Sabtu, 02 Maret 2013

Kalau aku 'jualan'.... :D

Hahaha... nggak tahu kenapa tahu-tahu teringat dengan waktu aku dulu pernah 'coba jualan' waktu SD... Tepatnya kelas 3 SD. Jualannya jualan permen! Hihihi

Mungkin gara-gara udah lama kepikiran pengen join 'oriflame', selain karena memang tertarik dengan segala productnya, juga pengen 'nyoba' aja. Cuman, mikir 'jualannya' ini loh yang masih bikin aku belum mantep untuk 'join' hihi.

Iya, aku tahu, join Oriflame nggak mesti 'jualan'. Cuma, aku pengennya join oriflame itu ya jualan. Nggak ada alasan sih, aku pengen 'nyoba' aja sesuatu yang baru..hihi. Soalnya dengar-dengar cerita orang kayaknya seruuu gitu, lebih-lebih dengan berbagai 'hadiah' yang diperoleh benar-benar menggiurkan. Tapi tentu saja kan pengen 'sukses' di Oriflame juga mesti jago 'ngerekrut' dan 'nawarin product' toh?? tetap saja kembali ke judul awal. Yaitu 'Jualan' hihi.

Masalahnya... aku kayaknya nggak ada bakat jualan hehe. Nggak pernah bisa jualan. Bukan karena malu atau nggak PD sih.. tapi entah kenapa ya, selalu 'gagal jualan', mungkin karena dasarnya nggak ada bakat -_-.

Dan aku jadi inget, dulu waktu kelas 3 SD aku pernah 'coba' jualan permen. Bukan karena lagi butuh uang atau apa, cuma iseng aja belajar jualan hehehe. Dan aku jualan permen gitu di kelas. Tapi, tau nggak, yang ada aku malah bagi-bagi gratis ke teman-teman huhuhuhuh. Habisnya, sulit menolak wajah memelas mereka yang pada mintain permen gratis. Dasar aku orangnya nggak bisa bilang NGGAK, ya aku kasih deh huhuhu...

Jelas aja dalam siste penjualan, aku ini namanya sudah RUGI BESAR!!

Benar-benar rugi besar!!

Ya iyalah.. wong dari semua dagangan, cuma 10% aja yang dijual (dapat bayaran). Sisanya yang 90%?? Suskses dibagi-bagi GRATIS kayak bagi sembko...! wkwkwkwk

Kacau!!

Ini sepanjang perjalanan pulang ke rumah (pulangnya jalan kaki), aku mulai cemas sendiri. Mamaku pasti nagih nih uang hasil penjualan. Mana permennya terjual HABIS pula! Huhuhu... pasti dikira habis karena LARIS terjual. Aku mulai mutar otak, menghitung kira-kira berapa hasil penjualan yang seharusnya aku dapat kalau misalnya semua permen itu diBAYAR. Untungnya aku pinter Matematika, suka berhitung, jadi dengan cepat aku dapat hasilnya 'sekian-sekian'.

Begitu sampai di rumah, Mama belum pulang kerja nih ceritanya, aku pun bergegas bongkar tas sekolahku. Aku kebiasaan suka nyimpan sisa uang jajan di kantong depan tas sekolahku, dan syukur lah ternyata simpanan uangku banyak juga. Aku hitung, dan ternyata PAS banget dengan uang yang harus kusetor ke Mama. PAS banget jumlahnya!!

Dengan was-was aku menanti Mama pulang kerja, dan benar saja...Mama langsung nanya-nanya, bagaimana jualannya? Ada nggak sisa permennya?

Aku langsung tunjukkin bungkus permennya yang kosong melompong, dan mata Mama langsung berbinar-binar. Ya iyalaaahh... Mama pasti mikirnya 'wahhh...habis! Berarti anakku berhasil jual semuanya, dan LARIS manisss...'

Padahal Mama nggak tau aja kejadian sebenarnya...

Lalu Mama nanya, "Mana uangnya?"

Aku kasih deh uang 'simpananku', dan Mama mulai menghitung, kemudian tersenyum puas.

"Nah, ini uangnya, Nak, belikan lagi permen, untuk dijual lagi. Jadi, uangnya diputer gitu.." Mama menjelaskan sistem penjualan, yang segera aku bantah dengan gelengan kepala kuat-kuat.

"Jualan lagi?? Nggak mau!!"

"Loh kenapa? Malu?"

"Nggakk..." aku meringis, bingung menjawab. "Nggak malu kok... ngg... cuma...cuma males aja. Nggak suka jualan.." aku langsung lari pergi main hihihi...

