Sabtu, 18 Oktober 2014

Hm.. kali ini kasih judul apa ya enaknya? FOR YULI PRITANIA aja, deh!

Masih ingat Yuli Pritania? Salah satu penulis yang mengawali 'karir'nya lewat blog. Dia dulu seorang blogger yang cukup aktif, dan penulis fanfiction. Aku pernah membahasnya di sini dan di sini. 

Sudah lama ya sejak terakhir aku menulis postingan tentang dia :)

Awalnya aku pikir dia sudah berubah loh.. karena sejak terakhir itu, aku mulai melihat sikap dia berubah gitu. Dia menjadi agak ramah, dan cukup menyenangkan (kalau yang aku lihat dari cara ia berinteraksi di semua akunnya yaa). Aku sampai senang sendiri lihatnya, merasa.. wah.. ia sudah mulai ramah. Bagus lah. dalam arti positif, yang maksudnya aku memang benar-benar senang karena dia berubah menjadi lebih baik. Sampai... DOENG! waktu aku membaca postingannya di fanpage dia beberapa waktu lalu... aku langsung menarik pujianku itu. Tarik! Ternyata dia sama sekali belum berubah.. :) Hahaha.





*geleng-geleng kepala*

Eike yang bukan fans atau pembaca setianya aja lumayan terapi syok baca tulisan ini... tak tau lah gimana perasaan penggemarnya ^^;

Maksudku, emang gak bisa ya itu dia menegur dengan bahasa yang lebih halus?? Perlu ya dengan cara yang begitu?

Sampai ada yang menegur langsung, dan saya tepuk tangan! Karena yang menegur itu hampir mengutarakan seluruh kata-kata yang ingin saya sampaikan langsung ke Yuli.


Pengen cium banget yang negur itu! :* Pemikiran kita sama! Bener!

Aku pun juga... Yuli Pritania ini adalah satu-satunya Author, dan Author pertama yang saya temui begini. Mungkin author lain ada yang juga lumayan jutek (saya kenal beberapa), tapi yang searogan dan sekasar Yuli ini ya baru dia ini. Author-author jutek yang aku kenal selama ini walaupun jutek, tapi berkelas. Mereka jutek pada tempatnya, pada orang-orang yang tepat (alias bukan pembaca mereka, tapi sama oknum lain yang bersalah, seperti kalau ada yang memplagiat, menghina, dll). Tapi tak pernah kutemui author yang mencak-mencak hanya karena mengaku kesal diberikan pertanyaan-pertanyaan bego sama pembacanya. Hm.. gimana ya menjelaskannya... Ya seperti yang Yuli tulis itu lah. Baca saja sendiri.

Emang perlu sampai segitunya ya? Kalau aku misalkan yang jadi pembaca setianya, aku pasti sakit hati dan il feel berat sama dia. Dia kan bisa aja mengabaikan semua pertanyaan yang dianggapnya pertanyaan tolol itu. Nggak perlu pakai nulis teguran kasar begitu.

Penulis sekelas Orizuka, Stephenie Meyer, J.K Rowling, dan lain-lain aja gak ada tuh yang mencak-mencak walau ditanya pertanyaan-pertanyaan yang levelnya setolol apapun, tetap menjawab baik-baik. Gak ada tuh mereka ngomong, "GAK BISA BACA YA? KAN SUDAH DISEBUT BLABLABLA! BUDAYAKAN MEMBACA! etc" -_-

Aku akuin memang banyak masyarakat yang punya sifat ngeselin gitu, males banget baca, jadi hal-hal yang sepatutnya tak perlu ditanya lagi, tetap aja ditanya, padahal sudah jelas-jelas diumumkan sekian sekian sekian, tapi tetap ditanya lagi, ditanya lagi. Tapi ya kan cukup abaikan aja kalau emang benar-benar jengkel dirongrongi pertanyaan itu, toh kalau diabaikan juga mereka ntar nyari tahu sendiri. Atau kalau mau jawab, ya jawab aja, "Sudah ada diterangkan kemarin. Coba dibaca lagi ya FP-nya.. scrool ke bawah :D". Kan lebih enak didengar. Apa salahnya kasih emot satu dua biji ":)" ":D", gak susah kan?

