Selasa, 16 April 2013

Aakk... dokter gigi again, and again!!!

Halooo... ini saya di sini yang baru selesai galau akibat dokter gigiiii T__T

Biasa lahhh.. maklumin aja.

Pokoknya aku sekarang kalau kalian lihat galau, bukan karena patah hati pastinya, tapi PASTI karena dokter gigi huhuhuh.


Haduhh bingung dah... aku nggak tahu harus pergi kemana lagi, nggak tahu harus ke dokter gigi yang mana lagiiii...yang bisa cocok sama aku dan bikin aku gak galauuu huhuhhu T_T

Ada yang mau rekomendasikan dokter gigi yang baik hati walau gigi pasiennya penyakitan dan super parah?? Kalau ada dokter gigi yang kayak gitu aku mauuu dehhh.

Kenapa? Apa bermasalah lagi sama dokter gigi yang sekarang?

Ngg... nggak sih sebenarnya. Cuman... rada nggak nyaman juga, plus sebaik-baiknya nih dokter, aku tetap saja galau nyatanya!


Memang sih senang karena gigi nggak dicabut, tapi duhh... ke dokter yang ini kok gigi selalu sakit yak?? Padahal seumur-umur kalau aku tambal gigi, nggak pernah tuh sakit, paling ngilu-ngilu dikit. Lha ini... sekali periksa pasti ada sakitnya, mana sakitnya pake maknyusss pula huhuhu T__T

Dokternya sih baik (untungnya), aku suka kok. Tapi ada beberapa hal juga yang aku nggak sreg, yang bikin perasaan rada nggak enak, tapi aku nggak tahu apa...

Yang jelas, salah satu yang aku nggak suka adalah perawatnya banyak, ada dua. Laki-laki dan perempuan. Trus ada 3-4 paramedis yang selalu standby di dalam ruangan, nggak tahu ngapain. Mungkin itu anak-anak kedokteran gigi yang lagi praktik atau apalah... soalnya setiap aku diutak-atik giginya, itu 3-4 orang termasuk dua perawatnya ngelilingin kursi astronot sambil memperhatikan lekat-lekat si dokter gigi ngelakuin apa aja ke gigiku..huhu. Kesal kan... Ya sapa yang nggak kesal, dipelototin banyak orang, pas lagi mangap dan giginya diutak-atik... :/

Iya kalau satu orang nggak apa-apa, lha ini 4-5 orang. Mana berisik lagi. Nggak berisik sih.. merekanya sih bisik-bisik doang 'psst..psst...' gitu. Tapi tetap aja bikin sebel. Berasa sedang digosipin -__-

Kadang pake cekikikan pula.

Ya udahlah biarkan mereka berkembang... maklumin aja kalau saya nya sensi, :p

Trus.... ya... apakah gigiku udah beres diobatin??

BELUM sodara-sodaraaa...

Saya harus kembali  DUA HARI lagi T__T

Ya Allah.. kapan beresnya dah... seumur-umur aku kalau tambal gigi biasanya dua kali pertemuan doang :/

Bukannya apa.. lama-lama tekor ini. Habisnya satu kali berobat kelur Rp 100.000. Ini sudah dua kali pertemuan, dah keluar dua ratus! Tapi belum ada perbaikan berarti dari gigi saya T__T

Kata dokternya gigiku masih sakit, jadi harus diobatin lagi.

Ya iya sih.. memang masih sakit.

Pertemuan pertama kan diobati, nah pertemuan kedua ini ternyata perawatan syarafnya, entah diapain... Dan itu sakitnya minta ampunnn pake gila bangetttt!! T__T

Ini adalah sakit yang paling menyakitkan seumur-umur aku berurusan sama dokter gigiii!! T__T *nangis*

Sampai detik ini aja aku masih terbayang-bayang sakitnya tadii..

Memang, sakitnya cuma pas sebagian syarafku dibuang sajaaa. Tapi ya Allah... sakitnya minta ampunnnnn T__T

Aku sampai nangisss... air mata bercucuran...

Pas dibor nggak sakit, cuma pas syarafnya diutak-atik (diambil dan dibuang kayaknya), ya Allah....

Sakitnya cuma sebentar, tapi itu jujur aja bikin aku trauma. Karena bahkan sampai sekarang rasa sakit saat itu selalu terbayang di benakku, dan itu bikin aku ada rasa takut seniri...

Iyaa... ini pertama kalinya aku NANGIS saat ke dokter gigi. Karena memang ini yang paling sakit dan sakitnya ampun-ampunan GILAA!

Dan disuruh kembali hari Jum'at?? Hanya bisa berharap sakit itu tak terulang lagi...huhuhuhuhu Dan semoga ini gigi cepat sehatttt.

