Kamis, 01 Mei 2014

Balasan untuk Artikel Kecaman 'Kau yang Berasal dari Bintang'








Hahahaha... kenapa ya setiap aku mulai menulis blog ini, selalu yang diupdate adalah yang berbau ‘plagiarism issue’ ? ^^;

Kebetuln sih ya, bukan disengaja..hehe :)

Karena emang kebetulan sih yang mau diposting topiknya nyenggol 'plagiarism issue
 ^^;


Duhai… ini ginjal pinggang kumat lagi -_-

Padahal aku baru aja mulai ngetik postingan blog beberapa baris tadi..

Terpaksa sekarang tiduran dan akhirnya ngetik via Hape (gak ada kerjaan juga sih). Curiga kumat gara-gara aku pagi ni makan telor tiga biji, dan berminyak banyak pula (emang gak sehat). Aku lupa kalau telur itu kan protein ya…. :s

Ya sudah, lupakan soal ginjal si pinggang, kita fokus ke apa yang sebenarnya mau kuangkat dalam postingan blogku kali ini :)

Tau yang lagi ramai sekarang??

Apa hayoo?? Tebak!

Dah ramai dari kemarin-kemarin :))

Dah tahu???

Clue: hhmmmm….. berhubungan dengan Plagiarism issue gitu deh… a.ka Plagiat :))

Nah… udah tahu pasti ya??

Di twitter kemarin saat aku update soal issue ini, ada orang yang ngasih aku link ini.

Disuruh READ & SHARE!

Ya aku baca, dong….

Aku sukses mengernyitkan kening selama membaca. Satu yang kupikir, sungguh postingan nggak penting dan nggak bermutu -_-

Aku nggak menemukan sesuatu hal baru dalam tulisan itu. Yang ada justru fitnah-fitnah dan tuduhan baru. Yang menggelikannya lagi, si penulis membuat pernyataan yang absurd bikin ngakak! X))

Duhai… saya mau ketemu sama penulisnya, dong!! Siapa sih itu yang nulis artikel? Ada yang tahu??

Hmmm… nih ya, aku coba kupas beberapa isi artikelnya. Aku nggak bakal bahas soal plagiatnya, karena dah banyak banget yang ngebahas dan ngecaci maki, jadi aku tak perlu repot-repot lagi menjadi bagian orang-orang bermulut kotor itu. ^^

Intinya sih, ini sinetronnya si Nikita Willy dan Morgan, yang bertajuk ‘Kau yang Berasal dari Bintang’. Yang katanya, mengadaptasi / memplagiat drama Korea yang bertajuk “My Love from the Star” (nama lain: You Who Came from the Stars, dsb, etc). Sinetron ini sudah tayang di RCTI sepanjang 3 episode kemarin, namun mungkin karena adanya pro dan kontra bermunculan di media sosial, dan sinetron ini dihujat habis-habisan, dan bahkan ada issue plagiat yang mana SBS (pihak stasiun TV Korea) akan menggugat ke jalur hukum atas penayangan ‘meniru’ tanpa izin ini.

Hm.

Aku sih jujur aja nih ya, tak tahu sama sekali seperti apa cerita drama korea ini awalnya, dan nggak ngikutin. Tadinya aja aku nggak tahu sapa aja pemainnya.

Berita ini emang sudah kudengar sejak bulan Februari-Maret kemarin. Tapi aku nggak ambil pusing, cuma nikmatin aja ngeliatin perseteruan dan ocehan para K-poper lebay sambil makan popcorn di pojokan tempat tidur.

Tapi aku sama sekali nggak tertarik juga nyaritahu tuh drama korea, walau aku dah nebak, kayaknya bagus banget tuh drama korea sampai bisa bikin para kpoper kayak habis makan cabai satu karung. Pada kelojotan gitu soalnya.

Sampai akhirnya puncaknya kemarin, pas sinetron itu tayang perdana, meletus lah gunung merapi -,-
Dan aku nggak tahu gimana ceritanya tu sinetron bisa sampai ke telinga SBS, pastinya itu ada oknum sini yang lebih cinta si negara orang sipit daripada negaranya sendiri ngelaporin ke pihak Korea sana.
Karena, ya ampun… ini bukan pertama kalinya loh ya sinetron memplagiat drama korea. Kenapa baru pas sinetron ini dipermasalahkan?? Selama ni kemana aja?? Jelas ada unsur di balik ini kan?? :)))

Tapi ya emang faktanya pihak Indonesia salah karena dah memplagiat tanpa izin. Drama Korea itu bahkan baru aja selesai tayang di negara asalnya sana.

Kalau dari berita-berita yang aku baca sih, itu sepertinya pihak indonesia sudah minta izin secara resmi pada pihak korea, dan dalam proses/pertimbangan. Tapi indon malah udah main tayang aja.
Maaf ya kalau daku nyebutnya pihak Indonesia atau indon, karena gak tahu pasti sebenarnya siapa yang melakukan permintaan izin. Ya aku tahu sih kalau sinem*rt. Tapi ya dripada salah sebut, sensor aja lah yaaa.. bilang aja pihak indon-pihak korea. Hehe.