Kayaknya dia emang bangga banget sih megang gelar 'author terjutek/tersombong'. Dan teteeupp.. kalau ditegur, dia nggak bakal ngegubris. Karena orangnya emang keras, nggak terima saran kritik, merasa paling bener sendiri. Kalau ada yang kritik/negur baik-baik, dia nggak merasa salah, dan akan balik nyalahin yang negur. Pernah ditegur Ilana Tan waktu itu, dia malah bilang 'harusnya Ilana Tan nggak perlu sombong..', aku lupa persisnya dia ngomong apa, tapi pokoknya dia nggak terima gitu ditegur Ilana Tan, dan menurutnya Ilana Tan harusnya nggak perlu merasa 'tinggi', harus tetap 'merendah', hanya karena ia penulis novel best seller. Dalam hatiku: lah.. nggak ngaca opo dia? Dia bisa bilang begitu tentang Ilana Tan, lah, sendirinya sendiri? Nggak nyadar dengan kesongongannya?

Dan harusnya dia bisa metik pelajaran dari situ. Baru ditegur dan disongongin Ilana Tan 'sedikittttt' aja, dia sudah berasa il-feel/ilang respect kan sama Ilana Tan? Harusnya ya dia juga jadi tahu kalau para pembacanya akan merasakan hal yang sama juga kalau dia berlaku 'songong', dan berkata 'kasar'.

Tapi walau begitu, masih ada aja reader yang membelanya, sih.. :)




well... Nggak bisa sepakat sama 'pembelaan' mereka. Menurutku itu cuma 'pembenaran' aja, untuk membenarkan sifat 'buruk' Yuli.

Jangan nayam-nyamain Yuli sama author lain? Siapa yang mau nyama-nyamain? Kita kan cuma menegur. Mengingatkan, bahwa kalau sudah jadi public figure itu ya sadar diri aja untuk jaga sikap.

Apa salahnya sih emang bersikap ramah? Nggak bayar, juga, kan?

Penulis-penulis lain itu mungkin saja banyak yang karakternya lebih buruk dari Yuli ini (mungkin saja loh ya), tapi kalaupun mereka ditodong pertanyaan-pertanyaan yang Yuli keluhkan itu, ya mereka memilih mengabaikan. Ngapain juga diladenin, kalau hanya untuk marah-marah?

Bahkan nih ya.. DARIPADA bikin seuntaian kalimat 'judes' itu, namun para reader labil masih tak paham-paham juga, kan mending bikin kalimat singkat aja. "Buat yang menanyakan segala blablablabla, bisa scroll fanpage ini yaa. Sudah ada penjelasannya / sudah dijelaskan kok kemarin, lengkap :) Jangan tanya-tanya lagi ya, kan kita harus budayakan membaca ^^"

Itu kan singkat, enak dibaca, dan masuk ke kepala kita. Kalau baca itu, pasti langsung paham. Ngapain bikin kata-kata panjang lebar dari 1-6, dengan bunyi yang kayak tak pernah belajar tata krama  gitu -,-

Dan Yuli ini kayaknya jadi tersadar juga sih dengan teguran yang ia terima, karena ia langsung menambahkan sedikit kalimat (walau tak mengubah image dia semakin baik). Ia menyunting postingannya itu setelah ditegur Suzan Yunaznal. 

Awalnya, (sebelum Suzan Yunaznal komentar), postingannya begini penutupnya:






Nah.. coba lihat dengan yang sudah ia sunting di atas (nunjuk gambar paling pertama), ada yang beda kan di penutupnya? Iya.. sebelum ditegur, penutupnya seperti ini.. *nunjuk-nunjuk gambar di atas paragraf ini*, tapi setelah ditegur, ia edit postingannya, menambahkan kalimat :


Dan saya bikin postingan ini untuk mengingatkan, karena kalau diabaikan saja ini akan terjadi lagi dan lagi. Kalo saya lagi-lagi diabaikan ya terserah, jangan marah kalau saya juga mengabaikan komentar-komentar 'salah' kalian.