Oh ya, ini hari Selasa kan? Loh, bukannya waktu tuh disuruh balik hari jum'at atau Sabtu?

Iyaa... aku baru datang hari ini, pasalnya aku salah 'dengar' atau salah 'ingat'. Dipikiranku disuruh datang hari Sabtu atau hari Minggu :/

Karena hari Minggu itu ada praktik, jadi Sabtu dipake sibuk belajar dan nulis laporan. Dan hari Minggunya ternyata praktik sampai jam 8 malam!!Hhhh... jadinya nggak bisa ke dokter. Hari Senin juga nggak bisa. Pas aku datang tadi, tuh dokter langsung nanya dengan nada (mungkin) kecewa atau marah, "Janjinya sama saya datang kapan?"

Aku hanya nyengir minta maaf dan bilang, "iya, dok.. maaf, ada praktikum..."


Halooo... ini saya di sini yang baru selesai galau akibat dokter gigiiii T__T

Biasa lahhh.. maklumin aja.

Pokoknya aku sekarang kalau kalian lihat galau, bukan karena patah hati pastinya, tapi PASTI karena dokter gigi huhuhuh.


Haduhh bingung dah... aku nggak tahu harus pergi kemana lagi, nggak tahu harus ke dokter gigi yang mana lagiiii...yang bisa cocok sama aku dan bikin aku gak galauuu huhuhhu T_T

Ada yang mau rekomendasikan dokter gigi yang baik hati walau gigi pasiennya penyakitan dan super parah?? Kalau ada dokter gigi yang kayak gitu aku mauuu dehhh.

Kenapa? Apa bermasalah lagi sama dokter gigi yang sekarang?

Ngg... nggak sih sebenarnya. Cuman... rada nggak nyaman juga, plus sebaik-baiknya nih dokter, aku tetap saja galau nyatanya!


Memang sih senang karena gigi nggak dicabut, tapi duhh... ke dokter yang ini kok gigi selalu sakit yak?? Padahal seumur-umur kalau aku tambal gigi, nggak pernah tuh sakit, paling ngilu-ngilu dikit. Lha ini... sekali periksa pasti ada sakitnya, mana sakitnya pake maknyusss pula huhuhu T__T

Dokternya sih baik (untungnya), aku suka kok. Tapi ada beberapa hal juga yang aku nggak sreg, yang bikin perasaan rada nggak enak, tapi aku nggak tahu apa...

Yang jelas, salah satu yang aku nggak suka adalah perawatnya banyak, ada dua. Laki-laki dan perempuan. Trus ada 3-4 paramedis yang selalu standby di dalam ruangan, nggak tahu ngapain. Mungkin itu anak-anak kedokteran gigi yang lagi praktik atau apalah... soalnya setiap aku diutak-atik giginya, itu 3-4 orang termasuk dua perawatnya ngelilingin kursi astronot sambil memperhatikan lekat-lekat si dokter gigi ngelakuin apa aja ke gigiku..huhu. Kesal kan... Ya sapa yang nggak kesal, dipelototin banyak orang, pas lagi mangap dan giginya diutak-atik... :/

Iya kalau satu orang nggak apa-apa, lha ini 4-5 orang. Mana berisik lagi. Nggak berisik sih.. merekanya sih bisik-bisik doang 'psst..psst...' gitu. Tapi tetap aja bikin sebel. Berasa sedang digosipin -__-

Kadang pake cekikikan pula.

Ya udahlah biarkan mereka berkembang... maklumin aja kalau saya nya sensi, :p

Trus.... ya... apakah gigiku udah beres diobatin??

BELUM sodara-sodaraaa...

Saya harus kembali  DUA HARI lagi T__T

Ya Allah.. kapan beresnya dah... seumur-umur aku kalau tambal gigi biasanya dua kali pertemuan doang :/

Bukannya apa.. lama-lama tekor ini. Habisnya satu kali berobat kelur Rp 100.000. Ini sudah dua kali pertemuan, dah keluar dua ratus! Tapi belum ada perbaikan berarti dari gigi saya T__T

Kata dokternya gigiku masih sakit, jadi harus diobatin lagi.

Ya iya sih.. memang masih sakit.

Pertemuan pertama kan diobati, nah pertemuan kedua ini ternyata perawatan syarafnya, entah diapain... Dan itu sakitnya minta ampunnn pake gila bangetttt!! T__T

Ini adalah sakit yang paling menyakitkan seumur-umur aku berurusan sama dokter gigiii!! T__T *nangis*

Sampai detik ini aja aku masih terbayang-bayang sakitnya tadii..

Memang, sakitnya cuma pas sebagian syarafku dibuang sajaaa. Tapi ya Allah... sakitnya minta ampunnnnn T__T

Aku sampai nangisss... air mata bercucuran...