Tapi ya udahlah.. aku dah bilang gak mau bahas kasusnya ^^;

Aku cuma mau ngebahas isi artikel ini yang mana dah kusebut diawal.

Si penulis menggelikan yang tak kalah menggelikannya dengan isi tulisannya itu, membuat perbandingan gitu antara yang versi indon dan versi korea. Katanya indon telah mengadapatsinya dengan ‘mengerikan’ (gak perlu gue capslock ya kata mengerikannya).

1. MLFTS era Joseon diadaptasi settingnya oleh KYBDB menjadi era Batavia.
2. Karakter Do Min-joon dan Cheon Song-yi di MLTFS diperankan Morgan (sebagai Morgan) dan Nikita Willy (sebagai Vania).
3. Manajer Cheon Song-yi bernama Yeon-beom yang terkesan culun diadaptasi KYBDB menjadi manajer Vania yang kemayu yang diperankan Lucky Alamsyah!


Kok aku nggak menemukan hal ‘mengerikan’ yang dimaksud ya? -_-  Entah aku yang susah nangkap, atau si penulis yang emang dasar lebaynya amit-amit?

Aku sampai rela bangun jam 4 pagi tadi demi ngedownload sinetron ini di youtube. Karena aku nggak nonton sama sekali (baik yang versi korea maupun indo). Kemarin pas tau sinetron ini tayang, aku mau nonton, tapi kelewatan/kelupaan mulu -,-. Saking dah males mantengin TV.. hehe. Makanya akhirnya download aja, untung ada di youtube. Kalau aku mau menanggapi artikel ini, aku harus nonton dong yaa.. Ya kan? :) Untuk ngebuktiin apakah isi artikel ini bener apa bullsyit doang.. :))

And thanks anyway karena dah buat aku ngedownload and nonton sinetron ini :))) Karenaaaa….aku sukaaaa sinetronnya! Hahaha.

Huhu. Jadi pengen nonton lanjutannya. Semoga urusan dengan SBS kelar, terus lanjut tayang :)

Dengar-dengar, pada bikin petisi ya untuk perhentian tayangnya?? Ouhh... aku malah berdoa, semoga urusan kasus ini dengan SBS segera kelar dan diselesaikan dengan kekeluargaan, lalu sinetronnya lanjut tayang (tentunya dengan izin resmi) karena saya dah terlanjur pengen nonton lanjutannya yang versi Nikita Willy ^-^ *berdoa khusyuk*

Setelah menghabiskan 3 episodenya, kenyataan yang kudapat, isi artikel di kompasiana itu ternyata banyak fitnahnya. Ketahuan banget yang nulis itu otaknya berat sebelah.

Dia menulis..

Ada beberapa hal yang menggelikan dari KYBDB di luar dari adaptasi (wajib diBOLD kalimat ini :)) ):
 

1. Instrumen dalam sinetron tidak mengadaptasi dari drama MLTFS, melainkan menggunakan instrumen khas sinetron produksi SinemArt, malah jadi seperti nonton Tukang Bubur Naik Haji.

Komentarku:

Heeii.. :)
Katanya DI LUAR ADAPTASI :))
Kok masih ngebandingin dari sisi adaptasinya? Kalau emang ‘di luar adaptasi’ ya yang dibahas itu bener-bener yang di luar adaptasi, dong. Piye toh? :)) Emang berat sebelah ni otak yang nulis :))
Dan lagi lucu ya sama kalimatnya ‘Instrumen dalam sinetron tidak mengadaptasi dari drama MLTFS’. Ngarep diadaptasi. Nggak konsisten. Kan nggak suka sinetron ini ngadaptasi tuh drama. Kenapa malah ngarep instrumennya turut diadaptasi juga?? O.o Coba ya kalau beneran diadaptasi, nambah deh tuh pasti caci maki.. ‘udah cerita nyontek, judul nyontek, poster nyontek, background opening nyontek, instrumen pun nyontek. Niat banget plagiatnyaaa’. Nah lohh piye?? Senang banget sih nambah dosa :)


Opiniku:

Untuk aku pribadi, gak ada masalah sama instrumennya. Emang khas sinetron indo dan cocok aja sama ceritanya ^^


2. Panggilan “kakak” dalam dialog terkesan tidak lazim dan cenderung dipaksakan, karena dalam keseharian warga Indonesia panggilan kakak cukup dengan sebutan “kak”. Geli-geli gimanaaa gitu!


Komentarku:

Nahh… ini nih yang termasuk fitnah! Saking semangatnya ngejelek-jelekkin kali yaaa… sampai budaya dan bahasa sendiri pun dah terlupakan dari otaknya yang berat sebelah itu. Mungkin saking pengennya menggunakan ‘oppa’ ala drama drama korea gitu, jadi lupa sama bahasa sendiri! :))

Heiii… dari zaman bahasa indonesia pertama kali digunakan sampai sekarang itu ya emang manggilnya ‘kakak’ woy!