Iya, waktu itu aku kapok jualan! Memang iya, Mama pikirnya jualanku LARIS dan UNTUNG, padahal sebaliknya, aku TEKOR huhuhuhu, karena harus ngasih uang simpananku ke Mama dengan ngaku-ngaku itu uang hasi jualan. Dih...nggak-nggak lagi deh aku mau jualan kalau caranya gitu. Nggak kebayang kan kalau kejadian yang sama terulang lagi, besok-besok aku dapat uag darimana? Wong, uang simpananku sudah terkuras gitu...

----

Lain cerita lagi waktu aku kelas 6 SD,,..

Ya, aku kembali berjualan. Hihi

Tapi kali ini karena kemauan sendiri, bukan karena paksaan Mama. Malah justru kali ini Mama lah yang aku peras habis-habisan hingga TEKOR hihihihi

Memangnya...apakah yang aku jual??

Tralalala.... aku jualan Majalah buatan sendiri!! Muihihihi *ngikik*

Aku nggak tahu kenapa waktu itu bisa kepikiran bikin Majalah sendiri dan dijual.

Seingatku sih berawal dari hobi menulisku. Ya, aku hobi menulis cerita. Aku selalu punya buku tulis khusus untuk cerpen-cerpenku, jadi buku tulis itu kuberi judul 'Kumpulan Cerpen'. Teman-teman pada suka baca, hingga buku tulisku itu digilir kesana-kemari hingga biasanya kembali ke tanganku dengan keadaan 'kucel parah' hahaha.

Senewen juga sih... cuman tau-tau TRING, terbersitlah ide di kepalaku. Bagaimana kalau aku bikin aja majalah yang memuat cerpen-cerpenku, lalu kujual??

Akhirnya aku langsung ajak sahabatku untuk kerja sama, maksudnya sih kalau-kalau dia tertarik mau ikutan ya silahkan ikut gitu. Tapi, kalau nggak tertarik, ya aku nggak maksa, biar aku saja yang buat sendiri. Namun, ternyata dia tertarik!! Akhirnya aku bawa lah dia ke kantor Mamaku. Untuk apa?? Untuk mengetik! Muahahaha

Rumahku jauuuuhhhh banget dari SD-ku. Makanya, kantor Mamaku lah yang jadi 'kantor' kami, karena jaraknya terjangkau. Jadi, kantor Mamaku itu kalau dari SDku lumayan dekat, 15 menit jalan nyampe.

Sebenarnya untuk ukuran anak SD kayak kita itu lumayan jauh dan melelahkan yaaaa... tapi saking semangatnya dengan 'proyek' yang kami rencanakan, rasa capek itu tak terasa ! Hahaha

Tapi, sebelumnya sih aku sudah minta izin Mamaku lewat telepon umum (pake koin), kalau aku mau 'numpang ngetik' di kantornya bersama temanku. Eh..ngomong-ngomong sekarang telepon koin itu masih ada nggak sih?? (penasaran)

Kembali ke story ... Mamaku pun mengizinkan walau agak senewen hehehe

Singkat cerita di kantor Mamaku, kebetulan jam segitu (jam kami pulang sekolah), kantor Mamaku juga sudah 'pulang' dan 'tutup'. Karena itu kami bebas makai komputer di ruangan Mamaku hehe. Ngetik-ngetik-ngetik-ngetik..... satu Majalah iu terdiri dari...kalau nggak salah 15-20 halaman (pakai kertas HVS). Dan karena aku mau buat 5 Majalah (satu untuk dimiliki sendiri, 4 untuk dijual), jadi totalnya ya kira-kira 100 halaman.

Mamaku pun senewen karena yang dipakai kan kertas milik kantor, dan tinta print juga milik kantor hehehe. Apalagi Majalahku Full Colour!! Hihihi. Jadi yah gitu lah... aku 'meras' Mamaku. Meras 'kertas' dan 'tinta print' kantornya hehehe

Walaupun sambil ngedumel, tapi Mamaku tetap bantuin aku ngeprint dan ngejilid.

Akhirnya sampai sore lah kami di kantor, dan jadilah 5 jilid Majalah..hihih..

Untungnya waktu itu hari Sabtu.

Seninnya, aku langsung promosi Majalah itu..dan AJAIB...! LARIS!!