Pas dibor nggak sakit, cuma pas syarafnya diutak-atik (diambil dan dibuang kayaknya), ya Allah....

Sakitnya cuma sebentar, tapi itu jujur aja bikin aku trauma. Karena bahkan sampai sekarang rasa sakit saat itu selalu terbayang di benakku, dan itu bikin aku ada rasa takut seniri...

Iyaa... ini pertama kalinya aku NANGIS saat ke dokter gigi. Karena memang ini yang paling sakit dan sakitnya ampun-ampunan GILAA!

Dan disuruh kembali hari Jum'at?? Hanya bisa berharap sakit itu tak terulang lagi...huhuhuhuhu Dan semoga ini gigi cepat sehatttt.

Oh ya, ini hari Selasa kan? Loh, bukannya waktu tuh disuruh balik hari jum'at atau Sabtu?

Iyaa... aku baru datang hari ini, pasalnya aku salah 'dengar' atau salah 'ingat'. Dipikiranku disuruh datang hari Sabtu atau hari Minggu :/

Karena hari Minggu itu ada praktik, jadi Sabtu dipake sibuk belajar dan nulis laporan. Dan hari Minggunya ternyata praktik sampai jam 8 malam!!Hhhh... jadinya nggak bisa ke dokter. Hari Senin juga nggak bisa. Pas aku datang tadi, tuh dokter langsung nanya dengan nada (mungkin) kecewa atau marah, "Janjinya sama saya datang kapan?"

Aku hanya nyengir minta maaf dan bilang, "iya, dok.. maaf, ada praktikum..."


Rabu, 10 April 2013

Dokter gigi, again!!!

Kemarin aku ke dokter gigi,...

Rencananya mau ngeposting begitu habis pulang dari dokter gigi..

Tapi ternyata... pulang-pulang aku sukses galau segalau-galaunya.

Jangankan mau buka blog, buka Twitter aja rasanya enggan dan malas-malasan..

Perasaanku itu udah persis banget kayak, "Hidup segan mati pun tak mau."

Galau malam ini beda banget deh dengan galau sebelum2nya. Masalahnya ini menyangkut gigi juga kan T_T, salah satu bagian tubuh yang mesti dijaga sepanjang hidup masih bisa menjaganya...

You know, aku punya masalah gigi karena bawaan lahir. Udahnya bawaan lahir, ditambah fktor-faktor buruk juga..

Bawaan lahir tuh, maksudnya gigiku memang terlahir dengan email tipis sehingga kalau perawatan gigi kurang baik ya bisa jadi gigi mudah keropos. 

Namanya juga aku nggak tahu kalau punya kelainan gigi, jadi selama ini aku gak ekstrem-ekstrem banget ngerawatnya. Masih sama kayak orang-orang lah, sikat gigi dua kali doang, trus jarang minum air putih (senangnya teh)..dan berbagai sifat buruk lainnya. 

Tahun lalu aku ke dokter gigi, aku disuruh minum obat penguat tulang gigi (karena gigiku termasuk tulang yg mudah rapuh), dan disuruh sikat gigi 3 kali, kalau perlu tiap habis akan! Buseett...  -_- Menurutku itu susah.. pasalnya kalau lagi di luar rumah, masa iya bawa sikat gigi kemana-mana, misalnya pas lagi makan di warung atau dimana gitu. Makanya jarang kulakukan. Aku cuma sikat gigi biasa aja, dua kali sehari.  Yah itu lah ya.. bandel.. jadinya nambah lagi deh gigi berlubang yang mesti ditambal tahun ini T__T

Aku pergi ke dokter gigi yang tahun lalu karena jujur aja aku sangat suka dan merasa nyaman dengan pelayanannya. Pokoknya nggak mau ke dokter gigi yang lain! Terlebih dokter giginya kupikir harusnya udah tahu struktur gigiku karena aku kan tahun lalu juga check up nya ke dia.  Berbekal sebotol aqua, tissue, dan tentunya katalog Oriflame (hihi), aku sama dua sahabtku pergi ke sana dengan jantung yang dag dig dug DER! Ya,... cuma aku sih yang gemetaran, mereka mah kagak -__- secara di sini yang mau dieksekusi giginya kan aku, bukan mereka huhu

Sebenarnya awalnya ermi menyarankanku untuk ke dokter gigi nya dia. Iya, jadi beberapa minggu yang lalu ermi pun sakit gigi, lebih parah dari aku giginya hehe. Dia sampai bengkak dan nangis sepanjang hari karena kesakitan. Kalau aku, selain yang kesakitan pada waktu itu, selain itu gak ada sakit yang berarti, apalagi sampai bengkak, untungnya sih..huhu.  ermi kemudian ke dokter gigi, dan dua giginya dicabut (dua geraham bawah kanan), karena memang sudah tak tertolong lagi, tinggal akar doang, mahkota giginya udah gak ada. Sebenarnya ada satu gigi lagi yang mesti dicabut, satu geraham yang sebelah kiri bawah, tapi ermi nggak mau. selain katanya lagi bokek (di dokter nya dia, cabut satu gigi Rp 75.000), belum lagi biaya pas ngobatin giginya yang sakit, katanya juga, "ntar aku makan gimana kalau semua geraham habis dicabut.." hehe.