Aku aja manggil kakakku, ‘kakak’ tuh, dari zaman baby sampai mulai tuwir gini -,-

Contoh: “Kak, kakak mau kemana? Aku ikut kakak boleh ya?”

Tuh, kayak gitu. Menggelikan kah??

Oh berarti saya menggelikan dong.

And then, sama yang lain pun yang lebih tua saya pasti manggil kakak. Contoh, ke seniorku di kampus.

“Kak Marthin, ini ntar laporannya aku antar ke rumah kakak apa gimana?”

Tuh.

Ada yang salah??

Potong leher gue nih kalau orang indo gak memakai sebutan ‘kakak’!

Emang iya banyak yang juga manggil kayak ‘Kak Marthin’ ‘Kak Ina’ ‘Kak Sasa’, tapi itu juga kalau tahu nama! Kalau nggak tahu, piye??

Dan di sinetron ini, si Nikita itu pas nggak tahu namanya Morgan. Ya manggilnya ‘kakak’ dong, mau manggil apalagi? -_-

*gregetan gue sama penulis kompasiana ini*


3. Saat Vania nyaris tertabrak bus, editannya kurang apik. Aku sih berharap truk trailer beroda 8.


Komentarku:

No comment yang ini. Karena aku sendiri gak terganggu sama sekali dengan adegan itu. Biasa aja.



4. Font (jenis huruf) yang digunakan untuk poster KYBDB sama persis dengan sinetron-sinetron produksi SinemArt lain.

Komentarku:

Tadinya sih maunya no comment yaaa, karena asli gak penting banget -_-

Apa masalahnya gitu?? Gak ada, kan? Emang problem buatmu apa, kalau mereka pakai font itu? Pengennya mereka ngikut font poster si drama korea? Yakin? Ntar kamu punya tambahan bahan untuk caci maki, ntar nambah dosa yang ada *ngomong ke penulis kompasiana yang otaknya berat sebelah ini* :)


5. Dan masih banyak lagi seiring penayangan sinetron ini masih akan berlanjut.

Ada hal yang tidak ditemui dalam sinetron ini seperti halnya sinetron-sinetron lain, yakni suara hati. Biasanya ‘kan dalam setiap sinetron ada gumaman dari pemeran seperti “Lihat saja nanti! Aku akan menuntut balas!” Dalam KYBDB selama 2 episode tak ku temui gumaman tersebut.



Widihh..percaya diri banget ya waktu nulis ‘tak kutemui’ gumaman tersebut. :))

Sekarang pertanyaanku, kamu (si penulis Kompasiana yang otaknya berat sebelah) yakin udah NONTON sinetron ini?? Aku harap iya. Karena nggak fair kalau kamu menulis artikel itu tanpa menonton sinetronnya! Kamu sendiri yang nulis loh ya menyatakan bahwa sudah menonton.
Tapi aneh, kenapa gak cocok ya? Apa saking waktu nulis otakmu sudah dibutakan kebencian? :))

Kalau emang kamu nonton, kamu pasti mendapati adanya beberapa ‘suara hati’ :))

Atau perlu diingatkan??

Gak usah jauh-jauh, nonton Episode 1, deh! Lihat bagian akhirnya, sebelum Morgan dan Niki bertemu di lift, sebelum ada tulisan BERSAMBUNG. Mereka saling berbicara sendiri dengan suara hati mereka.

Perlu dikasih link youtubenya juga?? Nih! :))
 http://www.youtube.com/watch?v=6gmKL246DSQ

Nonton yaaa dari menit/detik ke 43:06 sampai habis :))

Duhai… padahal dia bilang gak menemukan suara hati selama 2 episode itu. Lha, gue nemu tuh langsung di episode 1 :))

Capek gua ngakak baca tulisannyaaa :)))

Dia bilang sinetron ini ‘menggelikan’. Tak tahunya tulisan dia jauh lebih menggelikan. Belum lagi ya, tulisan dia yang menyatakakan kalau sinetron ini BELI LISENSI dan berbagai analisa bodohnya.. Gileeee..gue dibuat ngakak! Bagaimana bisa dia buat analisa kayak gitu? Oh yaaa, mungkin aja bisa, sihhh.. karena otaknya kan berat sebelah! :)

Makanya yaaa… sebelum nulis artikel itu, cari referensinya duluuuu. Dipelajari dulu topik yang mau diangkat. Maluuu oiii kalau salahhh.

Dan ingat satu hal, untuk menjadi seorang penulis artikel, kita harus punya otak PRIMA dan berpikir/melihat dari sudut pandang objektif. Jangan cuma karena elu cinta banget sama drama korea dan benci banget sama produk negara sendiri, akhirnya ngeluarin statement-statement yang nunjukkin betapa ‘bodoh’nya elu!

