu-tahu saja berubah…menjadi…dia si lelaki aneh (memang), namun bukan penggombal? Ah tidak…dia itu memang tukang gombal -__-“. Tapi aku tidak tahu kenapa aku merasa ia berbeda. Ada sesuatu yang berbeda.
Namun ada titik pada sudut hatiku yang menekanku agar menghilang rasa-rasa penasaran pada si lelaki aneh itu. Entah ‘titik’ apa itu. Titik yang menahanku untuk tidak membangkitkan suatu rasa, yang mungkin diramalkan akan menyakiti hatiku.
Akhirnya kuabaikan twit si lelaki aneh itu.
Namun si lelaki aneh ini ternyata tidak berhenti mention akunku. Aku melihat dia ada mention temannya dan membicarakan sesuatu yang tak aku mengerti. Yang aku paham hanya kalimat ‘..buat @miss_luph”
Oh ya, FYI, teman yang dia mention itu kebetulan aku kenal, walau hanya kenal lewat twitter.
Aku hanya diam membaca twitnya tidak tahu harus berkomentar apa.
Jujur saja… aku menyadari rasa penasaranku padanya. Dan aku pun sudah bisa meramalkan apa yang akan terjadi kalau aku menjabani rasa itu..
Kuputuskan untuk tetap mengabaikannya.
Namun, dia kembali mention akunku dengan kalimat yang…bisa dibilang membuatku tertegun.
“Gw capek galauin mantan mulu. Kali aja nih cewek beda..” dan temannya sempat meledeknya, “cieee…yang lagi PDKT sama @miss_luph”
Aku sempat memasang tampang -__-. Karena menurutku ini cowok menggombal banget, main gebet orang sembarangan. Aku tidak yakin kalau ia serius, maka itu aku jadi kesal. Karena aku tidak suka sama cowok yang mendekatiku cuma untuk gombalan-gombalan doang. Aku tipe orang yang senang serius menanggapi sesuatu.
Aku tetap mengabaikan twit orang aneh ini. Walau jujur saja, aku semakin penasaran, siapa sih orang dibalik akun ini.
Dia kembali mention aku, minta fb, WA, YM, atau sejenisnya.
Aku kembali mengernyit saat membaca tulisannya itu. Sempat aku menimbang-nimbang apakah sebaiknya aku memberikan apa yang ia minta?
Tidakkah ini terlalu cepat? Terlebih ia bukanlah orang yang pernah mentionan sama aku, yang bisa dibilang ‘kenal’. Ia hanya lelaki aneh yang tahu-tahu menodong aku dengan kalimat-kalimat yang seolah-olah ingin kenal lebih jauh denganku. Ia hanya lelaki yang membuatku jadi penasaran dengan sikapnya.
Apa yang membuatku menimbang-nimbang?
Bukan karena aku tidak mau berkenalan dengannya, dan bukannya aku tidak mau membiarkan ia mengenal diriku. Aku hanya sedang memikirkan, apakah ia akan merubah pikirannya begitu ia nanti sudah tahu FB-ku dan chatting denganku?
Sungguh. Yang aku takutkan bukanlah sosoknya. Tapi, yang aku takutkan adalah ia akan menepis semua pikiran awalnya tentangku saat ia sudah kenal aku lebih jauh. ITU yang aku takut.
Walau ia bukan siapa-siapa,…tapi aku akan sedih kalau ia ternyata suatu saat akan merubah pandangannya tentangku saat sudah mengenalku lebih jauh.
Terkadang aku membenci twitter saat aku sedang merasakan perasaan kalut seperti ini :(
Karena…bukan satu kali-dua kali aku berkenalan dengan orang-orang tidak tahu diri di sini.
Mereka yang mengenalku di twitter selalu berpikiran terlalu jauh tentangku. Entah kenapa. Mungkin karena bunyi twitku? Mungkin mereka punya khayalan-khayalan indah saat membayangkan siapa sih sosok dari pemilik twitter ini (karena mungkin tidak pernah memasang AVA asli). Lalu, beramai-ramai minta YM dan FB….dan setelahnya bisa dilihat, mereka akan mundur teratur setelah rasa penasaran mereka terjawab. Setelah mereka lihat sosok asli di balik AVA HoaX.
Aku benci orang-orang seperti itu.
Itulah kenapa aku tidak senang kalau orang-orang yang mengenalku di twitter terlalu meninggikanku. Misalnya mengatakan ‘cewek cakep’ ‘pasti cantik deh kamu’ atau ‘aku ingin melihat wajahmu yang imut-imut..’
Aku benci kalau orang-orang di twitter menjudgeku..entah itu yang buruk atau yang baik. Karena menurutku mereka tidak berhak menjudge orang yang mereka hanya kenal via twitter, tanpa tahu sosoknya dan tidak mengenalnya langsung.