Aku ngerti maksud ermi baik, menawarkan dokter giginya. Tapi aku karena merasa sudah suka banget sama dokter gigiku yang tahun lalu itu, so, aku menolak.  Karena tahu sendiri, aku tuh rewel banget sama persyaratan mengenai dokter gigi seperti apakah yang boleh merawat gigiku..huhu.

Pergilah kami semalam ke dokter gigi itu... Pergi jam 8 malam, kudu antri pula, karena ternyata sudah banyak pasien datang. Selama nunggu aku udah kayak orang gila sendirian stress sana-sini hehe, sampai dua sahabtku tertawa melihat ekspresiku 'yang mungkin aneh'. Berkali-kali mereka memberi semangat. Sambil nunggu, kita baca-baca katalog Oriflame hehe, 

Sampai...tiba lah giliranku, saat itu jam setengah 10. Makin DAG DIG DUG DER! >.<

Masuk, langsung ditanya, "Apa keluhanmu?"

Mungkin aku nya udah pasang muka mewek plus melas (aku nggak tahu), dokternya bilang, "Loh..kok nangis? Jangan nangis dulu..belum diapa-apain kok.." (padahal aku nggak nangis kok, takut sih iya :/)
Aku disuruh duduk di kursi astronot yang mengerikan itu..huhu

Kemudian gigiku diperiksa, ditanya, mana yang sakit? Aku kasih tahu, "Gigi atas.."

Dia lihat itu gigi, kemudian diobati.. (obatinya itu di bor plus ditambal sementara). Gak ada rasa sakit sih pas dibor dan diobati.

selesai. Dokternya nulis resep obat yg harus aku beli, obat untuk infeksi katanya. selama pengobatan, dia sempat nanya-nanya yg terkesan 'mentitath' atau 'menjudge', "kenapa giginya bisa begini? Malas sikat gigi ya?"

Nah.. INI! Ini yang selalu jadi alasanku nggak suka beberapa dokter gigi. Omongan dan cara mereka menegur itu, tidak mengenakkan. Ndanya juga tidak enak didengar. terkesan menyalahkan. Aku nggak suka dokter gigi yang menyalah-nyalahkan pasiennya. Dan aku merasa rajin sikat gigi kok. Tapi kenapa gigi bisa cepat brmasalah? Ya mana aku tahu -__-. Justru itu lah aku butuh dirawat dokter gigi dan diberi saransaran kan? Bukan malah ditanya-tanya dengan nada menuduh dan menyalahkan. Mending klau habis begitu, dia ngasih saran-saran. Nyatanya, nggak sama sekali.  Cuma bilang harus sikat gigi. Ya iya, aku juga tanpa dikasih tahu udah tahu kalau harus sikat gigi..huhu. Yang aku butuhin itu kata-kata yang menenangkan, plus saran-saran supaya gigi selalu sehat.

Di sini aku langsung kecewa banget... Dokter yang aku suka, dokter yang dkukagumi, dokter yang benar-benar kupikir telah membuatku nyaman, dokter yang sangat kupercaya... sukses menghancurkan imagenya di mata dan kepalaku.

Aku hanya diam setelah itu. Diam karena kecewa. Sempat aku bertanya-taya padanya, sekaligus ngetest ingin melihat bagaimana cara dia menjawab pertanyaanku. Aku tanya, "saya sudah sikat gigi 2 kali sehari. Aku juga sudah berhenti makan yang manis-manis. Tapi kenapa gigiku masih saja bermasalah?" (sebenarnya aku tahu, gigiku itu bawaan lahir. Emailnya tipis, jadi memang butuh perawatan extra, kalau tidak akan mudah keropos).

Jawabannya, "Hm... kenapa ya? Ya berarti cara nyikatnya nggak bersih. Ganti sikat dengan medium saja."

-__-

Ya udah lah.. aku udah kecewa banget pokoknya.  Dan sukses galau segalaunya saat dia bilang, "Nanti minum obat infeksi ini. Trus kembali seminggu lagi. Cabut giginya."