Aku yaaa… aku ini pecinta drama Korea juga, loh. Banget malah. Tapi saat aku kemarin mulai dengar berita-berita negatif dan disodorin artikel kompasiana itu, gak lantas kumakan bulat-bulat gitu aja.
Aku nonton baik-baik sinetronnya untuk bisa ngebuktiin apakah perkataan orang-orang (baca: kpoper lebay) itu benar atau cuma itu ucapan berat sebelah mereka yang emang pada dasarnya punya kebencian pribadi? Dan sebelum memutuskan menulis postingan ini pun, aku baca semua berita dan tonton sinetronnya sampai habis, supaya tak salah komentar.

Dan kesimpulan yang kudapat? Emang banyak omongan negatif itu berasal dari orang-orang yang menilai kasus ini secara subjektif, bukan objektif. Jadi mereka emang dari awal punya kebencian pribadi. Entah itu sama negaranya sendiri, sama Sinetron, sama SinemArt, sama RCTI, sama Nikita Willy, atau pun sama si Morgan :)

Kebanyakan yang aku lihat sih mereka emang dasarnya benci si Niki atau Morgan :)) Jadi, kasus ini cuma tong sampah aja buat mereka untuk ngeluarin dan numpahin kebencian yang selama ini terendap.

Kalau komenku pribadi, aku juga nggak suka Nikita Willy. Nggak ngefans. Dan bosen sama dia. Morgan pun aku tak suka sama sekali.

Dan awalnya emang sebel yaahh saat para Netizen Korea mengcap kalau si Nikita Willy adalah ‘standar artis Indonesia’. Oh my God, mau pingsan rasanya.. ^^; hehe

Tapi tak suka bukan berarti lantas aku ngejelek-jelekkin Niki, ya kecuali kalau dia emang jelek. Aku suka banget sinetron Yusra dan Yumna. Itu sinetron favoritku banget sampai sampai aku nggak pernah ketinggalan barang satu episode pun waktu dulu tayang. Dan pas udah tamat pun aku bela-belain download sinetronnya (yang sebanyak seratus puluh-an lebih) di youtube. Masih ada nih ku simpan di harddisk, dan masih ditonton kalau kangen. Yang main sapa? Nikita Willy, kan? See?? :)

Acting Niki itu bagus, kok. Walau aku nggak ngefans, tapi mata dan hatiku gak buta kalau dia emang bisa acting.

Dan saat aku nonton Kau yang Berasal dari Bintang ini, acting dia gak ada yang salah. Pas aja. Dia dapet banget sama karakternya yang adalah artis menyebalkan, tapi juga kasihan karena dihujat fans-nya mulu dicyber. Aku suka gaya acting dia di sini.

Kalau Morgan, so far juga bagus banget, kok (sejauh yang aku nonton 3 episode ini ya). Sesuai sama karakternya.

Kalau ada yang bilang Morgan itu ‘datar’ kalau acting, gue tanya balik! Liat dimana ‘datar’? Katanya, liat di Cinta Cenat Cenut dulu. Waktu gebetannya direbut Raphael, ‘datar’ reaksinya. Waktu dikeluarin dari gank, ‘datar’ juga reaksinya.

*gue langsung tepok jidat di sini*

Ya terusss??? Elo maunya gimana??? Maunya Morgan mesti koprol sambil bilang WAW gitu??? Jerit-jerit karena gebetannya direbut dan ditendang dari gank??? Yang ada ANCUR. Secara karakter dia di situ kan emang tipe cowok expression less kayak Ji Hu di BBF ataupun Baek Seong Jo di Playfull kiss.

Kalau gue tanya balik, gimana kalau lo liat Ji Hu di BBF nangis kejer saat Jandi direbut Junpyo? Ancur gak tuh ceritanya? Out of character banget!

Atau Baek Seong Jo di playfull kiss jadi ngejar-ngejar O Ha Ni dan ngemis-ngemis cinta pas Ha Ni akhirnya ngedate sama temannya? Gimana? Pingsan gak lu kalau liat adegan begitu? Pasti pingsan! Karena Baek Seong Jo yang mestinya cool kok jadi begono.

Sama! Morgan juga! Di Cinta Cenat Cenut kan karakternya ekspression less. Emang gayanya dia ‘datar’. Kalau dia ‘ngakak’, and over reaction lainnya, justru gue yang bakal kejang-kejang pas nonton -_-

Jadi, menurutku gak ada yang salah dengan Nikita Willy dan Morgan saat memerankan sinetron ini. BAGUS. (walau aku tetap mau pingsan kalau ingat Netizen Korea ngecap Nikita Willy adalah standar artis Indonesia huhu, padahal mereka nggak tahu masih banyak kok yang lain di atas Nikita Willy).

