
Rasanya hatiku selalu sakiiiitttt banget kalau ingat betapa banyak buku-buku (novel, komik, majalah, dll) yang hilang.
Dan hilangnya itu bukan karena aku teledor, tapi karena orang yang minjam menghilangkannya atau tidak mengembalikannya.
Setiap mengingat hal ini aku rasanya sakit hati banget. Walau terkadang aku hanya tersenyum manis dan berkata pada orang itu (yang menghilangkan buku-ku), "nggak apa-apa."
Itu sebenarnya bukan suara hatiku sebenarnya.
Oke, katakan lah aku munafik..
Tapi nyatanya aku memang tidak ikhlas.. Walau begitu aku juga berusaha baik dan mengikhlaskannya. Tapi mau bagaimana? Sudut hati terdalam rasanya masih tidak rela..

selalu mau menangis kalau ingat

katakan lah aku berlebihan, karena menangis cuma karena sebuah buku.
Tapi aku sungguh tidak rela.
pernah ada dialog seperti ini:
A: Maaf ya, bukumu hilang..
aku: Hah?
A: Aku ganti, deh.. berapa?
aku: ...*spechless*.. ngg...nggak usah.. nggak apa2.
see?
katakan lah aku bodoh dan munafik.
Dalam hati aku sangat tidak rela, tapi di mulut aku berkata lain. Tapi aku mau minta ganti juga tidak enak hati. Dan menurut aku, harusnya mereka yang harus bertanggung jawab itu mustinya sadar diri. Kenapa harus bertanya, 'aku ganti, deh... berapa?' . Tentu saja aku yang suka 'tidak enak hati' dan 'tidak tega', dan 'bodoh' ini akan menjawab 'tidak usah. nggak apa2 kok.'

Harusnya mereka menggantinya tanpa harus bertanya lagi padaku (atau pada siapa pun itu yang barangnya mereka hilang kan).
Dan aku juga selalu sakit hati kalau baru menyadari sekarang bahwa ada novel2 atau buku2 ku yang tiba2 hlang tanpa aku sadari. Aku menyadarinya saat hendak membaca lagi buku itu. Dan setelah aku ingat2...aku sama sekali tidak ingat siapa yang meminjam buku-yang-sudah-hilang-entah-kemana itu

Oke... aku adalah Miss. Pikun. Siapa sih yang tidak tahu kalau aku sudah terkenal dengan gelar itu?
Dan aku benciiii banget sama sifatku yang satu itu hiks..
Aku ini pelupa. Dan aku jadi sering lupa, siapa saja yang meminja barangku..dan barang apa saja yang dipinjam..
Sifat buruk ini membuatku jadi sering kehilangan barang karena aku lupa menagih kembali barang yang dipinjam ...hiks..
Rasanya hati ini sakiiit banget...
aku kecewa pada orang2 yang meminjam barangku tapi tidak mengembalikannya, dan mereka memanfaatkan sifat pelupa ku ini

Yah...aku nggak su'udzon kok. Dari dulu memang teman2 senang banget memanfaatkan sifat pelupaku ini. Mereka akan meminjam barang padaku, dan begitu tahu aku melupakannya, maka mereka akan bersikap lupa juga, seolah2 sama sekali tidak pernah meminjam apapun dari aku.
Dan suatu saat begitu aku sudah ingat, kejadian itu sudah lama berlalu, dan mereka akan menjawab tegas, "aku sudah kembalikan kok dulu..waktu bla-bla-bla.."
Yang mana sebenarnya mereka belum kembalikan. Tapi mereka tahu aku akan percaya pada omongan mereka.

Jelas saja aku percaya. Aku kan pelupa. Saat mereka berkata seperti itu, dengan bodohnya aku berpikir, 'oh iya..mereka sepertinya sudah kembalikan..'
Bodohnya aku

Sakit hati banget deh kalau diingat-ingat lagi..
0 komentar:
Posting Komentar
Lalu, apa pendapatmu tentang ini? :)