"Hah???" aku kaget. "Cabut gigi?" Masalahnya dia nggak pernah bilang mau cabut gigi pas tadi gigiku diobatin. Harusnya dia sebelum memutuskan setidaknya memberitahuku dulu, kalau gigiku harus dicabut. Masa tahu-tahu nyuruh kembali untuk cabut gigi -__-. Aku sudah bilang aku trauma ke dokter gigi justru karena cabut gigi. Aku udah ada tiga gigi yang dicabut, masa iya kudu cabut lagi?? -__-

Aku keluar ruangan dengan muka yang diam, sampai temanku bertaya, "kenapa? Dicabut giginya?"

Aku geleng kepala. Sepanjang perjalanan pulang aku banyak diamnya, asli galau gara-gara si dokter gigi T__T

Aku cerita ke temanku tentang betapa aku kecewa dan udah nggak suka lagi sama dokter yang ini. Aku kecewa karena menurutku dia sudah berubah. Dulu dia nggak seperti itu.. Bed banget. Dulu, di mataku dia sosok dokter yang lembut dan keibuan, serta cukup perhatian dengan keadaan gigiku... bukan tukang menjudge dan nyalah-nyalahin nggak guna gitu. Kenapa nggak guna? Ya krarena menurutku, gigi pasien sudah sakit dan bermasalah, disalah-salahin juga percuma kan?? Yang ada tuh dokter harusnya menenangkan pasiennya dan bantu mengobati plus memberi saran bagaimana cara merawat gigi. Struktur gigi tiap pasien itu beda-beda, dan perawatannya juga beda loh..

Aku teringat sama dokternya ermi. Ermi cerita betapa baik dan lembutnya dokternya itu. Akhirnya aku minta dia antar aku ke dokter gigi itu.

"Memang nggak apa-apa ganti dokter kalau sudah berobat ke dokter gigi yang lain?"

Aku bilang, "Ah..tak apa, deh. Coba aja dulu konsultasi."

Tadi, sekitar jam 8 malam (karena nunggu hujan reda), kita berempat, aku, Ermi, dan dua sahabatku yang lain, kak Iren dan Rina, akhirnya pergi ke dokter gigi lagi. Aku duduk gelisah di ruang antri, masalahnya suara bor dari dalam ruangan tuh terdengar sampi keluar dan aku rada penakut dengar suara alat-alat dokter gigi itu. huhuhu. Gigi jadi cenat cenut dengarnya :/

Nunggunya nggak terlalu lama, habis satu pasien keluar, aku langsung dipanggil. Dag dig dug berhadapan sama dokter baru. Dokternya laki-laki tua, sudah haji. Suaranya lembut.

"Kenapa giginya?"

Aku bilang gigiku nggak tahu kenapa. Aku pengen periksa saja semuanya, kalau ada yang bermasalah tolong diobati, gitu kataku hehe.

Dokternya suruh duduk di kursi astronot, dan dia sambil bergurau, "Tinggimu berapa? Tinggi sekali."

"172." Padahal 174 ;p hehe

"Wah..tinggi sekali. Jadi pramugari saja."

Duh.. mana ada pramugari yang giginya penyakitan, dok..T__T

Dia periksa gigiku, dan langsung tahu kalau ada gigi berlubang yang sudah diobati. Dia tanya, "Ini diobati di dokter mana?"

Aku nyengir, agak takut dan nggak enak hati karena sebelum ke sini aku sudah berobat ke dokter yang lain. "Dokter di sana.." sambil nunjuk ke arah yang kira-kira dimana letak dokter gigi itu.

dia ketawa. "Trus, kok nggak kembali ke sana lagi?" tanyanya bingung, tapi tetap mengutak-atik gigiku. Aku diam saja, selalin karena disuruh mangap juga aku bingung mau jawab apa. Dalam hati bilang, "nggak suka sama dokterya." 

Dia sempat sentuh gigiku dengan kapas... dan...MAKNYUSSS rasa sakitnyaaaaa, gustiiiiii T__T

Sadissssss...sakitnya huhu. Dia kaget aku kesakitan, tapi dia menenagkan dan kemudian mengobati gigiku. Dokternya lembt banget dan terkesan menyayangi, sama sekali tak ada tuh yang marah-marah, "kenapa gigimu begini begitu??". Dia lembut banget seperti bapak sendiri deh..

Selesai diobatin dia bilang tiga hari lagi kembali. Dia kasih obat untuk kuminum, supaya gigi nggak sakit. Aku langsung jatuh hati sama dokternya, karena benar-benar dia lembut banget dan sama sekali nggak ada ngomong macam-macam. Dia juga humoris orangnya, jadi kita nggak terlalu tegang. Cuma kali ini aku nggak mau terlalu berekspektasi tinggi deh...takit ntar jadi kecewa banget :(

Yah..sejauh ini baik lah. Hanya saja ya itu... pas disentuh pake kapas tadi ...buseeettt sakitnya mak nyuss bangettt T_T. Sementara di dokter yang sebelumnya nggak terasa sakit, padhal sama-sama diobati. Duh, nggak tahu deh... bingung T__T

Semoga aja memilih dokter gigi yang ini adalah keputusan yag tepat... hiks...