Kalau masalah Nikita Willy dan Morgan gak bisa nandingin si pemain drama Korea, jawabannya... ya iyalaaaah, masa ya iya dong! -_-

Mikir aja gitu, mereka kok dibandingin sama bintang korea yang berkelas gitu? Ya kebanting abis lah! Belum lagi kalau yang ngebandingin adalah orang-orang nggak berpendidikan (yang emang dah kadung dari awalnya benci sama Niki dan Morgan, dan mungkin benci sama negaranya sendiri :p).

Ya nggak usah dibandingkan makanya!

Aku nggak ngebandingin sama sekali. Saat nonton sinetron ini, aku benar-benar mandang 'sinetron' ini. Gak mandang si drama Korea. Kenapa? Supaya aku gak nilai subjektif. Dan berhasil, kan? Aku sukaaaa sama acting mereka sejauh ini.

Sama aja lah kasusnya kayak Hana Kimi yang diadaptasi Korea jadi To the Beautiful You, dll. Kalau mandang To The Beautiful You aja, jelas acting Choi Minho dan Sulli f(x) dah bagus. TAPI, kalau dipaksa bandingin sama Hana Kimi Jepang, ya jelas kebanting!!! -,,- Langsung oh-my to the GOD banget..! Jauuuhhhh. Minho jauuuhhh banget dibanding Oguri Shun. Sulli juga lewatttt dari Horikita Maki. Apalagi yang jadi Nakatsu! Duhh...habis dia klepek-klepek dibanting habis-habisan sama Ikuta Toma!!

Begitu juga drama Playfull Kiss. Dilihat 'pribadi', Baek Seong Jo itu udah kerennn banget. TAPI kalau mau dibandingkan  sama it start with a kiss (Taiwan), dan Itazura Na kiss (Jepang), baahhh... jauhhh amatt yee! Mati kelindes tuh Baek Seong Jo dilewati Irie Naoki dan Jang Je Su -,,-

See?? Jangan sekali-sekali ngebandingin! Jelas emang beda levelnya!

Hm...wait, kayaknya ada yang ketinggalan nih dibahas... *mikir sejenak*

Oh Iyaaaa...

Ini...

Gini ya... walau saya tak suka Nikita Willy dan Morgan, bukan fans mereka (tapi bukan haters juga), saya tetap panassss membaca sebagian besar komentar Netizen Korea yang sudah ditranslate! Semoga aja itu yang translate benar, jadi saya tak dosa karena sudah murka begini pada mereka.



O-MY-to the-GOD banget nggak sih bacanya?? -__-"

Okay... Saya ini suka Korea. Dua suami saya orang Korea, Suami pertama Lee Taemin member SHINee, dan yang kedua Cho Kyuhyun member Super Junior. Oke abaikan. But, I can't accept this statement. Their statements about my country! I love Indonesia more than Korea!

Oke, saya akui, dalam kasus ini kita salah. Dan mereka memang berhak berkata seperti itu dengan 'jahatnya'.

Tapi.... apa mereka tidak berkaca sedikit setidaknya, sebelum bicara?

Mereka terlihat terlalu mendewakan actor dan actess mereka.

Oke, dari sisi positif itu sangat bagus. Saya salut sama mereka. Karena mereka BANGGA dengan aktor dan artis mereka, bangga dengan karya mereka. Tak seperti kita. :) Kita patut meniru hal ini kalau memang ingin menjadi negara maju seperti mereka!

Tapi di sisi lain.. agak nggak bisa diterima juga. Ini kasus plagiat. Tapi mereka sampai rasis gitu. (Walau iya sih dari dulu aku sudah tahu kalau orang Korea itu Rasis terutama yang setipe kayak kita ini. Mereka tak suka orang kulit sawo matang, apalagi yang itam *maaf* kayak India dan Timor-timor. Kasian ya Korea untuk sifat mereka yang satu ini ^^;)

Mereka tidak berkaca... bahwa mereka sendiri pun BANYAK meniru drama Taiwan, Jepang, dll. Ini lepas dari plagiat ya. Aku tahu mereka pasti beli lisensinya, kok. TAPI yang aku bahas bukan itunya. Melainkan perihal menirunya. Seperti Playfull Kiss yang adaptasi Itazura Na kiss, To the Beautiful You yang dari Hana Kimi, (waduh aku nggak bisa ingat judul lain, lagi buru-buru ngetik soalnya, mau ada urusan -,-) Yah pokoknya gitu lah.

Lihat aja drama-drama yang mereka tiru/adaptasi. APAKAH mereka lebih baik dari yang aslinya??

NGGAK.

Nggak sama sekali.

JAUH!

Seperti yang sudah kusebutkan di atas sana.. Pemain mereka KEBANTING abis! Choi Minho yang guanteng poll sekalipun gak bisa nandingin kharisma Oguri Shun!

Bahkan, sekalipun drama Taiwan/Jepang yang mengadaptasi Korea, misalnya kayak drama Korea You are Beautiful, yang kemudian diadaptasi oleh Jepang dengan judul yang sama..apakah lebih bagus versi Korea yang asli?

NEHI!