Komentarku, hm... apa ya.. Ya tetap dia salah, haha. Postingan untuk mengingatkan, tapi dengan cara yang buruk. Mengingatkan itu boleh, dan saya setuju untuk bagian yang ini. Tapi, teteeup.. tata krama, segala sopan santun, dan keramah-tamahan.. pokoknya yang berbau attitude, itu juga jangan diabaikan. Jangan cuma karena lu merasa lu seorang author yang punya banyak penggemar dan ditunggu-tunggu bukunya, jadi bikin lu merasa berhak untuk arogan (walau dia nggak mengakui dirinya arogan sih, whatever lah ya). 

Yang lebih lucunya lagi, dia bilang dirinya diberi julukan arogan dan pemarah, yang menyebabkan dia seperti itu siapa? Pembaca. Dia mengambing hitamkan pembacanya untuk sifat buruknya itu X)) *di sini gue ngakak*. Ridiculous. Kelakuan kelakuan sendiri, attitude attitude sendiri, sifat sifat sendiri, malah nyalahin orang -_-

Baru juga PULUHAN kali digituin pembaca, nah penulis lain sudah ratusan kali, bahkan sampai sudah tak bisa dihitung kali ngalamin yang begituan, tapi mereka ya santai mamen.. kagak rempong. Abaikan saja pertanyaan-pertanyaan tak penting, cukup jawab yang dirasa perlu dijawab saja. Nggak usah pusing mikirin kenapa banyak orang memberikan pertanyaan tak berbobot. Atau karena dia penulis baru kali ya, baru ngerasain punya buku, jadi masih terapi shock gitu ngerasain jadi penulis yang diserbu jutaan pertanyaan kapan terbit bukunya? Pffft. Masih kikuk berarti, belum profesional.





Tapi, yang lebih tak paham lagi, ada saja seekor dua ekor reader yang masih membenarkan sikapnya, membelanya, walau masih kalah banyak dengan yang sepakat dengan akun Suzan Yunaznal itu. Buktinya, 30-an orang nge-like komentar dia, berarti setuju dengan kata-katanya, dibandingkan yang membela. Jadi, Yuli mau bagaimana sekarang? Mau mempertahankan sifat jeleknya itu?

:)

Cuma bisa bilang, menunduk lah sedikit.



2 komentar:

  1. Astaga, aku nggak nyangka ada yg sepaham sama aku soal yuli pritania ini. Awalnya aku tahu si yuli itu pas baca review novel-novel keren buat belajar dari kritikan2 pedas yang ada di sana. Eh muncul nama si yuli yang suka mencaci maki dan menghina karya penulis lain. Awalnya kukira cuma satu doang, eh ternyata banyak banget novel penulis terkenal yang dihina sama yuli ini. Aku lama2 gondok juga kan sama dia. Ini apa-apaan sih orang sukanya menghina karya orang? nah pas nyari info soal plagiat, eh nggak sengaja muncul nama si yuli pritania ini, yang ngakunya "terinspirasi" dari novel luar dan dituduh plagiat sama banyak orang. Eh dia malah bilang di goodreads "aku malah baru baca novelnya kok dibilang terinspirasi". makin ilfeel aja sama ni bocah songong. Apalagi pas tahu novel dia itu fanfiction, hadeehhh, pengen nonjokin mulutnya yang beracun itu. Secara dia udah terinspirasi (apalagi ada beberapa kalimat atau hal yang sama), nulis fanfic yang notabene illegal alias melanggar hak cipta, suka menghina penulis lain, dan arogan nggak ketulungan. Apa dia nggak malu sama jilbabnya? Jujur aku juga nggak suka banget sama penulis kaya gini. Yuli ini apa lupa kalau Tuhan nggak pernah tidur? Roda terus berputar, kali aja nanti dia dituntut sama artis2 yang udah dia buat jadi karakter di novelnya yang udah mendompleng namanya dan dapet uang dari situ. Suwer aku gondok banget sama si yuli ini. Jadi ragu dia itu make jilbab buat apa kalau kelakuannya kaya gitu? #MaafBlakBlakan XD

    BalasHapus
  2. Bener -_- . seharusnya dia sadar, tanpa para readers yang selalu rajin baca setiap ceritanya :), dia bukan apa-apa. yah meskipun banyak banget yang dukung dia. kalo udah ketimpa masalah karena perilakunya yang kayak gitu, baru deh dia sadar.

    BalasHapus

Lalu, apa pendapatmu tentang ini? :)

 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template