Tapi keluar dari ruangan wajahku sumringah banget..kata temanku hehehe. Ya memang sih, senyumku lebar banget..walau tadi sempat sakit pas disentuh pake kapas, tapi lepas dari itu nggak sakit sama sekali dan juga dokternya membuatku nyaman banget. 

Kata kak iren, "Ekspresimu berbeda dengan ekspresimu pas keluar dari dokter gigi yang kemarin. Kemarin mukamu kayak orang sengsara yang lagi patah hati. Kayak mayat hidup." Hahahahha... siaauuulll!! XD


Kemarin aku ke dokter gigi,...

Rencananya mau ngeposting begitu habis pulang dari dokter gigi..

Tapi ternyata... pulang-pulang aku sukses galau segalau-galaunya.

Jangankan mau buka blog, buka Twitter aja rasanya enggan dan malas-malasan..

Perasaanku itu udah persis banget kayak, "Hidup segan mati pun tak mau."

Galau malam ini beda banget deh dengan galau sebelum2nya. Masalahnya ini menyangkut gigi juga kan T_T, salah satu bagian tubuh yang mesti dijaga sepanjang hidup masih bisa menjaganya...

You know, aku punya masalah gigi karena bawaan lahir. Udahnya bawaan lahir, ditambah fktor-faktor buruk juga..

Bawaan lahir tuh, maksudnya gigiku memang terlahir dengan email tipis sehingga kalau perawatan gigi kurang baik ya bisa jadi gigi mudah keropos. 

Namanya juga aku nggak tahu kalau punya kelainan gigi, jadi selama ini aku gak ekstrem-ekstrem banget ngerawatnya. Masih sama kayak orang-orang lah, sikat gigi dua kali doang, trus jarang minum air putih (senangnya teh)..dan berbagai sifat buruk lainnya. 

Tahun lalu aku ke dokter gigi, aku disuruh minum obat penguat tulang gigi (karena gigiku termasuk tulang yg mudah rapuh), dan disuruh sikat gigi 3 kali, kalau perlu tiap habis akan! Buseett...  -_- Menurutku itu susah.. pasalnya kalau lagi di luar rumah, masa iya bawa sikat gigi kemana-mana, misalnya pas lagi makan di warung atau dimana gitu. Makanya jarang kulakukan. Aku cuma sikat gigi biasa aja, dua kali sehari.  Yah itu lah ya.. bandel.. jadinya nambah lagi deh gigi berlubang yang mesti ditambal tahun ini T__T

Aku pergi ke dokter gigi yang tahun lalu karena jujur aja aku sangat suka dan merasa nyaman dengan pelayanannya. Pokoknya nggak mau ke dokter gigi yang lain! Terlebih dokter giginya kupikir harusnya udah tahu struktur gigiku karena aku kan tahun lalu juga check up nya ke dia.  Berbekal sebotol aqua, tissue, dan tentunya katalog Oriflame (hihi), aku sama dua sahabtku pergi ke sana dengan jantung yang dag dig dug DER! Ya,... cuma aku sih yang gemetaran, mereka mah kagak -__- secara di sini yang mau dieksekusi giginya kan aku, bukan mereka huhu

Sebenarnya awalnya ermi menyarankanku untuk ke dokter gigi nya dia. Iya, jadi beberapa minggu yang lalu ermi pun sakit gigi, lebih parah dari aku giginya hehe. Dia sampai bengkak dan nangis sepanjang hari karena kesakitan. Kalau aku, selain yang kesakitan pada waktu itu, selain itu gak ada sakit yang berarti, apalagi sampai bengkak, untungnya sih..huhu.  ermi kemudian ke dokter gigi, dan dua giginya dicabut (dua geraham bawah kanan), karena memang sudah tak tertolong lagi, tinggal akar doang, mahkota giginya udah gak ada. Sebenarnya ada satu gigi lagi yang mesti dicabut, satu geraham yang sebelah kiri bawah, tapi ermi nggak mau. selain katanya lagi bokek (di dokter nya dia, cabut satu gigi Rp 75.000), belum lagi biaya pas ngobatin giginya yang sakit, katanya juga, "ntar aku makan gimana kalau semua geraham habis dicabut.." hehe.

Aku ngerti maksud ermi baik, menawarkan dokter giginya. Tapi aku karena merasa sudah suka banget sama dokter gigiku yang tahun lalu itu, so, aku menolak.  Karena tahu sendiri, aku tuh rewel banget sama persyaratan mengenai dokter gigi seperti apakah yang boleh merawat gigiku..huhu.