Tidak sama sekali!

Jauuuhhh lebih bagus yang ngeRemake (versi Jepang)!

Korea selalu kebanting kalau diadaptasi maupun sebaliknya.

Jadi, saat baca koment-koment mereka di atas yang menjelek-jelekkan tiruan versi Indonesia, merasa pemain mereka itu paling TOP sedunia dan acting terbaik.. huh...  apalagi komentar ini:

"Tidak peduli negara apapun membuat ulang drama ini dan menggunakan aktor siapapun, untuk menyaingi krakter Do Min Joon dan Cheon Song Yi yang asli sangat lah sulit."

"Versi Korea tetaplah yang terbaik."

Okayyy..... we'll see! Jadi gak sabar rasanya nunggu Jepang mengadaptasi drama yang satu ini -_- Apakah benar negara APAPUN tak ada yang bisa menyaingi? Dan versi Korea yang terbaik? We'll see!



14 komentar:

  1. aku sama sekali gak ngerti cerita film yg KYBDB ataupun yg korea nya. tapi aku jd emosi ngeliat tulisan yg di kompasiana itu -__-

    tapi aku jadi ketawa-ketawa sendiri ngeliat tulisan kamu kak hahah apalagi sebutan buat 'si penulis Kompasiana yang otaknya berat sebelah' xD hahaha

    lagian, kenapa mereka gak anggap aja ini film My Love from the Star versi Indonesia nya? ya gak? sama aja kayak film China yang judulnya 'Meteor Garden' kan ada versi Korea nya yang judulnya 'Boys Before Flower'? ya gak? -____-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejujurnya, pihak Indonesia memang salah, dear :) Mereka memang memplagiat drama Korea itu. Jadi sulit juga kalau mau menganggap atau menyamakannya dengan drma China/Jepang yang juga sering mengadaptasi Korea. Karena mereka membeli lisensi resminya. Kalau Indonesia kan terbukti menjiplak secara gak resmi.

      Cuma, aku menulis postingan ini dengan mengenyampingkan kasus plagiatnya karena bukan itu yang mau kubahas. Aku hanya mengkritik balik artikel kompasiana itu yang sepertinya si penulis kurang 'riset' dan main asal ngejeplak aja saat nulis ^^; Itu yang buat aku kesal.

      Hapus
    2. my lover@ bener tu,... apa penulis artikel kompasiana sudah nonton flm yang korea gan...???
      sebenarnya indonesialah yang jiplak secara tidak resmi,...

      Hapus
  2. Gimana kalo kamu nonton yang versi korea nya juga? aku gak bela korea sih.. tapi berhubung itu drama naik daun banget naik lejit ampe seluruh asia jadi emang masyarakat pasti lebih condong kesana, dan kalo kamu udah nonton versi korea nya pasti kamu hafal banget sama percakapannya, emang sih gak 100 persen sama tapi > 80% SAMA BANGET. dan MUNGKIN mereka emang gak setuju karena sama sekali belum ada pernyataan dr SBS apalagi cerita dan skenario sinetronnya "Serena Luna". Kasihan yg penulis asli udah punya ide percakapan, sifat, ampe latar tempatnya dibuat dengan rapi menjadi drama tapi malah ditampilin nama orang lain. Saya juga sebenernya malu sebagai warga Indonesia, jadi hinaan ampe bawa negara juga. tapi setelah saya nonton sinetron tersebut, dari kata-kata percakapannya sama bangeeeeet. gimana orang mau memaklumi itu versi indonesia kalo ampe percakapannya >80% sama :"(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, iya bener.. Kamu gak perlu bela Korea, kok ^^' Kan untuk kasus plagiatnya, memang kita dari pihak Indonesia yang salah. Dan memang patut disalahkan. Sinetron itu memang plagiat 'plek' banget, dan tanpa izin pula.. Itu yang kusayangkan. Yang (menurutku) lebih 'bodoh'nya lagi.. diplagiatnya saat drama itu baru banget tamat di negeri asalnya sala dan masih 'hangat-hangat'nya di kalangan kpoper. Jadi.. yah itu resiko kalau mereka dikecam habis-habisan sama para kpoper.

      Cuma yang aku sayangkan itu banyak yang mengecam di luar konteks. Ada yang menghina fisik si pemain lah (baca: Nikita Willy dan Morgan), dan hinaan-hinaan lainnya yang malah seringnya tak berdasarkan fakta yang ada (termasuk seperti yang ditulis si penulis kompasiana itu). Itu yang aku tak suka... Aku harap mereka belajar mengkritik sesuai konteksnya dan berlandaskan suatu fakta yang logic.