Di luar perkiraanku. Awalnya aku pesimis gitu kalau ada yang mau beli. Masalahnya harganya MAHAL! 3500 rupiah. Waktu itu uang segitu termasuk MAHAL. Majalah BOBO saja waktu itu 5000 rupiah. Hehe

Karena harganya mahal itu, aku sempat berpikir, mana mungkin ada yang mau beli. Malah awalnya aku cuma mikir 'ada yang mau baca aja udah bagus' hihi. Nggak nyangka malah mereka SUKA! Malah nih entah bagaimana ceritanya, yang awalnya aku cuma berencana jualan di kelas, dan cuma untuk teman-teman sekelasku saja, eh....tak tahu bagaimana ceritanya, 'kabar tentang Majalahku' beredar cepat ke seluruh kelas angkatanku (kelas 6)! Sampai-sampai nih, anak kelas unggulan (yang isinya anak-anak pintar dan teladan, yang bahkan tidak pernah bergaul dengan kelas 'reguler' kayak kami :p) tahu tentang Majalah itu dan datang ke kelas ku untuk 'melihat dan membaca'. Sebagian dari mereka pun mulai order. Terpaksa aku cetak lagi (baca: NgePRINT di kantor Mama) hehehe...

Malah aku jadi rada kewalahan, karena mereka habis beli majalah, hari itu juga nodong Majalah Edisi ke II !! Aku pun SYOK! Hiahaha..mana mungkin aku bisa 'nerbitin' edisi ke II dalam waktu singkat. Masalahnya aku belu menyusun 'daftar isinya'.

Aku memang menerapkan sistem 'cerita bersambung' di majalahku. Dan memang itu tujuannya agar orang-orang pada tertarik membeli edisi selanjutnya hehe. Nggak nyangka, teoriku berhasill... mereka langsung nagih edisi ke II karena udah penasaran dengan lanjutannya..! Hihihi, aku sih senang..tapi kepayahan juga.

Oh ya, selain cerita bersambung, di majalahku itu juga ada gosip-gosip selebritis, dan juga hal-hal lainnya, kayak 'ilmu pengetahuan' atau 'info-info' menarik lainnya yang jelas saja aku contek dari Ensiklopedia dan buku-buku lain yang aku punya ;p Hahahaha. Namanya juga anak-anak, nggak ngerti apa-apa.

Dan dari semua pelangganku itu, mereka juga punya ketertarikan yang berbeda-beda. Ada yang beli majalah karena tertarik dengan cerpennya, ada juga yang tertarik dengan ilmu pengetahuannya (yang biasanya ini adalah golongan anak 'pintar').

Karena banyak yak order, jadinya aku buka PO. So, aku hanya akan mencetak sebanyak jumlah yang mesan saja. Jadi,kalau yang pesan 10 orang, aku bikinnya juga 10 jilid saja..hehe

Karena makin seringnya aku 'memeras' Mamaku, Mama pun mulai serius ngehadapin hal ini. Dia menghitung-hitung untung dan rugi yang aku peroleh. Dan ternyata setelah dihitung-hitung, Mama menyarankanku untuk jual majalahnya 4000. Naik 500 dari harga awal. Sempat ada beberapa teman protes tapi...yah...harganya naik segitu. 4000 rupiah!

Mamaku sempat ngegodain aku, "wah...harusnya itu uangnya dikasih ke kantor Mama. Kan ngetik dan ngeprintnya di kantor.." Hehehehe

Tapi untung uangnya nggak diambil beneran, hehehe. Jadi, uangnya itu milikku sepenuhnya. Hihi...untung amat ya?? Nggak keluar modal (karena pakai alat kantor), uangnya pun jadi milikku seutuhnya hihihi.

Sayang, nggak lama tau-tau aku berhenti buat majalah secara nggak sengaja, karena waktu itu sudah mulai EBTANAS. Sering ada try out dan bmbel di sekolah sampai sore banget, jadi nggak pernah sempat ngetik. Awalnya sempat ditagih-tagih sama langganan, tapi mungkin karena aku belum juga 'cetak' lagi, ...akhirnya lama-lama mereka lupa dan juga karena sudah sibuk ujian. Yah..akhirnya terhenti sampai di situ lah jualanku..hehe. Selesai ujian, dan lulus, sudah nggak pernah ketemu teman SD lagi, lalu mulai masuk dunia baru. Yaitu...dunia SMP!!

Tapi, untuk jualan lagi?? Hmm... lingkungan nggak mendukung. I mean, suasana dan teman-temannya udah beda. Jadi, yah... aku nggak bikin majalah lagi. Nggak ada yang baca soalnya :p Hahaha



0 komentar:

Posting Komentar

Lalu, apa pendapatmu tentang ini? :)

 
Miss's WORLD! Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template