Pergilah kami semalam ke dokter gigi itu... Pergi jam 8 malam, kudu antri pula, karena ternyata sudah banyak pasien datang. Selama nunggu aku udah kayak orang gila sendirian stress sana-sini hehe, sampai dua sahabtku tertawa melihat ekspresiku 'yang mungkin aneh'. Berkali-kali mereka memberi semangat. Sambil nunggu, kita baca-baca katalog Oriflame hehe, 

Sampai...tiba lah giliranku, saat itu jam setengah 10. Makin DAG DIG DUG DER! >.<

Masuk, langsung ditanya, "Apa keluhanmu?"

Mungkin aku nya udah pasang muka mewek plus melas (aku nggak tahu), dokternya bilang, "Loh..kok nangis? Jangan nangis dulu..belum diapa-apain kok.." (padahal aku nggak nangis kok, takut sih iya :/)
Aku disuruh duduk di kursi astronot yang mengerikan itu..huhu

Kemudian gigiku diperiksa, ditanya, mana yang sakit? Aku kasih tahu, "Gigi atas.."

Dia lihat itu gigi, kemudian diobati.. (obatinya itu di bor plus ditambal sementara). Gak ada rasa sakit sih pas dibor dan diobati.

selesai. Dokternya nulis resep obat yg harus aku beli, obat untuk infeksi katanya. selama pengobatan, dia sempat nanya-nanya yg terkesan 'mentitath' atau 'menjudge', "kenapa giginya bisa begini? Malas sikat gigi ya?"

Nah.. INI! Ini yang selalu jadi alasanku nggak suka beberapa dokter gigi. Omongan dan cara mereka menegur itu, tidak mengenakkan. Ndanya juga tidak enak didengar. terkesan menyalahkan. Aku nggak suka dokter gigi yang menyalah-nyalahkan pasiennya. Dan aku merasa rajin sikat gigi kok. Tapi kenapa gigi bisa cepat brmasalah? Ya mana aku tahu -__-. Justru itu lah aku butuh dirawat dokter gigi dan diberi saransaran kan? Bukan malah ditanya-tanya dengan nada menuduh dan menyalahkan. Mending klau habis begitu, dia ngasih saran-saran. Nyatanya, nggak sama sekali.  Cuma bilang harus sikat gigi. Ya iya, aku juga tanpa dikasih tahu udah tahu kalau harus sikat gigi..huhu. Yang aku butuhin itu kata-kata yang menenangkan, plus saran-saran supaya gigi selalu sehat.

Di sini aku langsung kecewa banget... Dokter yang aku suka, dokter yang dkukagumi, dokter yang benar-benar kupikir telah membuatku nyaman, dokter yang sangat kupercaya... sukses menghancurkan imagenya di mata dan kepalaku.

Aku hanya diam setelah itu. Diam karena kecewa. Sempat aku bertanya-taya padanya, sekaligus ngetest ingin melihat bagaimana cara dia menjawab pertanyaanku. Aku tanya, "saya sudah sikat gigi 2 kali sehari. Aku juga sudah berhenti makan yang manis-manis. Tapi kenapa gigiku masih saja bermasalah?" (sebenarnya aku tahu, gigiku itu bawaan lahir. Emailnya tipis, jadi memang butuh perawatan extra, kalau tidak akan mudah keropos).

Jawabannya, "Hm... kenapa ya? Ya berarti cara nyikatnya nggak bersih. Ganti sikat dengan medium saja."

-__-

Ya udah lah.. aku udah kecewa banget pokoknya.  Dan sukses galau segalaunya saat dia bilang, "Nanti minum obat infeksi ini. Trus kembali seminggu lagi. Cabut giginya."

"Hah???" aku kaget. "Cabut gigi?" Masalahnya dia nggak pernah bilang mau cabut gigi pas tadi gigiku diobatin. Harusnya dia sebelum memutuskan setidaknya memberitahuku dulu, kalau gigiku harus dicabut. Masa tahu-tahu nyuruh kembali untuk cabut gigi -__-. Aku sudah bilang aku trauma ke dokter gigi justru karena cabut gigi. Aku udah ada tiga gigi yang dicabut, masa iya kudu cabut lagi?? -__-

Aku keluar ruangan dengan muka yang diam, sampai temanku bertaya, "kenapa? Dicabut giginya?"