      Aku sih berharapnya sinetron itu lanjut tayang dengan (tentunya) izin resmi. But i knoe, sepertinya itu sudah tak mungkin lagi.. :)

      Hapus
  3. Katanya cinta indonesia more than korea....tp nulis indonesia pake kata "INDON" itu bahasa ejekan dr negara tetangga non..... :-|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh gitu.. Maaf, aku sama sekali tak tahu awlnya ^^;

      Waktu menyebutkan kata itu, aku sama skali tak brpikiran/bermaksud buruk atau apa.. Itu murni hanya untuk mempersingkat kata saja :)

      Kata Indon itu sudah lama aku dengar dan sering diucapkan orang-orang di luar negeri (bukan hanya Malaysia) kalau mereka mau menyebut orang Indonesia :).

      Jadi, entah Indon itu sbuah ejekan atau bukan, aku rasa itu tergantung persepsi masing-masing orang. Kalau aku sih menganggapnya itu hanya untuk mempersingkat sbutan aja, seperti bagaimana kita menyebut Malay untuk orang Malaysia atau sebutan Aussie untuk orang Australia. :)

      Hapus
    2. Indon itu bukan sebutan untuk Indonesia. Tapi untuk orang Indonesia. Bangsanya :)

      Kalau menyebutkan negaranya (Indonesia), aku tetap slalu menulis lengkap 'Indonesia' kok :)

      Hapus
  4. kalo Indonesia emang sering menjeplak dr dulu dan kenapa baru disebar2in sekarang yaa mungkin masyarakatnya sendiri udah "muak" dengan penjiplakan terus, dan satu hal lagi, drama You Who Came The Star itu baru2 aja tamat, dan ratingnya di korea, streaming, dan di asia tinggi banget jadi ga salah kalo emang kabar penjiplakannya terkenal sampe menyebar di Asia. kalo saya sih mikirnya mgkn masyarakat Indonesia nya sendiri udah bosen liat penjiplakan yg dilakukan trs menerus apalagi drama naik daun dan baru tamat, mungkin salah satu faktor meledaknya kasus ini.
    kalo saya pribadi saya gak membenci "pemain sinetron" tsb, saya hanya menyayangkan, dimanakah tugas tim kreatif, skenario, dan cerita sampe2 karena mereka negara kita habis dihina. Kalo negara korea marah wajar, kita juga kan, batik mau di"klaim" Malaysia pasti kita juga meledak. anggap saja drama itu juga seperti itu, saya tdk membela korea hanya saja merasakan jika hak milik kita di jeplak, tentu tdk enak bukan?
    mungkin dengan dihentikannya sinetron ini dan mendapat kritik yg keras bisa membuat pelajaran bagi dunia pertelevisian kita utk membuat cerita yang bukan diperankan artis2 yang top tp ceritanya jg murni karya tim skenarionya.
    Kasian kan kalo kita terkenal dgn negara yg menjiplak, kasian juga artis kita jadi bahan ejekan dan hinaan padahal mereka hanya menjalankan pekerjaan mereka. jgn sampe tragedi ini terulang, krn berita kemarin masuk koran hingga ke China, Korea, Filiphina.
    utk masalah jiplak menjiplak, atau kualitas negara yg meng-remake lebih bagus daripada yg asli itu saya kurang setuju, ya namanya jiplak itu adalah tindakan yg tidak benar, kembali ke masyarakat yg menilai, jadi sejujurnya saya jg tidak setuju korea menjiplak jepang atau jepang menjiplak korea, terserah mereka krn itu urusan mereka, yg jadi urusan kita adalah kita sebagai masyarakat Indonesia seharusnya tidak mendukung perbuatan tersebut dan memang tidak sepantasnya untuk dilakukan. masalahnya disini adalah bukan membela negara kita atau negara orang tapi membela mana yg benar dan menghindarkan mana perilaku yg salah :)

    BalasHapus
  5. Kalo kamu liat drama koreanya sama sinetronnya, km pst bakal ngerti dmna mengerikannya. Sampai dialog per katanya saja sama. Bnyak sinetron yg plagiat drama korea , tp gak separah ini :)
    Orang2 yg pd menghujat itu krn mrk sdh ntn drama korea yg asli , smw ny njiplak mulai dr setingan kamar smpe kostum.
    Snetron indonesia sbnrny bs bagus juga kok..asal d garap dg serius,
    Klo sy sih ckup dg tdk ntn sinetronnya lg stlh yg epsd prtma..biar ga naikin rating. Kalo ratingnny tinggi pst d panjang2 in.

    BalasHapus
  6. Iya,aku sudah nonton habis kok drama Koreanya (dah lama, dari bulan lalu) ^^

    Dan emang kalau kita meng-compare,ya akan terlihat sangat mengerikan.. Karena kita semua tahu sendirikan kualitas sinetron Indonesia sendiri gimana, hahahah :)

    Jadi ya emang sebaiknya sih sinetron ini ditonton buat entertain aja :) (karena sekalipun gak mau, toh kita akan tetap membandingkan dua versi ini).