Itu kenapa…pada si lelaki aneh ini pun aku merasa takut untuk membuka diri. Rasa takut ini bukan tertuju untuknya, Tapi untuk perasaanku sendiri, perasaan sakit saat orang itu akan merubah pandangannya tentangku saat telah tahu siapa aku. Yup, yang aku takutkan bukan lah dirinya, tapi perasaanku sendiri yang aku yakini akan sakit atau mungkin hancur.
Namun…aku akhirnya tetap memutuskan untuk berbagi info tentang diriku pada lelaki ini. Aku pikir, lebih cepat ia tahu siapa aku, lebih cepat rasa penasarannya terjawab, lebih cepat ia akan menjauh (karena yang lain biasanya begitu. Cewek atau cowok, yang mengenalku di twitter dan penasaran denganku, setelah tahu siapa aku rata-rata akan berubah sikap..).
Tanpa bermaksud menyakitinya, aku iseng menjawab ‘Nggak ah, takuuttt..hehehe’.
Bukannya tidak mau berbagi info, aku hanya iseng saja bercanda menjawab seperti itu. Tahu kan bercanda? Bercanda hanya untuk agar kenal lebih akrab. Itu saja. Tidak ada maksud lain.
Rencananya aku akan memberi tahunya kalau ia bertanya sekali lagi.
Tapi…nyatanya jawabannya membuatku terpaku. Yang tadinya aku tertawa senang karena ingin bercanda dengannya… langsung berubah menjadi wajah datar. Aku agak bingung saat ia menjawab,
“Hah? Takut…”
Padahal sumpah…aku tidak bermaksud buruk atau pun menyakitinya :’(
Aku tidak menyangka kalau ia akan menanggapi kata ‘takut’ yang aku tulis.
Aku langsung bergegas menjelaskan padanya kalau aku tadi hanya bercanda. Tapi jawabannya kembali membuatku miris…dan tahu-tahu saja aku merasa sedih.
Ia berkata, ".. gpp, aku ga mau nyiptain rasa ga aman dari awal klo dari awal km dah was2 mending ga usah karna itu cuma buang waktu..”
Sedih banget rasanya baca itu..
Aku mencoba menjelaskan padanya, tapi sepertinya dimatanya aku sudah…bisa dibilang ‘takut padanya’. Ia terlihat serius menganggap kalau aku benar-benar takut untuk mengenalnya.
Sedih banget rasanya.
Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu sedih hanya karena sikap dari seseorang yang bahkan aku tak tahu siapa dia sebenarnya. Yang jelas aku jadi merasa bersalah…
Dan detik itu juga aku merasa pandanganku pada lelaki aneh ini seperti berubah, entah kenapa.
Rasa penasaranku padanya semakin menguat dan menguat, membuatku memutuskan untuk membuka akunnya dan memperhatikan twit demi twit yang dia tulis di sana.
Ada statusnya yang cukup membuatku agak miris. Aku tidak tahu apakah status-status itu untukku atau bukan.. tapi aku merasa bunyi dari status itu begitu menusuukkk.
Ada satu statusnya yang bahasa inggris yang cukup bikin aku semakin merasa sedih.
First impression is everything instead of giving worry u shud make ur friend comfy #FYI aja sih
Walau aku bego bahasa Inggris, tapi aku tahu arti dari kalimat itu.
Rasa bersalah itu semakin menguat di hatiku.
Sejujurnya ada bagian dari hatiku yang menyerukan, “Heeii.. AKU! Tenanggg... dirimu tidak bersalaaahh. Kamu kan tidak bermaksud menyakiti hatinya. Kamu kan cuma bercanda, salahnya dia yang menanggapi bercandamu dengan serius..!”
Memang iya sih… aku sempat merasa kesal sedikit padanya. Kenapa dia begitu sensitif? Nanggapi candaanku sampai serius seperti itu :(
Apa dia tidak bisa membedakan yang mana bercanda yang mana serius? Padahal sudah sangat jelas dalam kalimatku ada ‘hehehehe’nya :/
Lalu ia tidak pernah lagi mention aku. Semua seperti selesai begitu saja dengan posisi ‘mungkin’ dia yang tersakiti dan aku yang bersalah.
Sepanjang waktu aku selalu merasa gelisah memikirkannya. Tidak bisa tenang perasaan ini. Aku tidak akan pernah bisa tenang sebelum aku tahu aku dan dia baik-baik saja. Aku tidak ingin dia membenciku atau merasa aku membencinya. Aku ingin semua ini jelas.
Hi, mysteriuos guy....
Kekuatan misteri apa yang ada pada dirimu,...hingga bisa membuatku kepikiran tentang sosokmu...
Nb: @X bukanlah nama akun sebenarnya :)