Aku geleng kepala. Sepanjang perjalanan pulang aku banyak diamnya, asli galau gara-gara si dokter gigi T__T

Aku cerita ke temanku tentang betapa aku kecewa dan udah nggak suka lagi sama dokter yang ini. Aku kecewa karena menurutku dia sudah berubah. Dulu dia nggak seperti itu.. Bed banget. Dulu, di mataku dia sosok dokter yang lembut dan keibuan, serta cukup perhatian dengan keadaan gigiku... bukan tukang menjudge dan nyalah-nyalahin nggak guna gitu. Kenapa nggak guna? Ya krarena menurutku, gigi pasien sudah sakit dan bermasalah, disalah-salahin juga percuma kan?? Yang ada tuh dokter harusnya menenangkan pasiennya dan bantu mengobati plus memberi saran bagaimana cara merawat gigi. Struktur gigi tiap pasien itu beda-beda, dan perawatannya juga beda loh..

Aku teringat sama dokternya ermi. Ermi cerita betapa baik dan lembutnya dokternya itu. Akhirnya aku minta dia antar aku ke dokter gigi itu.

"Memang nggak apa-apa ganti dokter kalau sudah berobat ke dokter gigi yang lain?"

Aku bilang, "Ah..tak apa, deh. Coba aja dulu konsultasi."

Tadi, sekitar jam 8 malam (karena nunggu hujan reda), kita berempat, aku, Ermi, dan dua sahabatku yang lain, kak Iren dan Rina, akhirnya pergi ke dokter gigi lagi. Aku duduk gelisah di ruang antri, masalahnya suara bor dari dalam ruangan tuh terdengar sampi keluar dan aku rada penakut dengar suara alat-alat dokter gigi itu. huhuhu. Gigi jadi cenat cenut dengarnya :/

Nunggunya nggak terlalu lama, habis satu pasien keluar, aku langsung dipanggil. Dag dig dug berhadapan sama dokter baru. Dokternya laki-laki tua, sudah haji. Suaranya lembut.

"Kenapa giginya?"

Aku bilang gigiku nggak tahu kenapa. Aku pengen periksa saja semuanya, kalau ada yang bermasalah tolong diobati, gitu kataku hehe.

Dokternya suruh duduk di kursi astronot, dan dia sambil bergurau, "Tinggimu berapa? Tinggi sekali."

"172." Padahal 174 ;p hehe

"Wah..tinggi sekali. Jadi pramugari saja."

Duh.. mana ada pramugari yang giginya penyakitan, dok..T__T

Dia periksa gigiku, dan langsung tahu kalau ada gigi berlubang yang sudah diobati. Dia tanya, "Ini diobati di dokter mana?"

Aku nyengir, agak takut dan nggak enak hati karena sebelum ke sini aku sudah berobat ke dokter yang lain. "Dokter di sana.." sambil nunjuk ke arah yang kira-kira dimana letak dokter gigi itu.

dia ketawa. "Trus, kok nggak kembali ke sana lagi?" tanyanya bingung, tapi tetap mengutak-atik gigiku. Aku diam saja, selalin karena disuruh mangap juga aku bingung mau jawab apa. Dalam hati bilang, "nggak suka sama dokterya." 

Dia sempat sentuh gigiku dengan kapas... dan...MAKNYUSSS rasa sakitnyaaaaa, gustiiiiii T__T

Sadissssss...sakitnya huhu. Dia kaget aku kesakitan, tapi dia menenagkan dan kemudian mengobati gigiku. Dokternya lembt banget dan terkesan menyayangi, sama sekali tak ada tuh yang marah-marah, "kenapa gigimu begini begitu??". Dia lembut banget seperti bapak sendiri deh..

Selesai diobatin dia bilang tiga hari lagi kembali. Dia kasih obat untuk kuminum, supaya gigi nggak sakit. Aku langsung jatuh hati sama dokternya, karena benar-benar dia lembut banget dan sama sekali nggak ada ngomong macam-macam. Dia juga humoris orangnya, jadi kita nggak terlalu tegang. Cuma kali ini aku nggak mau terlalu berekspektasi tinggi deh...takit ntar jadi kecewa banget :(

Yah..sejauh ini baik lah. Hanya saja ya itu... pas disentuh pake kapas tadi ...buseeettt sakitnya mak nyuss bangettt T_T. Sementara di dokter yang sebelumnya nggak terasa sakit, padhal sama-sama diobati. Duh, nggak tahu deh... bingung T__T

Semoga aja memilih dokter gigi yang ini adalah keputusan yag tepat... hiks...

Tapi keluar dari ruangan wajahku sumringah banget..kata temanku hehehe. Ya memang sih, senyumku lebar banget..walau tadi sempat sakit pas disentuh pake kapas, tapi lepas dari itu nggak sakit sama sekali dan juga dokternya membuatku nyaman banget. 

Kata kak iren, "Ekspresimu berbeda dengan ekspresimu pas keluar dari dokter gigi yang kemarin. Kemarin mukamu kayak orang sengsara yang lagi patah hati. Kayak mayat hidup." Hahahahha... siaauuulll!! XD


 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template