    Tapi,, ya please, jangan disebut plagiat atau njiplak 'lagi'. Karena kan mereka (sekarang) dah beli lisensinya, dan dapat persetujuan dari SBS. Kenapa pada masih ngatain plagiat? Dan sekalipun mereka mau njiplak 100% atau gak, ya nggak masalah, sudah diizinkan SBS kok :) (tapi setauku gak mirip 100%, ada adegan yang ditambah dan ada yang dihilangkan. Ada banyak adegan yang dibuat berbeda. Coba aja nonton). Yah, sama aja kayak Meteor Garden yang dibuat versi Jepangnya 'Hana Yori Dango', dan BBF drama Korea. Atau Itazura Na Kiss yang dibuat versi Taiwannya 'It started with a kiss', dan kemudian versi Koreanya PlayFull Kiss.



    Bener banget!! Aku setujuuu, sebenarnya Indonesia mampu buat sinetron bagus kalau saja mereka gak mikirin RATING. Mereka terlalu mendewakan rating, jadinya kayak bergantung pada rating gitu. Coba kalau mereka fokus serius pada ceritanya aja dan segala tetek bengek syutingnya. Disusun bener-bener dan dirancang plot ceritanya baik-baik (supaya gak jadi bertele-tele nantinya). Setting juga jangan dibuat sembarangan, harus digarap serius. Karena setting sangat mempengaruhi ketertarikan penonton juga. Urusan rating belakangan. Toh, insyaAllah kalau emang sinetronnya bagus, bakal bagus juga ratingnya. (walau emang berat sih.. karena orang Indonesia memang sudah terlanjur gak menghargai sinetron mereka sendiri, jadi mungkin akan agak sulit buat stasiun televisi membuat sinetron bagus yang bisa disukai penonton Indonesia).

    Karena pernah beberpa pihak stasiun TV membuat sinetron pendek yang digarap serius (gak kacangan gitu), contohnya aja Laskar Pelangi the series. Itu kan sebenarnya termasuk bagus (beda banget dari sinetron alay kebanyakan, settingnya juga digarap serius), tapi nyatanya apa? Ratingnya anjlok. Gak ada yang suka, gak ada yang nonton. Malah sinetron-sinetron alay yang merajai rating. Nah loh? Bagaimana stasiun TV akhirnya gak pada berpikir, 'buat sinetron alay aja deh, banyak yang nonton soalnya'.Jadi, pusing, kan?? ^^;

    Satu lagi kekurangan mereka. Mereka takut banget merasa 'rugi'.Ogah mengorbankan 'budget besar' gitu. Jadi deh sinetron alay itu settingnya pada ...yah..gitu lah.,,,

    Kalau saya tentang Sinetron Kau yang Berasal dari Bintang ini, saya tetap nonton sih. Karena saya selalu suka nonton sinetron atau drama yang dibuat remake alias other versionnya. Pengen lihat aja, seperti apa yang versi Indo ini. Karena adegannya ada yang dibuat berbeda gitu. Yah semoga aja Indonesia nggak membuatnya menjadi lebih buruk ^^; hahaha

    BalasHapus
  7. Tertidak masuk akal 2k14. Kalo kamu belom nonton drakornya, gak seharusnya kamu nulis ini. Sama aja anda menjudge suatu hal tanpa tahu apa yang anda hujat. Kata kamu sih ya beli lisensi dari SBS, buktinya? SBS malah nuntut pihak PH si KYBDB (http://m.kapanlagi.com/showbiz/asian-star/sbs-siap-tuntut-kau-yang-berasal-dari-bintang-karena-plagiat-c6eb0b.html) walau ujungnya baikan. Kalo belipun kok sejak kontroversi itu gak kedengeran lagi? Duh kamu tuh mau menghina tapi nggak tau apa apa soal apa yang kamu ejek, lucu deh :) yang nonton drama Korea itu sebutanya bukan Kpoper. Lagipula kalo kamu nyebut "Kpoper"pun harus pake S karena itu ga cuma 1 orang. Kpopers sama KDramaLs beda lho ya. Kpopers itu untuk penyuka musik popnya (beda sama yang suka KHiphop), KDramaLs penyuka dramanya (well saya penikmat KHiphop, Kpop dan Kdrama sejak 8 tahun lalu) Sekali jiplak sih jiplak aja :) orang yang ep 1-3 ditayangin dgn nggak pake lisensi apapun itu. Lagipula yang penulis Kompasiana itu bilang bener kok, sesuai fakta. Kamu yang mengelak-mengelak aja wkwkwk. Cantumin dan tag si penulis kompasiana kalo kamu punya nyali adu argumen sama dia. Dia berbicara fakta kok, apa yang ada direalitanya.

    Cie fansnya Kau Yang Berasal Dari Bintang bela belain mati-matian nyatanya dipasaran nggak laku :p kalo kamu sebut versi indonesianya, ya seharusnya dari ep 1 PHnya ke SBS. Lol menutup fakta.

    BalasHapus
  8. Halo apa masih ada adminnya? Udh 5 tahun yang lalu

    BalasHapus

Lalu, apa pendapatmu tentang ini? :)

 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template